Contact online

Friday, September 10, 2021

PTK AKIDAH AKHLAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

 

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK

DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

BAGI SISWA KELAS VI MI NURUL FALAH WONOSEMI

KECAMATAN BANAJAREJO KABUPATEN BLORA

SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2019/2020

 

 

 


Oleh:

WALUYO

 

 

 

MI NURUL FALAH WONOSEMI

KECAMATAN BANJAREJO KABUPATEN BLORA

TAHUN 2019

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.  Latar Belakang Masalah

Pelajaran akidah Akhlak termasuk pelajaran yang dikategorikan sangat prinsip dalam Madrasah. Namun dam pencapaian keberhasilan pembelajarannya abnyak dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain faktor siswa, guru dan materi pelajaran itu sendiri. Melalui pelajaran Akidah Akhlak diharapkan pengetahuan dan bimbingan dari guru kepada peserta didik dapat mewujudkan pola berperilaku yang baik di kehidupan sekolah maupun di masyarakat.

Secara umum pelajaran Akidah-akhlak merupakan salah satu pelajaran yang kurang menarik bagi siswa bahkan siswa berasumsi bahwa pelajaran Akidah Akhalk itu membosankan dan tidak ada yang seru atau menarik sehingga membuat siswa kurang bersemangat dan akhirnya berpengaruh pada interaksi proses belajar-mengajar.

Adanya kecenderungan proses pembelajaran Akidah Akhlak yang terpusat pada guru dialami di MI Nurul Falah Desa Wonosemi Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora, hal ini memberikan dampak pada prestasi belajar siswa. Penerapan metode pembelajaran yang cenderung tanpa inovasi dan kurangnya dukungan sumber belajar dan terbatasnya teknologi pembelajaran merupakan salah satu penyebabnya. Pembelajaran Akidah Akhlak terasa searah dan cenderung membosankan. Oleh karenanya, tidak mengherankan apabila rata-rata nilai pelajaran Akidah-Akhlak pada siswa kelas VI Tahun Pelajaran 2019/2020 tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70.

Berdasarkan hasil pengamatan penguasan materi pada pembelajaran Akidah Akhlak di MI Nurul Falah Wonosemi diperoleh hasil yang tidak memuaskan. Dari hasil pembelajaran diperoleh bahwa penguasaan materi pada mata pelajaran Akidah Akhlak pada siswa kelas VI semester I tahun 2020/2020 masih jauh dari harapan. Adapun hasil ulangan sebelum dilaksanakan perbaikan pembelajaran dapat dilihat pada tabel 1 berikut:

Tabel. 1 Rata-rata hasil ulangan Akidah Akhlak semester 1

No.

Nilai

Banyaknya Siswa

Keterangan KKM 70

Tuntas

Tidak tuntas

1

0

0

 

 

2

10

0

 

 

3

20

0

 

 

4

30

1

 

TT

5

40

2

 

TT

6

50

2

 

TT

7

60

5

 

TT

8

70

1

T

 

9

80

2

T

 

10

90

0

 

 

11

100

0

 

 

Prosentase Ketuntasan

23%

77%

 

Tabeldi atas menunjukkan dari 13 siswa baru 3 siswa atau 23% yang mencapai KKM, sedangkan 10 siswa atau 77% siswa belum mamapu mencapai KKM. Apabila hal seperti ini dibiarkan tanpa adanya tindakan untuk memperbaiki Kegiatan Belajar Mengajar maka tujuan pembelajaran tidak akan mungkin tercapai.

Kondisi yang terjadi dilapangan sehubungan dengan rendahnya prestasi belajar berkaitan erat dengan substansi materi  yang cenderung hafalan/ingatan. Terkait dengan itu diperlukan Model Pembelajaran untuk menjembatani kesenjangan pemahaman materi Akidah Akhlak dengan kenyataan dilapangan, sehingga siswa mampu mempelajari materi tanpa ada perasaan malas dan tertekan atau merasa bosan. Salah satu diantaranya dapat memanfaatkan Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning sebagai media untuk proses KBM dalam pembelajaran Akidah Akhlak.

Roestiyah, (2012:21) menyatakan bahwa metode discovery learning memiliki keunggulan diantaranya yakni: (1) mengasah kognitif siswa, (2) pengetahuan yang telah dipelajari peserta didik bertahan lama, (3) semangat belajar peserta didik akan meningkat, (4) mengembangkan diri peserta didik, (5) motivasi peserta didik meningkat, (6) kepercayaan diri peserta didik meningkat, (7) merupakan model pembelajaran yang berfokus pada peserta didik[1]. Dengan melihat kelebihan Model pembelajaran Discovery maka dapat dimungkinkan pemanfaatan Model pembeljaran Dyscovery Learning dalam pembelajaran Akidah Akhak akan meningkatkan pemahaman siswa. Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka peneliti memandang perlu untuk menerapkan Model Pembelajaran Dyscovery Learning pada materi pelajaran Akidah Akhlak Kelas VI semester I di MI Nurul Falah Wonosemi Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2019/2020.

 

B.  Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang tersebut, penulis melakukan refleksi diri terhadap apa yang telah dilaksanakan pada pembelajaran dan mengingat kembali apa yang dilakukan dalam kelas yang pelaksanaanya dibantu oleh teman sejawat agar memperoleh pemecahan masalah yang muncul dalam pembelajaran Akidah Akhlak yang dilaksanakan penulis. Setelah penulis berdiskusi dengan obsever terungkap beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran, yaitu :

1. Penjelasan guru kurang fokus

2. Kurangnya komunikasi dengan siswa, sehingga kegiatan terasa searah

3. Siswa kurang aktif  baik secara individu atau dalam diskusi kelompok

5. Siswa tidak termotivasi dalam proses pembelajaran

 

C.  Pembatasan Masalah

Berdasarkan pada identifikasi masalah dan rumusan masalah, maka penulis membatasi masalah pada penggunaan model pembelajaran Discovery Learning pada siswa kelas VI semester I MI Nurul Falah Wonosemi Kec. Banjarejo Kab. Blora pada Materi Qada dan Qadar dan Akhlak Terpuji sebagai berikut:

a.       Materi Qada dan Qadar mewakili unsur akidah, dalam materi ini dibahas berkaitan dengan pengertian, dalil, perbedaan, macam, contoh, dan hikmah beriman kepada Qada dan Qadar

b.      Akhlak Terpuji mewakili unsur akhlak. Dalam materi ini akan membahas tentang 4 macam akhlak yaitu pemaaf, tanggung jawab, adil dan bijak sana.

Dengan adanya pembatasan masalah di atas, penulis akan lebih fokus dan menghindari kemungkinan melebar dari pokok persoalan yang sedang diteliti.

 

D.  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Akidah Akhlak bagi siswa kelas VI MI Nurul Falah Wonosemi Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora Semester I Tahun Pelajaran 2019/2020?”

 

E.  Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Akidah Akhlak bagi siswa kelas VI MI Nurul Falah Wonosemi Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora Semester I Tahun Pelajaran 2019/2020.

 

F.   Manfaat Penelitian

Sebagai seorang guru yang dituntut profesional dalam menjalankan tugasnya maka hasil penelitian ini sangat besar manfaatnya bagi penulis sendiri maupun bagi rekan rekan guru yang lain dalam satu profesi serta bermanfaat bagi Madrasah sebagai lembaga

1. Manfaat bagi siswa

a.    Memperbaiki proses belajar siswa sehingga kesalahan dalam proses pembelajaran dapat diatasi secara cepat dan tepat.

b.    Siswa memperoleh motivasi akibat dari pembelajaran yang dilakukan oleh gurunya.

2. Manfaat bagi guru

a.       Untuk memperbaiki kegaitan pembelajaran yang dilaksanakan.

b.      Dapat berkembang secara professional karena diri mampu menilai dan memperbaikinya.

c.       Lebih percaya diri sehingga guru mampu melakukan analisis terhadap kinerjanya sehingga mengetahui kekurangannya

d.      Meningkatakan inovasi pembelajaran baik di dalam atau luar kelas.

3. Manfaat bagi Madrasah

a.       Membantu Madrasah untuk berkembang karena adanya peningkatan pada diri guru sehingga sekolah menjadi maju.

b.      Tercapainya Standar Kelulusan Minimal

 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

 

A.      Deskripsi Hasil Penelitian

Data hasil penelitian yang akan dipaparkan disini merupakan data hasil rekaman selama kegiatan tindakan berlangsung, yaitu penerapan model Discovery Learning untuk meningkatkan hasil belajar Akidah Akhlak Semester I kelas VI MI Nurul Falah Wonosemi Kec. Banjarejo Kab. Blora. Penelitian ini dilakukan dengan jadwal sebagai berikut:

Tabel 4.1 Jadwal Penelitian

No.

Hari, Tanggal

Kegiatan

Keterangan

1

Senin, 5 Agustus 2019

Izin penelitian, dan  penentuan jadwal penelitian

Peneliti meminta izin kepada Kepala Madrasah untuk melakukan penelitian, dan menentukan jadwal penelitian di MI Nurul Falah Wonosemi

2

Selasa, 6 Agustus 2019

Pre Test

Pre Test dilakukan dengan memberikan 20 soal pilihan ganda pada peserta didik kelas VI MI Nurul Falah

3

Senin, 12 Agustus 2019

Pertemuan pertama siklus I

Penyampaian materi RPP I dan pelaksanaan model Discovery Learning

4

Selasa, 13 Agustus 2019

Post Test siklus I

Evaluasi tes I (RPP I)

5

Senin, 19 Agustus 2019

Pertemuan kedua siklus II

Penyampaian materi RPP 2 dan pelaksanaan model Discovery Learning

6

Selasa, 20 Agustus 2019

Post Test siklus II

Evaluasi tes II (RPP 2)

7

Senin, 26 Agustus 2019

Pertemuan ketiga siklus III

Penyampaian materi RPP 3 dan pelaksanaan model Discovery Learning

8

Selasa, 27 Agustus 2019

Post Test siklus III

Evaluasi tes III (RPP 3)

 

 

1.      Paparan Data

a.      Kegiatan Pra Tindakan

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah permohonan ijin kepada Kepala Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Wonosemi pada tanggal 6 Agustus 2019. Peneliti mengajukan permohonan ijin Kepada Bapak Muslikin, S.Pd.I untuk melakukan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai bentuk usaha memperbaikai kualitas pembelaran Akidah Akhlak khususnya pada materi yang belum mencapai ketuntasan.

Peneliti juga menyiapkan data siswa sebagai objek penelitian. Adapun objek penelitian dalam PTK ini adalah siswa kelas 6 MI Nurul Falah Wonosemi Tahun Pelajaran 2019/2020 sebaanyak 13 siswa. Yang terdiri dari 6 laki-laki dan 7 perempuan. Peserta didik kelas VI bersifat heterogen sama seperti kelas-kelas pada umumnya. Latar belakang keluarga peserta didik juga bermacam-macam diantaranya petani, pedagang, wiraswasta, dan pegawai.

Pada kesempatan ini peneliti juga menanyakan pendapat dari seorang peserta didik berkaitan dengan mata pelajaran akidah akhlak. Peserta didik yang bernama Indri menyatakan bahwa suka pada pelajaran akidah akhlak, tapi dia mengeluh karena banyak juga yang perlu menghafalkan, dia merasa kesulitan.

Dalam penelitian ini peneliti akan bertindak sebagai pelaksana tindakan adalah peneliti, teman sejawat bertindak sebagai observer atau pengamat. Tugas pengamat disini adalah untuk mengamati segala aktivitas peneliti dan peserta didik di dalam kelas selama kegiatan pelaksanaan tindakan berlangsung. Untuk mempermudah kegiatan pengamatan, peneliti menyediakan lembar observasi yang telah diisi dengan beberapa kriteria yang harus dilengkapi oleh pengamat. Peneliti akan melakukan tes awal atau biasa pre test sebelum dilaksanakannya tidakan dan setiap akhir siklus akan diadakan tes akhir (post test) untuk mengukur seberapa jauh keberhasilan tindakan yang telah dilaksanakan.

Tes awal tersebut diikuti oleh seluruh peserta didik kelas VI berjumlah 13 peserta didik. Untuk pelaksanaan tes peneliti memberikan soal sebanyak 10 buah yang terdiri dari pilihan ganda dan uraian. Pelaksaaan test kurang lebih memerlukan waktu 20 menit. Adapun penjabaran kegiatan pre test dapat dijelaskan sebagai berikut:

1)      Kegiatan awal peneliti memberikan salam, peneliti megajak peserta didik berdoa bersama-sama, peneliti mengecek kehadiran peserta didik dan melakukan apersepsi untuk memberikan semangat pada peserta didik dan memberi tahu bahwa akan diadakan pre test.

2)      Kegiatan inti peneliti membagikan soal pre test kepada peserta didik guna mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman peserta didik berkaitan dengan materi yang diujikan.

3)      Kegiatan akhir memberikan motivasi yang berguna untuk peserta didik, selain itu peneliti menginformasikan bahwa pertemuan selanjutnya akan berlangsung secara berkelompok.

 

Selanjutnya peneliti melakukan koreksi terhadap lembar jawaban peserta didik untuk mengetahui hasil nilai pre test. Adapun nilai hasil pre test pelajaram Aqidah Akhlak kelas IV B dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Pre Test

No.

Nama

Nilai

Ketuntasan

Tuntas

Tidak Tuntas

1

ERNI SULISTIYANI

13

 

Ö

2

IKA NOVITA AVRILIA

60

 

Ö

3

MUHAMAD RISKI

73

Ö

 

4

MUHAMAD SARIFUDIN

17

 

Ö

5

MUHAMMAD ALTHOF

37

 

Ö

6

RESTA BELLA

13

 

Ö

7

SALSA BELA AULIANI

63

 

Ö

8

SITI DIANA MASFUFAH

17

 

Ö

9

SITI INAYATUN K.

47

 

Ö

10

SITI USFATUN K.

70

Ö

Ö

11

TOTOR AMAN

27

 

Ö

12

ULIL AMRI

50

 

Ö

13

ZAIK WICAHYO

50

 

Ö

Jumlah

537

2

11

 

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dapat diketahui dari 13 peserta didik yang mengikuti pre test, diperoleh data 2 dari 13 peserta didik mencapai ketuntasan belajar dan 11 dari 13 peserta didik tidak mencapai ketuntasan belajar.

Tabel 4.3 Analisis Hasil Pre Test

No.

Uraian

Hasil Pre Test

1

Jumlah Peserta Didik

13

2

Jumlah Peserta Didik Tuntas

2

3

Jumlah Peserta Didik Tidak Tuntas

11

4

Jumlah Skor

537

5

Rata-rata nilai kelas

41,3

6

Prosentase Ketuntasan

15,4%

7

Prosesntase Ketidak Tuntasan

84,6%

 

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai rata-rata peserta didik pada tes awal adalah 41,3 dengan prosentase ketuntasan belajar sebesar 15,4%. Hasil tes sangat jauh dari yang diharapkan peneliti yaitu sebesar 75%. Hasil tes awal ini nantinya akan digunakan peneliti sebagai acuan untuk peningkatan hasil belajar yang akan dicapai oleh peserta didik.

Berdasarkan data tes awal tersebut peneliti akan mengadakan penelitian tindakan kelas guna meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan menerapkan model Discovery Learning pada mata pelajaran Aqidah Akhlak. Peneliti berharap dengan dengan diterapkannya model Discovery Learning pada pelajaran Aqidah Akhlak ini hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan, sehingga ketuntasan kelas minimal dapat mencapai 75% dari jumlah keseluruhan peserta didik dengan nilai ≥70.

 

b.      Kegiatan Pelaksanaan Tindakan

1)   Paparan Data Siklus I

Siklus I dilaksanakan sebanyak 1 kali pertemuan dengan rencana kegiatan pembelajaran yaitu pada pertemuan pertama dilaksanakan hari Kamis 12 Agustus 2019 dengan alokasi waktu 2x35 menit. Pada pertemuan pertama melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan materi Qada dan Qadar. Sedangkan post test sebagai kegiatan tes akhir pada siklus I akan dilakukan pada hari berikutnya yaitu tanggal 13 Agustus 2019 alokasi waktu 30 menit.

a)   Tahap Perencanaan Tindakan

Pada tahap perencanaan tindakan peneliti mempersiapkan dan menyusun instrumen-instrumen penelitian, diantaranya:

(1)      Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai pedoman dalam pembelajaran dilengkape dengan materi ajar dan intrumen penilaian.

(2)      lembar observasi peneliti dan peserta didik dan lembar wawancara. Adapun formatnya sebagaimana terlampir

(3)      menyiapkan media pembelajaran LCD, dan peralatan pendukung lainnya

(4)      menyusun lembar kerja individu dan kelompok

(5)      menyiapkan lembar absensi, dan

(6)      melakukan koordinasi dengan Kepada Madrasah dan teman sejawat mengenei kegiatan pelaksanaan tindakan.

 

b)  Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan pertama dilaksanakan Kamis 12 Agustus 2019 pada jam ke 1-2 yaitu 07.30-08.40 WIB dengan alokasi waktu 2x35 menit. Peneliti didampingi oleh teman sejawat Deni Tiasih, S.Pd,I dan Muslikin, S.Pd.I yang bertindak sebagai observer. Pada pertemuan pertama dibahas materi Qada dan Qadar.

Kegiatan awal, sebelum pembelajaran dimulai peneliti mengkondisikan peserta didik agar siap menerima pelajaran. Kegiatan diawali dengan mengucapkan salam dan mengajak peserta didik untuk berdoa dengan ketua kelas yang memimpin. Kemudian peneliti mengecek kehadiran peserta didik. Peneliti melakukan apersepsi dengan menampilkan bebrapa gambar barkaitan dengan materi yang akan dipelajari. Peneliti memberikan stimulus dengan pertanyaan pancingan berkaitan dengan gambar yang sedang di perhatikan peserta didik. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan poin penting yang akan di pelajari dalam pertemuan ini.

Pada kegiatan inti guru membagi siswa menjadi 2 kelompok, adapun daftar pembagian nama-nama kelompok dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.4 Daftar Pembagian Kelompok Siklus I

No.

Kelompok I

Kelompok 2

1

ERNI SULISTIYANI

SALSA BELA AULIANI

2

IKA NOVITA AVRILIA

SITI DIANA MASFUFAH

3

MUHAMAD RISKI

SITI INAYATUN K.

4

MUHAMAD SARIFUDIN

SITI USFATUN K.

5

MUHAMMAD ALTHOF

TOTOR AMAN

6

RESTA BELLA

ULIL AMRI

7

 

ZAIK WICAHYO

 

Setelah kelompok terbentuk, peneliti membagian materi ajar Qada dan Qadar, yang akan dijadikan sebagai salah satu sumber menggali informasi dalam kegiatan diskusi. Selanjutya peneliti mempersilahkan peserta didik untuk membaca materi dan mencari informasi atau data pendukung baik dari buku ajar atau dari internet. Karena saat pelaksanaan pembelajaran peneliti mempersilahkan peserta didik untuk membawa hp android masing-masing.

Selanjutnya peneliti menyajikan sebiah video bertajuk “pemakaman ratusan korban covid” diharapkan dengan mengamati video tersebut siswa dapat mengaitkan dengan qada dan qadar dan dapat menemukan contoh dan hikmah yang dapat diambil dari terjadinya suatu takdir (qada dan qadar) serta mampu menyikapi seandainya diri sendiri yang mengalami peristiwa takdir tertentu.

Peneliti mempersilahkan peserta didik untuk mengungkapkan pendapat dan perasaan serta sikap setelah menyaksikan tanyangan tersebut. Peneliti memberikan beberapa pertanyaan pancingan untuk membawa peserta didik agar menemukan jawabannya.

Masuk pada tahap diskusi peneliti mempersilahkan peserta didik untuk bertukan pikiran dalam kelompoknya, bersamaan dengan itu peneliti mengingatkan masing masing kelompok dengan memberikan penegasan bahwa setiap kelompok harus menemukan 6 poin penting yang nantinya akan disampaikan saat presentasi, yaitu pengertian qada dan qadar, perbedaan qada dan qadar, macam takdir, dalil, contoh, dan hikmah qada dan qadar.

Peneliti berkeliling kelas melihat kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik. Sesekali peneliti bertanya pada peserta didik mengenai poin penting yang harus di bahas, peneliti juga mengingatkan peserta didik yang kurang aktif dengan memanggil nama dan mendekati seakan akan melihat hasil pekerjaan dalam diskusinya.

Peneliti mengarahkan siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi kelompok dan menuangkannya dalam kolom yang sudah disediakan. Kemudian mempersilahkan peserta didik untuk membagi tugas untuk menyampaikan poin penting yang menjadi pembahasan.

Kemudian setelah batas waktu diskusi habis, peneliti meminta masing-masing kelompok untuk maju kedepan kelas mempresentasikan hasil diskusi mereka. Sedangkan kelompok yang stunya harus memperhatikan dan memberikan tanggapan terkait dengan penyampaian hasil presentasi. Setelah masing-masing kelompok presentasi dan memberikan tanggapan selanjutnya peneliti mengajak peserta didik untuk menyimpulkan hasil pembelajaran.

Dalam penarikan kesimpulan peneliti memberikan stimulus dengan menanyakan tenyang pengertian qada dan qadar, dan mengambil jawaban dari peserta didik yang paling tepat untuk diberikan penekanan dan disampaikan kembali kepada peserta didik. Begitu juga dengan perbedan, macam, dalil, contoh dan hikmah iman pada qada dan qadar.

Sebelum mengakhiri pelajaran peneliti mempersilahkan peserta didik untuk menyakan bagian materi yang belum meraka pahami, tetapi tidak ada yang mau bertanya, dengan demikian peneliti mengasumsikan peserta didik sudah memahaminya.

Berikut adalah penilaian hasil diskusi materi iman kepada Qada dan Qadar.

Tabel 4.5 Hasil Diskusi Kelompok Siklus I

Kelompok

Nama

Nilai

Ketuntasan

T

TT

I

ERNI SULISTIYANI

IKA NOVITA AVRILIA

MUHAMAD RISKI

MUHAMAD SARIFUDIN

MUHAMMAD ALTHOF

RESTA BELLA

83

Ö

 

II

SALSA BELA AULIANI

SITI DIANA MASFUFAH

SITI INAYATUN K.

SITI USFATUN K.

TOTOR AMAN

ULIL AMRI

ZAIK WICAHYO

50

 

Ö

 

Tabel 4.5 di atas merupakan data hasil diskusi kelompok siklus I. Untuk hasil yang diperoleh pada siklus I belum ada yang mendapatkan nilai sempurna. Kelompok I mendapat nilai 83 artinya mendapatkan nilai di atas KKM, sedangkan Kelompok II lainnya berada di bawah KKM yaitu 50.

Dengan demikian, kemampuan kerjasama dalam kegiatan peserta didik pada siklus I belum bisa dikatakan tuntas, karena masih ada peserta didik berada dibawah kriteria yang diharapkan.

Tabel 4.6 Analisis Diskusi Kelompok Siklus I

No.

Uraian

Hasil Diskusi

1

Jumlah Peserta Didik

13

2

Jumlah Peserta Didik Tuntas

6

3

Jumlah Peserta Didik Tidak Tuntas

7

4

Jumlah Skor

848

5

Rata-rata nilai kelas

65,2

6

Prosentase Ketuntasan

46,2%

7

Prosesntase Ketidak Tuntasan

53,8%

 

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui juga nilai rata-rata peserta didik pada siklus I yaitu 65,2 dan prosentase ketidaktuntasan sebesar 53,8% sedangkan ketuntasan belajar yang telah dicapai sebesar 46,2%. Dengan demikan hasil diskusi yang telah dilakukan belum mencapai target yang diharapkan oleh peneliti, yaitu sebesar 75%.

Sebelum menutup kegiatan pembelajaran peneliti menginformasikan bahwa esok hari akan dilaksankan kegiatan post test yaitu pada tanggal 13 Agustus 2019. Dengan demikian peserta didik diharapkan untuk dapat menyiapkan diri untuk mempelajari kembali materi pelajaran yang telah dipelajari pada pertemuan pertama kali ini.

Post Tes dilaksanakan pada hari Jum’at 13 Agustus 2019. Diikuti oleh 13 peserta didik. Peneliti memposisikan peserta didik dengan acak, dalam artian tidak berdekatan dalam satu kelompok sebagaimana kegiatan diskusi sebelumnya. Dengan harapan post test benar-benar akan megukur kemampuan individu berkaitan dengan materi qada dan qadar yang telah mereka pelajari.

Soal Post Test terdiri dari 10 soal, 5 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian. Peneliti mempersilahkan peserta didik untuk berdo’a terlebih dahulu sebelum memulai mengerjakan. Pengerjaan test dibasi dengan waktu 30 menit.

Setelah batas waktu yang telah ditentukan selesai peneliti meminta peserta didik untuk mengumpulkan lembar kerja mereka. Sebelum pertemuan hari itu berakhir peneliti memotivasi peserta didik untuk belajar yang rajin. Peneliti juga mengingatkan kepada peserta didik bahwa akan dilaksanakan pertemuan ke dua (Siklus II) pada hari Selasa 20 Agustus tahun 2019.

Analisis hasil post test pada siklus I dapat dilihat sebagai berikut: soal post test terdiri atas 10 soal, yaitu 5 pilihan ganda dan 5 soal uraian. Setiap butir jawaban benar pada pilihan ganda akan mendapat skor 10, sedangkan pada uraian akan mendapat skor rentang 0 – 20 menyesuaikan dengan kesempurnaan jawaban yang diberikan peserta didik.  Rumus yang digunakan untuk mengetahui nilai hasil belajar peserta didik adalah:

Jenis Soal

Skor Maksimal

Pilihan Ganda

50

Uraian

100

 

Jumlah Skor Maksimal

150

 

Nilai =  x 100

 

Berikut ini adalah hasil penilaian post test siklus I

Tabel 4.7 hasil post test siklus I

No.

Nama

Nilai

Ketuntasan

Tuntas

Tidak Tuntas

1

ERNI SULISTIYANI

10

 

Ö

2

IKA NOVITA AVRILIA

83

Ö

 

3

MUHAMAD RISKI

100

Ö

 

4

MUHAMAD SARIFUDIN

23

 

Ö

5

MUHAMMAD ALTHOF

50

 

Ö

6

RESTA BELLA

30

 

Ö

7

SALSA BELA AULIANI

70

Ö

 

8

SITI DIANA MASFUFAH

20

 

Ö

9

SITI INAYATUN K.

53

 

Ö

10

SITI USFATUN K.

70

Ö

 

11

TOTOR AMAN

30

 

Ö

12

ULIL AMRI

53

 

Ö

13

ZAIK WICAHYO

97

Ö

 

Jumlah

689

5

8

 

Dari data tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa dari 13 peserta didik yang mengikuti post test pada siklus I, diketahui bahwa sebanyak 5 peserta didik telah mencapai Kriteria Ketuntantasan Minimal (KKM) yaitu memperoleh ≥70. Sedangkan 8 peserta didik yang lain masih belum mencapai batas ketuntasan yang telah ditentukan. Dengan demikian dari post test tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan peserta didik masih belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), berikut perinciannya:

Tabel 4.8 Analisa hasil post test siklus I

No.

Uraian

Hasil Diskusi

1

Jumlah Peserta Didik

13

2

Jumlah Peserta Didik Tuntas

5

3

Jumlah Peserta Didik Tidak Tuntas

8

4

Jumlah Skor

689

5

Rata-rata nilai kelas

53

6

Prosentase Ketuntasan

38,5%

7

Prosesntase Ketidak Tuntasan

61,5%

 

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa hasil belajar peserta didik pada siklus I mengalami peningkatan daripada tes awal sebelum tindakan. Dimana diketahui rata-rata kelas adalah 53 dengan ketuntasan belajar 38,5% (5 peserta didik) dan 61,5% (8 peserta didik) belum tuntas.

Tabel 4.9 Perbandingan Hasil Pre Test dan Post Test Siklus I

No.

Nama

Nila Pre Test

Nilai Post Test

Keterangan

1

ERNI SULISTIYANI

13

10

Turun

2

IKA NOVITA AVRILIA

60

83

Naik

3

MUHAMAD RISKI

73

100

Naik

4

MUHAMAD SARIFUDIN

17

23

Naik

5

MUHAMMAD ALTHOF

37

50

Naik

6

RESTA BELLA

13

30

Naik

7

SALSA BELA AULIANI

63

70

Naik

8

SITI DIANA MASFUFAH

17

20

Naik

9

SITI INAYATUN K.

47

53

Naik

10

SITI USFATUN K.

70

70

Naik

11

TOTOR AMAN

27

30

Naik

12

ULIL AMRI

50

53

Naik

13

ZAIK WICAHYO

50

97

Naik

Jumlah

537

689

 

 

Tabel 4.10 Analisis Hasil Pre Test dan Post Test

No.

Uraian

Hasil Pre test

Hasil Pos test

1

Jumlah Peserta Didik

13

13

2

Jumlah Peserta Didik Tuntas

2

5

3

Jumlah Peserta Didik Tidak Tuntas

11

8

4

Jumlah Skor

610

689

5

Rata-rata nilai kelas

46,9

53

6

Prosentase Ketuntasan

15,4%

38,5%

7

Prosesntase Ketidak Tuntasan

84,6%

61,5%

 

Berdasarkan tabel perbandingan di atas, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar. Terbukti dari nilai rata-rata pada post siklus I yaitu 53,0 yang mengalami peningkatan dari nilai rata-rata pres test yaitu 46,9. Ketuntasan belajar peserta didik juga mengalami peningkatan, terbukti dari prosentase pre test sebesar 15,4% mengalami peningkatan pada saat post test siklus I menjadi 38,5%. Untuk lebih mudahnya dapat dilihat dalam grafik berikut ini:

Grafik 4.1 Perbandingan Ketuntasan Belajar Pre Test dan Post Test Siklus I

Pada post test suklus I peserta didik mengalami kemajuan dari pada saat pre test. Namun prosentase ketuntasan belajar masih berada di bawah kriteria ketuntasan yang diharapkan, yaitu 75% dari jumlah peserta didik yang mengikuti tes. Untuk itu perlu diadakan siklus yang II untuk membuktikan bahwa model Discovery Learning mampu meningkatkan hasil belajar Aqidah Akhlak peserta didik kelas VI semester I.

 

c.       Tahap Pengamatan Tindakan

1)   Observasi (Observing)

a)   Data Hasil Observasi Peneliti dalam Pembelajaran

Tahap observsi dilaksanakan bersama dengan pelaksanaan tindakan. Mengacu pada lembar observasi, pengamat (observer) mengamati jalannya proses pembelajaran di kelas, setiap aspek dicatat pada lembar observasi yang tersedia pada setiap kali pertemuan pada proses observasi. Pada saat kegiatan pengamatan peneliti dibantu oleh teman sejawat yang bertugas mengamati aktifitas peserta didik dan peneliti. Hasil observasi kegiatan peserta didik dan peneliti dalam pembelajaran ditemukan dengan rumus:

Nilai :  x 100%

 

 

Hasil pengamatan aktifitas peneliti/pendidik pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel. 4.11 Observasi kegiatan guru/peneliti

No.

Kegiatan Pembelajaran

Keterlaksanaan

Ya

Tidak

PENDAHULUAN

1

Guru menyampaiakanIndikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

 

Ö

2

Guru menyampaikan akan melakukan penilaian selama proses pembelajaran berlangsung (observasi, tertulis, unjuk kerja)

Ö

 

3

Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok dengan memperhatikan karakteristik siswa

 

Ö

4

Guru melakukan apersepsi

Ö

 

5

Guru memberikan motivasi

Ö

 

KEGIATAN INTI

 

Stimulation (Rangsangan)

 

 

6

Siswa diberikan Bahan atau Materi pembelajaran

Ö

 

7

Siswa membaca/mempelajari bahan pembelajaran

Ö

 

8

Guru memberikan pertanyaan yang menuntun siswa masuk kedalam permasalahan dalam pembelajaran

Ö

 

9

Siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang relevan

 

Ö

 

Problem Statement (pernyataan/identifikasi masalah)

 

 

10

Guru membimbing siswa dalam proses pengidentifikasian masalah

Ö

 

11

Guru menegaskan permasalahan untuk didiskusikan dalam kelompok (berkaitan dengan pengertian, perbedaan, dan dalil Qadad dan Qadar)

Ö

 

 

Data collection (Pengumpulan Data)

 

 

12

Guru menugaskan siswa untuk mengumpulkan informasi dari berbagai sumber (internet, buku, teks artikel, informasi lainnya)

Ö

 

13

Guru membimbing siswa dalam mengumpulkan informasi (berkaitan dengan pengertian, perbedaan, dan dalil Qadad dan Qadar)

Ö

 

 

Data Processing (Pengolahan Data)

 

 

14

Guru memantau siswa dalam mengolah informasi yang telah dikumpulkan

Ö

 

 

Verification (Pembuktian)

 

 

15

Guru membimbing siswa dalam membuktikan data yang didapatkan dengan permasalahan yang dibahas

Ö

 

 

Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)

 

 

16

Guru meminta siswa untuk menyimpulkan berdasarkan data yang telah didapat dan dianalisis bersama dan meluruskan apabila terjadi miskonsepsi.

Ö

 

PENUTUP

17

Membuat simpulan atau refleki pada pertemuan kali ini

Ö

 

18

Memberikan Tugas Rumah

 

Ö

19

Menginformasikan pembelajaran beikutnya

Ö

 

SKOR

15

4

 

Dari hasil analisis data pada tabel di atas diketahui bahwa jumlah seluruh skornya adalah 15. Prosentase nilai rata-ratanya adalah:  x 100% = 78,9%

Sesuai dengan taraf keberhasilan tindakan yang ditetapkan yaitu:

90% - 100%    Sangat Baik

80% - 89%      Baik

70% - 79%      Cukup

60% - 69%      Kurang

>59%              Sangat Kurang

Dari hasil analisis data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa secara umum peneliti sudah mempersiapkan segala sesuatu dengan rancangan yang disiapkan, dan diterapkan dalam proses pembelajaran. Walaupun ada beberapa poin yang belum terpenuhi. Jika dihitung dengan rumus prosentase dapat diketahui hasil observasi yang telah dilakukan peneliti adalah 78,9%. Nilai prosentase tersebut sesuai dengan taraf Cukup.

 

b)   Data Hasil Observasi Peneliti dalam Pembelajaran Siswa

Tabel. 4.12 Observasi kegiatan peserta didik

No.

Kegiatan Pembelajaran

Keterlaksanaan

Ya

Tidak

Stimulation (Rangsangan)

1

Siswa menjawab pertanyaan yang di berikan oleh guru sebagai stimulus siswa untuk masuk kedalam pembelajaran Akidah Akhlak (Qada dan Qadar)

Ö

 

Problem Statement (pernyataan/identifikasi masalah)

2

Siswa membentuk kelompok untuk berdiskusi

Ö

 

3

Siswa berdiskusi untuk mengidentifikasi masalah yang didapatkan

 

Ö

4

Ketua kelompok membagi tugas kepada setiap anggota kelompoknya

Ö

 

Data collection (Pengumpulan Data)

5

Siswa secara berkelompok mengumpulkan informasi dari berbagai sumber sebagai pendukung pernyataan atau hipotesis dalam identifikasi masalah

Ö

 

Data Processing (Pengolahan Data)

6

Siswa secara berkelompok mendikusikan da menganalisis hasil temuan informasi yang mereka dapatkan dari berbagai sumber

 

Ö

Verification (Pembuktian)

7

Siswa melakukan pemeriksaan secara cermat dalam membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing

 

Ö

Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)

8

Siswa membuat kesimpulan berdasarkan data yang telah didapat dan telah dianalisis bersama

Ö

 

SKOR

5

4

 

Dari analisis data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa secara umum kegiatan belajar peserta didik sudah sesuai dengan yang diharapkan. Indikator pengamatan sebagian besar sudah muncul dalam aktifitas kerjasama yang dilakukan oleh peserta didik. Jumlah skor yang diperoleh adalah 4. Dengan prosentase nilai rata- ratanya adalah:  x 100% = 62,5%

Maka dapat disimpulkan bahwa taraf keberhasilan tindakan pembelajaran pada kategori kurang.

Apa bila di sandingkan antara hasil observasi terhdap peneliti dengan peserta didik adalah sebagai berikut:

Tabel 4.13 Analisis Hasil Observasi Kegiatan Peneliti dan Peserta Didik Siklus I

Uraian

Kegiatan peneliti

Kegiatan Peserta didik

Ket.

Jumlah Skor

15

5

 

Skor Maksimal

19

8

 

Taraf Keberhasilan

78,9

62,5

 

Kriteria taraf keberhasilan

Cukup

Kurang

 

 

Jadi berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa prosentase kegiatan peneliti dalam diskusi pada siklus I berakhir dengan kriteria keberhasilan tindakan tergolong cukup, prosentase kegiatan peserta didik tergolong kurang.

c)    Catatan Lapangan

Selain menggunakan pedoman observasi dan nilai peserta didik, dalam pelaksanaan tindakan peneliti juga menggunakan catatan lapangan guna mengambil data observsi. Catatan lapangan dibuat sehubungan dengan hal-hal penting yang terjadi selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Beberapa hal yang dicatat peneliti dan pengamat adalah sebagai berikut:

(a)      Peserta didik masih banyak yang ramai ketika peneliti memberikan penjelasan tentang materi.

(b)     Peserta didik banyak yang kurang aktif, mereka masih banyak yang malu untuk bertanya.

(c)      Peserta didik merasa malu jika harus bekerjasama dengan teman lain jenis.

(d)     Dalam melakukan kerja kelompok ada peserta didik yang hanya bergantung pada jawaban temannya.

(e)      Masih ada peserta didik yang mendominasi dalam kelompok dan tidak mau mendengar jawaban temannya.

(f)      Saat proses presentasi penyampaian hasil diskusi kurang jelas.

(g)      Peserta didik kurang bersemangat dalam menanggapi penyampaian hasil diskusi kelompok lain

 

d)   Wawancara

Selain melakukan observasi peneliti juga menggunakan teknik pengumpulan data yang lain, yaitu wawancara. Wawancara digunakan untuk mengetahui respon terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan, serta untuk menggali pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah diberikan. Wawancara dilakukan dengan subyek berjumlah 2 peserta didik yang tergolong dalam kriteria kemampuan tinggi dan rendah. Kegiatan wawancara dilakukan secara perorangan terhadap subyek penelitian setelah kegiatan pelaksanaan kegiatan.

Dari kedua subyek yang diwawancarai semuanya menyatakan senang dengan pembelajaran menggunakan model yang digunakan peneliti. Mereka senang melakukan kerjasama dengan teman kelompoknya karena pembelajaran yang dilakukan tidak menjenuhkan berkat adanya media yang digunakan semacam PPT dan Video.

 

d.      Refleksi Siklus I

Kegiatan refleksi dimaksudakan untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu siklus dan dilakukan pada setiap akhir siklus. Keberhasilan dan kelemahan dari suatu perencanaan pada setiap siklus dapat dilihat melalui kegiatan refleksi yang dilakukan. Kegiatan ini juga menjadi acuan untuk melakukan perbaikan untuk pelaksanaan siklus berikutnya.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap masalah-masalah selama pelaksanaan tindakan pada siklus I, hasil observasi, catatan lapangan dan hasil test diperoleh hasil sebagai berikut:

1)   Tidak ada permasalahan dalam perumusan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2)   Hasil belajar peserta didik berdasarkan hasil post test siklus I menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan hasil pre test. Terbukti dari nilai rata pada pre test 46,9 meningkat pada saat post test siklus I menjadi 53,0 walaupun peningkatannya sangat tipis. Hal ini juga beriringan dengan peningkatan ketuntasan belajar peserta didik, meningkat dari 15,4% menjadi 38,5%. Namun demikian, prosentase ketuntasan belajar peserta didik masih di bawah kriteria ketuntasan yang diharapkan, yaitu sebesar 75% dari keseluruhan jumlah peserta didik yang mengikuti tes.

3)   Saat kegiatan pembelajaran, kelas masih kurang kondusif.

4)   Peserta didik masih kurang aktif bertanya.

5)   Kemandirian peserta didik dalam mengerjakan tugas masih kurang.

6)   Keaktifan dalam kegiatan diskusi masih didominasi oleh peserta didik tertentu.

7)   Kurang percaya diri peserta didik dalam penyajian hasil diskusi

8)   Aktifitas peneliti dan peserta didik berdasarkan lembar observasi menunjukkan tingkat keberhasilan, meskipun ada beberapa poin yang masih belum terpenuhi.

Masalah-masalah di atas timbul disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut:

1)   Peserta didik masih belum terbiasa dengan penerapan model Discovery Learning.

2)   Peserta didik masih cenderung pasif dalam mengungkapkan pendapat, baik pada kelompok maupun saat ditanya oleh peneliti, hanya beberapa peserta didik yang aktif bertanya dan mengungkapkan pendapat.

3)   Peserta didik masih kurang percaya diri dengan kemampuan yang dimilikinya, baik dalam melakukan kerja kelompok, ditanya ataupun ketika mengerjakan soal tes.

 

Dari hasil refleksi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perlu dilakukan tindakan berikutnya yaitu siklus II untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran Aqidah Akhlak.

Tabel 4.13 Kekurangan Siklus I dan Rencana Perbaikan Siklus II

No.

Kekurangan Siklus I

Rencana Perbaikan Siklus II

1

Dalam kegiatan stimulation, terlihat hanya beberapa siswa saja yang berani mengungkapkan pendapatnya sedangkan siswa yang lain cenderung pasif

Dalam siklus kedua peneliti akan memabngkitkan semangat keberanian berpendapat siswa dengan memberikan motivasi, dan menyebutkan nama siswa yang terliat pasuf untuk mengungkapkan pendapatnya terkait stumulus yang dimunculkan peneliti.

2

Peserta didik masih ada yang ramai sendiri ketika peneliti menjelaskan materi, atau saat kelompok lain mempresentasikan hasil diskusi.

Peneliti akan berupaya untuk mengkondisikan kelas dengan baik dan akan memberikan sanksi jika peserta didik masih ramai.

 

3

Dalam diskusi ada beberapa peserta didik yang kurang aktif dalam kelompoknya. Meskipun secara keseluruhan kegiatan dikusi sudah berjalan lancar.

Memotivasi peserta didik untuk lebih aktif dalam egiatan berdiskusi dengan kelompoknya dan berkeliling memantau kegiatan diskusi kelompok.

4

Penyajian diskusi seakan masih kurang menarik, karena terlihat banyak siswa yang kurang memperhatikan saat peserta didik menyampaikan hasil dikusi kelompok masing-masing.

Dalam kegiatan siskusi berikutnya peneliti akan mempersilahan setiap kelompok satu anak yang presentasi membahas satu topik yang sama

5

masih ditemukan peserta didik yang mengerjakan soal dengan asal-asalan, terlihat dari jawaban yang tidak nyambung sama sekali

Peneliti memeberikan pengarahan kepada peserta didik agar bersungguh-sungguh dalam memberikan jawaban, tidak boleh asal menjawab.

6

Aktifitas peneliti dan peserta didik masih ada yang belum terpenuhi.

Peneliti berupaya memaksimalkan performance di kelas agar aktifitas yang belum terpenuhi bisa tercapai secara baik.

 

2.      Paparan Data Siklus II

Siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 19 Agustus 2019 dengan alokasi waktu 2x35 menit, dan post test siklus II dilakanakan pada hari Senin, 20 Agustus 2019. Pada pertemuan pertama melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan materi akhlak terpuji pokok bahasan Akhlak pemaaf dan tanggung jawab.

a.      Tahap Perencanaan Tindakan

Pada tahap perencanaan tindakan siklus II peneliti mempersiapkan dan menyusun instrumen-instrumen penelitian, diantaranya:

1)      lembar observasi peneliti dan peserta didik dan lembar wawancara.

2)      menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,

3)      menyiapkan media pembelajaran, yaitu PPT dan LCD proyektor,

4)      menyusun lembar kerja peserta didik (LKPD) individu dan kelompok,

5)      menyiapkan lembar kehadiran siswa, dan

6)      melakukan koordinasi dengan guru kelas, Kepala Madrasah dan teman sejawat mengenei kegiatan pelaksanaan tindakan.

 

b.      Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan pertama siklus II dilaksanakan Senin 19 Agustus 2019 pada pukul 07.00-08.00 WIB dengan alokasi waktu 2x35 menit. Peneliti didampingi oleh teman sejawat M. Sri Sulistiyanto dan guru kelas VI Yasirin yang bertindak sebagai observer. Pada pertemuan ini membahas tentang Akhlak Terpuji Pemaaf dan Tanggung jawab Kegiatan awal, sebelum pembelajaran dimulai peneliti mengkondisikan peserta didik agar siap menerima pelajaran. Kegiatan diawali dengan mengucapkan salam dan mengajak peserta didik untuk berdoa dengan ketua kelas yang memimpin. Kemudian peneliti mengecek kehadiran peserta didik. Selanjutnya peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan kempetensi yang harus dicapai peserta didik. Peneliti memotivasi dan melakukan apersepsi peserta didik untuk aktif dan bersungguh-sungguh selama kegiatan pembelajaran.

Pada pertemuan ini, peneliti menginformasikan pada peserta didik bahwa hari ini mereka masih akan belajar secara kelompok. Peserta didik dibagi menjadi dua kelompok masing-masing kelompok beranggotakan 6 sampai 7 peserta didik. Peserta didik diminta untuk membentuk kelompok sesuai dengan pembagian kelompok yang telah disebutkan oleh peneliti, kemudian peneliti menjelaskan ketentuan kegiatan kelompok. Peserta didik dengan seksama memperhatikan penjelasan peneliti. Selanjutnya peneliti mengarahkan peserta didik pada model pembelajaran Discovery learning. Peneliti juga memberikan motivasi pada peserta didik untuk aktif mengemukakan pendapat dan menjawab pertanyaan dan mengedepankan kerjasama dalam kelompok. Kemudian peneliti bertanya pada peserta didik untuk mengingat kembali tentang materi sebelumnya yaitu iman pada Qada dan Qadar yang dibahas pada siklus I.

Peneliti bertanya pada peserta didik, “takdir di bagi menjadi berapa macam? beberapa peserta didik secara bersamaan menjawab dua macam. Peneliti memberikan respon dengan mengatakan bagus benar sekali pada peserta didik. Kemudian peneliti bertanya siapa yang bisa menyebuatkan? Kemudian salah satu peserta didik yang bernama Fitri menjawab dengan cepat “Mualaq” lalu peserta lain pun juga menjawab “dan Mubram”. Kemudian Peserta didik tersebut diberikan pujian oleh peneliti. Kemudian peneliti mengungkapkan satu contoh “orang sakit berobat kemudian sembuh, adalah contoh takdir apa?” peserta didik menjawab Mualaq, alasannya karena bisa diubah oleh usaha manusia. Peneliti pun mengembangkan pertanyaan selanjutnya dan menerima respon dari peserta didik. Dalam kegiatan Flasback ini peneliti menjadi yakin jika sebgaian besar peserta didik sudah memahami materi pelajaran sebelumnya (Siklus I).

Setelah kegiatan tanya jawab singkat pada awal kegiatan peneliti masuk pada tahap apersepsi, peneliti menyampaikan beberapa pertanyaan yang mengarahkan peserta didik untuk masuk pada materi pembelajaran, diantaranya pertanyaan tersebut adalah, “kita sembagai makhluk sosial tentu membutuhkan ..., jika kita melakukan kesalahan seharusnya kita ...,” dari dua pertanyaan tersebut ada peserta didik yang cepat merespon pertanyaan pertama, “bantuan” jawab peserta didik yang bernama Afif, kemudian Indri merespon pertanyaan ke dua dengan jawaban “tanggung jawab”. Peneliti menunjukan jempolnya sebagai bentuk apresiasi kepeda dua anak tersebut.

Selanjutnya peneliti menyampaikan pertanyaan lanjutan “jika anak-anak mendapatkan tugas, bagaimana harus mengerjakan tugas tersebut?”. Respon peserta didik baru muncul ketika peneliti memancing dengan “kita harus mengerjakan dengan...” peserta didik menjawab “sunguh-sungguh”. Secara tidak langsung peserta didik sudah menginjak pada materi pemaaf dan tanggung jawab.

Peneliti melanjutkan menyampaikan tujuan pembelajaran terkait dengan materi pembelajaran akhlak terpuji pemaaf dan tanggung jawab. Peneliti membagi peserta didik menjadi dua kelompok sebagai  berikut:

Tabel 4.14 Daftar Pembagian Kelompok Siklus II

No.

Kelompok I

Kelompok 2

1

ERNI SULISTIYANI

SALSA BELA AULIANI

2

IKA NOVITA AVRILIA

SITI DIANA MASFUFAH

3

MUHAMAD RISKI

SITI INAYATUN K.

4

MUHAMAD SARIFUDIN

SITI USFATUN K.

5

MUHAMMAD ALTHOF

TOTOR AMAN

6

RESTA BELLA

ULIL AMRI

7

 

ZAIK WICAHYO

 

Ternyata anggota kelompok dua ada dua peserta didik yang tidak masuk yaitu Muhammad Tomi dan Riskiana Putri.

Sebelum masuk pada kegiatan diskusi kelompok peneliti memberikan sedikit semngat kepada peserta didik, setelah itu peserta didik membentuk kelompok dan penetili membagian bahan kegiatan diskusi dan mempersilahkan peserta didik untuk memulai diskusi untuk menemukan pengertian dan dalil tentang pemaaf dan tanggung jawab.

Kegiatan berikutnya adalah melihat video untuk menambah kesan dan pemahaman peserta didik terkait contoh nyata sikap pemaaf dan tanggung jawab dalam kehidupan secara konkrit. Dalam kegiatan ini peneliti menambahkan beberapa keterangan terkait kejadian yang sedang tampil dan disaksikan peserta didik, dalam kelompoknya peserta didik mencatat pesan penting dan hikmah yang terkandung dalam video tersebut. Setelah video pertama terkait dengan materi pemaaf selesai peneliti menyampaikan beberapa pertanyaan terkait video tersebut. Secara keseluruhan peserta didik sudah mampu menunjukkan siapa tokoh yang pemaaf dan siapa yang seharusnya meminta maaf, dan mengetahui akibat baik dari sifat pemaaf dalam kehidupan sehari-hari.

Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan menyaksikan video ke dua tentang tanggung jawab. Tahapan kegiatan sama dengan saat menyaksikan video pertama. Setelah selesai menyaksikan video peneliti menyampaikan beberapa pertanyana. Peserta didik banyak yang tertawa, karena video memang ada unsur komedi. Respon dari peserta didik sudah mengetahui tokoh yang menunjukkan perilaku tanggung jawab dan memerlukan usaha keras untuk bersifat tanggung jawab. Peneliti menekankan kepada peserta didik untuk siap bertanggung jawab dalam kehidpan ini.

Kegiatan dilaksanakan dengan membagian LKPD Kelompok yang di dalamnya akan menganalisa pengertian, dalil, contoh dan hikmah pemaaf dan tanggung jawab. Dalam proses diskusi peneliti mengingatkan poin-poin penting yang harus di selesaikan peserta didik dalam diskusi kelompok. Dalam setiap kelompok masih ada beberapa siswa yang pasif, menyikapi hal tersebut peneliti nerusaha untuk mengingatkan dengan memberikan informasi agar semua anggota diskusi harus berperan aktif dalam kegaitan. Kegiatan diskuis berakhir dan dilanjutkan dengan kegiatan presentasi.

Dalam kegiatan presentasi Siklus II berbeda dengan model presentasi pada Siklus I, pada siklus II peserta didik yang presentasi tidak sekaligus selurh kelompok tetapai satu persatu, dengan poin pembahasan yang sama masing-masing kelompok. Setiap poin yang disajikan oleh peserta didik akan dikomentari oleh kelompok lain. Sehingga muncul kekurangan-kekurangan yang bisa di perbaiki bersama-sama. Setelah kedua kelompok menyakiakan hasil diskusi dan saling memberikan komentar kemudian peneliti memeberikan nilai kelompok pada pertemuan siklus II ini. Hasil diskusi kelompok dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.15 Hasil Diskusi Kelompok Siklus II

Kelompok

Nama

Nilai

Ketuntasan

T

TT

I

ERNI SULISTIYANI

IKA NOVITA AVRILIA

MUHAMAD RISKI

MUHAMAD SARIFUDIN

MUHAMMAD ALTHOF

RESTA BELLA

87,5

Ö

 

II

SALSA BELA AULIANI

SITI DIANA MASFUFAH

SITI INAYATUN K.

SITI USFATUN K.

TOTOR AMAN

ULIL AMRI

ZAIK WICAHYO

75

Ö

 

 

Tabel 4.15 di atas merupakan hasil diskusi kelompok pada siklus II. Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan dalam hasil diskusi kelompok. Hal ini dibuktikan dengan ketuntasan seluruh kelompok mengerjakan LKPD yang diberikan.

Tabel 4.16 Analisis Diksusi Kelompok Siklus II

No.

Uraian

Hasil Diskusi

1

Jumlah Peserta Didik

11

2

Jumlah Peserta Didik Tuntas

11

3

Jumlah Peserta Didik Tidak Tuntas

0

4

Jumlah Skor

900

5

Rata-rata nilai kelas

81,8

6

Prosentase Ketuntasan

100%

7

Prosesntase Ketidak Tuntasan

0%

 

Berdasarkan data tabel di atas, dapat diketahui nilai rata-rata peserta didik pada siklus II mengalami peningkatan. Jika pada siklus I nilai rata-rata 65,2 pada siklus II meningkat menjadi 81,8 dengan prosentase ketuntasan 100% atau 0% peserta didik tidak tuntas. Hasil tes sudah melebihi target yang diharapkan oleh peneliti, yaitu melebihi 75%.

Sebelum pelajaran diakhiri peneliti bersama peserta didik menarik kesimpulan hasil belajar. Peneliti kemudian menyampaikaan pelaksanaan postes adalah pada besok hari senin tanggal 20 Agustus 2019, peneliti mengingatkan supaya peserta didik sungguh sungguh belajar agar dapat mengerjakan tugas LKPD dengan baik.

Diikuti oleh 13 peserta didik. Peneliti memposisikan peserta didik dengan acak, dalam artian tidak berdekatan dalam satu kelompok sebagaimana kegiatan diskusi sebelumnya. Dengan harapan post test benar-benar akan megukur kemampuan individu berkaitan dengan materi pemaaf dan tanggung jawab yang telah mereka pelajari sebelumnya.

Soal Post Test terdiri dari 10 soal, 5 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian. Peneliti mempersilahkan peserta didik untuk berdo’a terlebih dahulu sebelum memulai mengerjakan. Peneliti mengarahkan sekaligus mengingatkan peserta didik untuk mengerjakan LKPD dengan sungguh-sungguh, tidak boleh asal-asalan. Pengerjaan test dibasi dengan waktu 30 menit.

Setelah batas waktu yang telah ditentukan selesai peneliti meminta peserta didik untuk mengumpulkan lembar kerja mereka. Sebelum pertemuan hari itu berakhir peneliti memotivasi peserta didik untuk belajar yang rajin. Peneliti juga mengingatkan kepada peserta didik bahwa akan dilaksanakan pertemuan ke tiga (Siklus III) pada hari Senin 26 Agustus tahun 2019.

 Rumus yang digunakan untuk mengetahui nilai hasil belajar peserta didik adalah:

Jenis Soal

Skor Maksimal

Pilihan Ganda

50

Uraian

100

 

Jumlah Skor Maksimal

150

Nilai =  x 100

 

Berikut ini adalah hasil penilaian post test siklus II

Tabel 4.17 hasil post test siklus II

No.

Nama

Nilai

Ketuntasan

Tuntas

Tidak Tuntas

1

ERNI SULISTIYANI

30

 

Ö

2

IKA NOVITA AVRILIA

93

Ö

 

3

MUHAMAD RISKI

100

Ö

 

4

MUHAMAD SARIFUDIN

47

 

Ö

5

MUHAMMAD ALTHOF

100

Ö

 

6

RESTA BELLA

60

 

Ö

7

SALSA BELA AULIANI

90

Ö

 

8

SITI DIANA MASFUFAH

47

 

Ö

9

SITI INAYATUN K.

77

Ö

 

10

SITI USFATUN K.

100

Ö

 

11

TOTOR AMAN

47

 

Ö

12

ULIL AMRI

100

Ö

 

13

ZAIK WICAHYO

93

Ö

 

Jumlah

984

8

5

Dari data tabel 4.18 di atas dapat diketahui bahwa dari 13 peserta didik yang mengikuti post test pada siklus II, diketahui bahwa sebanyak 8 peserta didik telah mencapai Kriteria Ketuntantasan Minimal (KKM) yaitu memperoleh ≥70. Sedangkan 5 peserta didik yang lain masih belum mencapai batas ketuntasan yang telah ditentukan. berikut perinciannya:

Tabel 4.18 Analisa hasil post test siklus II

No.

Uraian

Hasil Post Test

1

Jumlah Peserta Didik

13

2

Jumlah Peserta Didik Tuntas

8

3

Jumlah Peserta Didik Tidak Tuntas

5

4

Jumlah Skor

984

5

Rata-rata nilai kelas

75,7

6

Prosentase Ketuntasan

61,5%

7

Prosesntase Ketidak Tuntasan

38,5%

 

Berdasarkan data pada tabel di atas diketahui bahwa hasil post test siklus II peserta didik mengalami peningkatan dibandingkan dengan post test pada siklus I. Dimana rata-rata peserta didik meningkat menjadi 75,7 dengan prosentase ketuntasan 61,5% (8 peserta didik) dan 38,5% (5 peserta didik) yang belum tuntas. Berikut adalah tabel perbandingan ketuntasan belajar pre test, post test Siklus I, dan post test siklus II.

Tabel 4.19 Perbandingan Hasil Pre Test dan Post Test Siklus I & II

No.

Nama

Nila Pre Test

Nilai Post Test

Siklus I

Nilai Post Test

Siklus II

Keterangan

1

ERNI SULISTIYANI

13

10

30

Naik

2

IKA NOVITA AVRILIA

60

83

93

Naik

3

MUHAMAD RISKI

73

100

100

Max

4

MUHAMAD SARIFUDIN

17

23

47

Naik

5

MUHAMMAD ALTHOF

37

50

100

Naik

6

RESTA BELLA

13

30

60

Naik

7

SALSA BELA AULIANI

63

70

90

Naik

8

SITI DIANA MASFUFAH

17

20

47

Naik

9

SITI INAYATUN K.

47

53

77

Naik

10

SITI USFATUN K.

70

70

100

Naik

11

TOTOR AMAN

27

30

47

Naik

12

ULIL AMRI

50

53

100

Naik

13

ZAIK WICAHYO

50

97

93

Turun

Jumlah

537

689

984

 

Tabel 4.20 Analisis Hasil Pre Test dan Post Test Siklus I & II

No.

Uraian

Nila Pre Test

Nilai Post Test

Siklus I

Nilai Post Test

Siklus II

1

Jumlah Peserta Didik

13

13

13

2

Jumlah Peserta Didik Tuntas

2

5

8

3

Jumlah Peserta Didik Tidak Tuntas

11

8

5

4

Jumlah Skor

610

689

984

5

Rata-rata nilai kelas

46,9

53

75,7

6

Prosentase Ketuntasan

15,4%

38,5%

61,5%

7

Prosesntase Ketidak Tuntasan

84,6%

61,5%

38,5%

Berdasarkan tabel perbandingan 4.20 di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar. Terbukti dari rata-rata nilai post test I 53 meningkat saat post test II menjadi 75,7. Ketuntasan belajar peserta didik terbukti juga mengalami peningkatan dari 38, 5% pada siklus I menjadi 61, 5% pada siklus II.

Pada saat post test siklus II peserta didik mengalami peningkatan ketuntasan belajar dibandingkan saat pre test dan post test. Tetapi ketuntasan belajar peserta didik pada siklus II masih belum mencapai nilai minimal yang telah ditentukan, yaitu 75% dari jumlah keseluruhan peserta didik yang mengikuti tes. Dengan demikian siklus penelitian tindakan kelas akan dilanjutkan pada siklus III.

Untuk lebih mudahnya dapat dilihat pada grafik perbandingan hasil pre test, post test I, dan post test II di bawah ini:

Grafik 4.2 Perbandingan Ketuntasan Belajar Pre Test, Post Test I, dan Post Test II

Pada post test siklus II peserta didik mengalami kemajuan dari pada saat post test siklus I. Namun prosentase ketuntasan belajar masih berada di bawah kriteria ketuntasan yang diharapkan, yaitu 75% dari jumlah peserta didik yang mengikuti tes. Untuk itu perlu diadakan siklus yang III untuk membuktikan bahwa model Discovery Learning mampu meningkatkan hasil belajar Aqidah Akhlak peserta didik kelas VI semester I.

 

c.       Tahap Pengamatan Tindakan

1)   Observasi (observing)

a)   Data Hasil Observasi Peneliti dalam Pembelajaran

Tahap observasi dilaksanakan bersama dengan pelaksanaan tindakan. Mengacu pada lembar observasi, pengamat (observer) mengamati jalannya proses pembelajaran di kelas, setiap aspek dicatat pada lembar observasi yang tersedia pada setiap kali pertemuan pada proses observasi. Pada saat kegiatan pengamatan peneliti dibantu oleh teman sejawat Yasirin yang mengamati aktifitas peserta didik dan peneliti. Hasil observasi kegiatan peserta didik dan peneliti dalam pembelajaran ditemukan dengan rumus:

Nilai :  x 100%

 

Hasil pengamatan aktifitas peneliti/pendidik pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel. 4.21 Observasi kegiatan guru/peneliti

No.

Kegiatan Pembelajaran

Keterlaksanaan

Ya

Tidak

PENDAHULUAN

1

Guru menyampaiakanIndikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Ö

 

2

Guru menyampaikan akan melakukan penilaian selama proses pembelajaran berlangsung (observasi, tertulis, unjuk kerja)

Ö

 

3

Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok dengan memperhatikan karakteristik siswa

 

Ö

4

Guru melakukan apersepsi

Ö

 

5

Guru memberikan motivasi

Ö

 

KEGIATAN INTI

 

Stimulation (Rangsangan)

 

 

6

Siswa diberikan Bahan atau Materi pembelajaran

Ö

 

7

Siswa membaca/mempelajari bahan pembelajaran

Ö

 

8

Guru memberikan pertanyaan yang menuntun siswa masuk kedalam permasalahan dalam pembelajaran

Ö

 

9

Siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang relevan

 

Ö

 

Problem Statement (pernyataan/identifikasi masalah)

 

 

10

Guru membimbing siswa dalam proses pengidentifikasian masalah

Ö

 

11

Guru menegaskan permasalahan untuk didiskusikan dalam kelompok (berkaitan dengan pengertian, dalil, contoh, dan hikmah sifat pemaaf dan tanggung jawab)

Ö

 

 

Data collection (Pengumpulan Data)

 

 

12

Guru menugaskan siswa untuk mengumpulkan informasi dari berbagai sumber (internet, buku, teks artikel, video, dan  informasi lainnya)

Ö

 

13

Guru membimbing siswa dalam mengumpulkan informasi (pengertian, dalil, contoh, dan hikmah sifat pemaaf dan tanggung jawab)

Ö

 

 

Data Processing (Pengolahan Data)

 

 

14

Guru memantau siswa dalam mengolah informasi yang telah dikumpulkan

Ö

 

 

Verification (Pembuktian)

 

 

15

Guru membimbing siswa dalam membuktikan data yang didapatkan dengan permasalahan yang dibahas

Ö

 

 

Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)

 

 

16

Guru meminta siswa untuk menyimpulkan berdasarkan data yang telah didapat dan dianalisis bersama dan meluruskan apabila terjadi miskonsepsi.

Ö

 

PENUTUP

17

Membuat simpulan atau refleki pada pertemuan kali ini

Ö

 

18

Memberikan Tugas Rumah

 

Ö

19

Menginformasikan pembelajaran beikutnya

Ö

 

SKOR

16

3

 

Dari hasil analisis data pada tabel di atas diketahui bahwa jumlah seluruh skornya adalah 16. Prosentase nilai rata-ratanya adalah:  x 100% = 84,2%

Sesuai dengan taraf keberhasilan tindakan yang ditetapkan yaitu:

90% - 100%    Sangat Baik

80% - 89%      Baik

70% - 79%      Cukup

60% - 69%      Kurang

>59%              Sangat Kurang

Dari hasil analisis data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa secara umum peneliti sudah mempersiapkan segala sesuatu dengan rancangan yang disiapkan, dan diterapkan dalam proses pembelajaran. Walaupun ada beberapa poin yang belum terpenuhi. Jika dihitung dengan rumus prosentase dapat diketahui hasil observasi yang telah dilakukan peneliti adalah 84,2%. Nilai prosentase tersebut sesuai dengan taraf Baik.

Apabila dibandingkan hasil obervasi terhadap peneliti pada siklus I adalah sebagai berikut:

Tabel. 4.22 Anaslisa hasil observasi kegiatan peserta didik

Uraian

Kegiatan Peneliti

Ket.

 

Siklus I

Siklus II

Jumlah Skor

15

16

Naik

Skor Maksimal

19

19

-

Taraf Keberhasilan

78,9

84,2%

Naik

Kriteria taraf keberhasilan

Cukup

Baik

Naik

 

Berdasarkan tabel perbandingan observasi di atas dapat diketahui bahwa hasil observasi terhadap peneliti pada siklus I mendapatkan skor 15 dengan skor maksimal 19, dan prosentase keberhasilan sebesar 78,9% atau tergolong dalam kategori Cukup. Selanjutnya pada siklus II terjadi peningkatan skor menjadi 16 dengan skor maksimal 19 dan prosentase keberhasilan sebesar 84,2% dengan kriteria taraf keberhasilan tergolong Baik.

 

b)   Data Hasil Observasi Peneliti dalam Pembelajaran Siswa

Tabel. 4.23 Observasi kegiatan peserta didik

No.

Kegiatan Pembelajaran

Keterlaksanaan

Ya

Tidak

Stimulation (Rangsangan)

1

Siswa menjawab pertanyaan yang di berikan oleh guru sebagai stimulus siswa untuk masuk kedalam pembelajaran Akidah Akhlak (Pemaaf dan tanggung jawab)

Ö

 

Problem Statement (pernyataan/identifikasi masalah)

2

Siswa membentuk kelompok untuk berdiskusi

Ö

 

3

Siswa berdiskusi untuk mengidentifikasi masalah yang didapatkan

Ö

 

4

Ketua kelompok membagi tugas kepada setiap anggota kelompoknya

Ö

 

Data collection (Pengumpulan Data)

5

Siswa secara berkelompok mengumpulkan informasi dari berbagai sumber sebagai pendukung pernyataan atau hipotesis dalam identifikasi masalah

Ö

 

Data Processing (Pengolahan Data)

6

Siswa secara berkelompok mendikusikan da menganalisis hasil temuan informasi yang mereka dapatkan dari berbagai sumber

 

Ö

Verification (Pembuktian)

7

Siswa melakukan pemeriksaan secara cermat dalam membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing

 

Ö

Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)

8

Siswa membuat kesimpulan berdasarkan data yang telah didapat dan telah dianalisis bersama

Ö

 

SKOR

6

2

 

Dari analisis data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa secara umum kegiatan belajar peserta didik sudah sesuai dengan yang diharapkan. Indikator pengamatan sebagian besar sudah muncul dalam aktifitas kerjasama yang dilakukan oleh peserta didik. Jumlah skor yang diperoleh adalah 6. Dengan prosentase nilai rata- ratanya adalah:  x 100% = 75%

Maka dapat disimpulkan bahwa taraf keberhasilan tindakan pembelajaran pada kategori Cukup.

Apabila dibandingkan hasil obervasi terhadap kegiatan peserta didik pada siklus I adalah sebagai berikut:

 

 

 

 

Tabel. 4.22 Anaslisa hasil observasi kegiatan peserta didik

Uraian

Kegiatan Peserta didik

Ket.

Siklus I

Siklus II

Jumlah Skor

5

6

Naik

Skor Maksimal

8

8

-

Taraf Keberhasilan

62,5

75 %

Naik

Kriteria taraf keberhasilan

Kurang

Cukup

Naik

 

Berdasarkan tabel perbandingan observasi di atas dapat diketahui bahwa hasil observasi terhadap kegiatan peserta didik pada siklus I mendapatkan skor 5 dengan skor maksimal 8, dan prosentase keberhasilan sebesar 62,5% atau tergolong dalam kategori Kurang. Selanjutnya pada siklus II terjadi peningkatan skor menjadi 6 dengan skor maksimal 8 dan prosentase keberhasilan sebesar 75% dengan kriteria taraf keberhasilan tergolong Cukup.

 

Diatas adalah tabel perbandingan antara siklus I dan siklus II dari sisi peneliti dan kegiatan peserta didik. Kemudian akan disandingkan antara hasil observasi terhadap peneliti dengan peserta didik dalam siklus II adalah sebagai berikut:

Tabel 4.23 Analisis Hasil Observasi Kegiatan Peneliti dan Peserta Didik Siklus II

Uraian

Kegiatan peneliti

Kegiatan Peserta didik

Ket.

Jumlah Skor

16

6

 

Skor Maksimal

19

8

 

Taraf Keberhasilan

84,2%

75 %

 

Kriteria taraf keberhasilan

Baik

Cukup

 

 

Jadi berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa prosentase kegiatan peneliti dalam diskusi pada siklus II berakhir dengan kriteria keberhasilan tindakan tergolong Baik, prosentase kegiatan peserta didik tergolong Cukup.

 

2)   Catatan Lapangan

Catatan lapangan dibuat sehubungan dengan hal-hal penting yang terjadi selama kegiatan pembelajaran berlangsung, yang mana tidak terdapat dalam indikator ataupun deskriptor lembar observasi. Beberapa hal yang dicatat peneliti dan pengamat adalah sebagai berikut:

(a)      Saat kegiatan pembelajaran peserta didik sudah mulai bisa untuk dikondisikan.

(b)     Peserta didik sudah berani bertanya dan mengungkapkan pendapatnya.

(c)      Dalam melakukan kerja kelompok peserta didik sudah menunjukkan keaktifan dalam diskusi.

(d)     Masih ada peserta didik pada waktu waktu tertentu tidak fokus diskusi.

(e)      Ketika presentasi masih ada siswa yang tidak memperhatikan peserta didik yang menyampaikan kesimpulan hasil diskusi kelompok.

(f)      Berdasarkan tes akhir siklus II terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik dibandingkan dengan siklus I.

 

 

3)   Wawancara

Wawancara digunakan untuk mengetahui respon terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan, serta untuk menggali pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah diberikan. Wawancara dilakukan dengan subyek berjumlah dua peserta didik yang tergolong dalam kriteria kemampuan tinggi dan rendah. Kegiatan wawancara dilakukan secara perorangan terhadap subyek penelitian setelah kegiatan pelaksanaan kegiatan.

Peneliti melakukan wawancara dengan peserta didik yang tergolong mendapat nilai terbaik pada siklus I yang menyatakan senang dengan model pembelajaran pada hari ini, karena lebih mudah memahami materi melalui melihat video dan materi ajar yang dibagikan. Sedangkan peserta didik yang ke dua menyatakan pembelajaran hari ini menyenangkan karena video yang disaksikan lucu dan terbantu dengan teman-teman dalam keompoknya.

Dari kedua subyek yang diwawancarai semuanya menyatakan senang dengan pembelajaran menggunakan model yang digunakan peneliti. Mereka senang melakukan kerjasama dengan teman kelompoknya karena pembelajaran yang dilakukan tidak menjenuhkan berkat adanya media dan video pembelajaran yang digunakan.

 

d.      Refleksi Siklus II

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap masalah-masalah selama pelasanaan tindakan pada siklus II, hasil observasi, catatan lapangan dan hasil tes formatif diperoleh hasil sebagai berikut:

a.         Tidak ada permasalahan dalam perumusan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

b.        Jadwal pelaksanaan tindakan sudah sesuai dengan kebutuhan.

c.         Hasil belajar peserta didik berdasarkan hasil post test siklus II menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan hasil post test siklus I. Terbukti dari nilai rata pada post test siklus I 53 meningkat pada saat post test siklus II menjadi 75,7. Hal ini juga beriringan dengan peningkatan ketuntasan belajar peserta didik, meningkat dari 38,5% menjadi 61,5%. Namun demikian, peresentase ketuntasan belajar peserta didik masih belum mencapai kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan, yaitu sebesar 75% dari keseluruhan jumlah peserta didik yang mengikuti tes sehingga diperlukan perbaikan lagi pada siklus III.

 

d.        Peserta didik masih sudah mulai aktif bertanya walaupun belum percaya diri.

e.         Ketika mengerjakan tugas peserta didik masih ada yang menunjukkan kegelisahan.

f.         Peserta didik sudah menunjukkan kerjasama yang baik dengan kelompoknya.

g.        Dalam kegiatan diskusi masih ada peserta didik yang kurang aktif berpendapat.

h.        Aktifitas peneliti dan peserta didik berdasarkan lembar observasi menunjukkan tingkat keberhasilan baik dan cukup, sehingga masih perlu perbaikan terutama pada kegiatan peserta didik.

Dari hasil refleksi siklus II penerapan model Discovery Learning pada siklus II dapat dikatakan belum berhasil dan masih diperlukan siklus ke III.

Masalah-masalah di atas timbul disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut:

1)        Masih ada peserta didik yang pasif dalam mengungkapkan pendapat, baik pada kelompok maupun saat ditanya oleh peneliti.

2)        Munculnya perbedaan pendapat dalam kelompok yang tidak dapat diselesaikan secara tuntas.

3)        Beberapa peserta didik masih kurang percaya diri dengan kemampuan yang dimilikinya ketika mengerjakan soal tes.

 

Dari hasil refleksi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perlu dilakukan tindakan berikutnya yaitu siklus III untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran Aqidah Akhlak.

Tabel 4.24 Kekurangan Siklus I dan Rencana Perbaikan Siklus III

No.

Kekurangan Siklus I

Rencana Perbaikan Siklus II

1

Masih ada peserta didik yang pasif dalam mengungkapkan pendapat, baik pada kelompok maupun saat ditanya oleh peneliti.

Dalam siklus ketiga peneliti akan memberi motivasi agar siswa lebih berani mengungkapkan pendapatnya terkait materi yang dibahas. Peneliti akan mengajak komunikasi siswa yang pasif dan memberikannya semangat.

2

Munculnya perbedaan pendapat dalam kelompok yang tidak dapat diselesaikan secara tuntas.

Peneliti akan berupaya untuk menengahi apa bila peristiwa serupa terjadi pada siklus III.

 

3

Beberapa peserta didik masih kurang percaya diri dengan kemampuan yang dimilikinya ketika mengerjakan soal tes.

Memotivasi peserta didik untuk lebih giat belajar, dan bertanya jika belum faham. Mengarahkan peserta didik untuk menandai poin penting yang ada dalam materi pembelajaran

 

3.      Paparan Data Siklus III

Siklus III dilaksanakan pada hari Senin, 26 Agustus 2019 dengan alokasi waktu 2x35 menit, dan post test siklus III dilakanakan pada hari Selasa, 27 Agustus 2019. Pada pertemuan pertama melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan materi akhlak terpuji pokok bahasan Adil dan bijaksana.

a.      Tahap Perencanaan Tindakan

Pada tahap perencanaan tindakan siklus III peneliti mempersiapkan dan menyusun instrumen-instrumen penelitian, diantaranya:

1)      lembar observasi peneliti dan peserta didik dan lembar wawancara yang telah disesuaikan.

2)      menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III,

3)      menyiapkan media pembelajaran, yaitu PPT dan LCD proyektor, spiker dll.

4)      menyusun lembar kerja peserta didik (LKPD) individu dan kelompok,

5)      menyiapkan lembar kehadiran siswa, dan

6)      melakukan koordinasi dengan guru kelas, Kepala Madrasah dan teman sejawat mengenei kegiatan pelaksanaan tindakan.

b.      Tahap Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan dilaksanakan pada hari Senin, 26 Agustus 2019 pada pukul 07.00-08.00 WIB dengan alokasi waktu 2x35 menit. Peneliti didampingi oleh teman sejawat M. Deni Tiasih, S.Pd.I dan guru kelas VI Yasirin, S.Pd,I yang bertindak sebagai observer. Pada pertemuan ini membahas tentang Akhlak Terpuji Adil dan Bijaksana. Kegiatan awal, sebelum pembelajaran dimulai peneliti mengkondisikan peserta didik agar siap menerima pelajaran. Kegiatan diawali dengan mengucapkan salam dan mengajak peserta didik untuk berdoa dengan ketua kelas yang memimpin. Kemudian peneliti mengecek kehadiran peserta didik dan memberikan semangat kepada peserta didik. Selanjutnya peneliti mengajak peserta didik untuk mengingat kembali materi sebelumnya tentang pemaaf dan tanggung jawab dengan memberikan beberapa pertanyaan. Bersadarkan respon peserta didik peneliti menyimpilkan sebagian besar peserta didik telah memahami materi pemaaf dan tanggung jawab.

Kegiatan berlanjut dengan menyampaikan tujuan pembelajaran dan kempetensi yang harus dicapai peserta didik. Peneliti melakukan apersepsi untuk mengarahkan peserta didik kepada materi pelajaran yang akan dipelajari pada hari ini. Dalam kegiatan apersepsi peneliti menampilkan dua gambar timbangan yang seimbang dan berat sebelah, dan menanyakan kepada peserta didik apakah pernah mengambil keputusan?, jika pernah apa saja yang harus diperhatikan sebelum mengambil keputuasan. Peneliti mengarahkan peserta didik untuk aktif dan bersungguh-sungguh selama kegiatan pembelajaran.

Pada pertemuan ini, peneliti menginformasikan pada peserta didik bahwa hari ini mereka masih akan belajar secara kelompok hanya saja akan ada perbedaan pada sesi presentasi. Peserta didik dibagi menjadi dua kelompok masing-masing kelompok beranggotakan 6 sampai 7 peserta didik. Peserta didik diminta untuk membentuk kelompok sesuai dengan pembagian kelompok yang telah disebutkan oleh peneliti, kemudian peneliti menjelaskan ketentuan kegiatan kelompok. Peserta didik dengan seksama memperhatikan penjelasan peneliti. Selanjutnya peneliti mengarahkan peserta didik pada model pembelajaran Discovery learning.

Peneliti membagikan bahan diskusi pada setiap kelompok, dan mengarahkan peserta didik untuk menemukan pengertian dan dalil berkaitan dengan adil dan bijaksana. Setelah menyelesaikannya peneliti melanjutkan pada kegiatan menyaksikan video untuk mengajarkan tentang contoh sikap adil dan bijaksana, disamping itu peserta didik juha harus menemukan hikmah yang terkandung dari sifat adil dan bijaksana sesuai dengan tayangan video. Adapun pembagian kelompok pada siklus III adalah sebagai berikut

Tabel 4.24 Daftar Pembagian Kelompok Siklus II

No.

Kelompok I

Kelompok 2

1

ERNI SULISTIYANI

SALSA BELA AULIANI

2

IKA NOVITA AVRILIA

SITI DIANA MASFUFAH

3

MUHAMAD RISKI

SITI INAYATUN K.

4

MUHAMAD SARIFUDIN

SITI USFATUN K.

5

MUHAMMAD ALTHOF

TOTOR AMAN

6

RESTA BELLA

ULIL AMRI

7

 

ZAIK WICAHYO

 

Ternyata anggota kelompok satu ada satu peserta didik yang tidak masuk yaitu Muhammad Ridwan.

Kegitan dalam kelompok dilanjutkan dengan mendiskusikan kisah Nabi Sulaiman yang adil dan Bijaksana sesuai dengan tayangan video yang baru saja disaksikan. Peneliti selalu mendampingi dan memberikan arahan peserta didik, dan mempersilahkan peserta didik untuk bertanya apabila ada hal yang belum mereka pahami.

Peneliti mengingatkan setiap kelompok untuk menyelesaikan poin-poin penting yang haris diselesaikan, yaitu mencakup pengertian, dalil, cara menerapkan, contoh, dan hikmah bersikap adil dan bijaksana sebagaimana terkait dengan LKPD yang telah dibagian kepada setiap kelompok. Kegiatan diskuis berakhir dan dilanjutkan dengan kegiatan presentasi.

Dalam kegiatan presentasi Siklus III berbeda dengan model presentasi pada Siklus I dan Siklus II. Pada siklus III presentasi dilaksanakan dengan model berharap-hadapan antar kelompok layakna debat. Ada dua sesi dalam kegiatan ini. Sesi pertama membahas pengertian, dalil, cara, contoh, hikmah adil. Sedangkan sesi ke dua membahas bijaksana. Setiap anggota kelompok menyampaikan sebagaimana yang telah dibagi tugas sebelumnya. Misalnya pengertian pada kelompok satu disampaikan oleh Indah Fitriana, sedangkan kelompok dua disampaikan oleh Muhammad Afif S. Selanjutnya masing masih kelompok memberikan tanggapan terkait presentasi, sehingga ketika ada kelalah dapat segera di ketahui dan di temukan jawaban yang tepat tentunya sesuai dengan arahan peneliti.. Setelah kedua kelompok menyakiakan hasil diskusi dan saling memberikan komentar kemudian peneliti memeberikan nilai kelompok pada pertemuan siklus III ini. Hasil diskusi kelompok dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.25 Hasil Diskusi Kelompok Siklus III

Kelompok

Nama

Nilai

Ketuntasan

T

TT

I

ERNI SULISTIYANI

IKA NOVITA AVRILIA

MUHAMAD RISKI

MUHAMAD SARIFUDIN

MUHAMMAD ALTHOF

RESTA BELLA

91

Ö

 

II

SALSA BELA AULIANI

SITI DIANA MASFUFAH

SITI INAYATUN K.

SITI USFATUN K.

TOTOR AMAN

ULIL AMRI

ZAIK WICAHYO

82

Ö

 

Tabel 4.25 di atas merupakan hasil diskusi kelompok pada siklus III. Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan dalam hasil diskusi kelompok, pada siklus 2 kelompok I menadapat nilai 87,5 meningka menjadi 91 pada siklus III, sedangkan kelompok 2 pada siklus 2 mendapat nilai 75 menjadi 85 pada siklus 3. Sehingga dalam kegiatan kelompok ini dalat dikatakan tuntas.

Tabel 4.26 Analisis Diksusi Kelompok Siklus III

No.

Uraian

Hasil Diskusi

1

Jumlah Peserta Didik

12

2

Jumlah Peserta Didik Tuntas

12

3

Jumlah Peserta Didik Tidak Tuntas

0

4

Jumlah Skor

1034

5

Rata-rata nilai kelas

86,2

6

Prosentase Ketuntasan

100%

7

Prosesntase Ketidak Tuntasan

0%

 

Berdasarkan data tabel di atas, dapat diketahui nilai rata-rata peserta didik pada siklus III mengalami peningkatan. Pada siklus I nilai rata-rata 65,2 pada siklus II menjadi 81,8 dan pada siklus 3 meningkat menjadi 86,2 dengan prosentase ketuntasan 100% atau 0% peserta didik tidak tuntas. Hasil tes sudah melebihi target yang diharapkan oleh peneliti, yaitu melebihi 75%.

Sebelum pelajaran diakhiri peneliti bersama peserta didik menarik kesimpulan hasil belajar. Peneliti kemudian menyampaikaan pelaksanaan postes adalah pada besok hari Selasa tanggal 27 Agustus 2019, peneliti mengingatkan supaya peserta didik lebih giat belajar dan sungguh-sungguh belajar agar dapat mengerjakan tugas LKPD Individu dengan baik.

Kegiatan post test diikuti oleh 13 peserta didik. Peneliti memposisikan peserta didik dengan acak, dalam artian tidak berdekatan dalam satu kelompok sebagaimana kegiatan diskusi sebelumnya. Dengan harapan post test benar-benar akan megukur kemampuan individu berkaitan dengan materi adil dan bijaksana yang telah mereka pelajari sebelumnya.

Soal Post Test terdiri dari 10 soal, 5 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian. Peneliti mempersilahkan peserta didik untuk berdo’a terlebih dahulu sebelum memulai mengerjakan. Peneliti mengarahkan sekaligus mengingatkan peserta didik untuk mengerjakan LKPD dengan sungguh-sungguh, tidak boleh asal-asalan. Pengerjaan test dibasi dengan waktu 30 menit.

Setelah batas waktu yang telah ditentukan selesai peneliti meminta peserta didik untuk mengumpulkan lembar kerja mereka. Sebelum pertemuan hari itu berakhir peneliti memotivasi peserta didik untuk belajar yang rajin.

 Rumus yang digunakan untuk mengetahui nilai hasil belajar peserta didik adalah:

Jenis Soal

Skor Maksimal

Pilihan Ganda

50

Uraian

100

 

Jumlah Skor Maksimal

150

 

Nilai =  x 100

Berikut ini adalah hasil penilaian post test siklus III

Tabel 4.27 hasil post test siklus III

No.

Nama

Nilai

Ketuntasan

Tuntas

Tidak Tuntas

1

ERNI SULISTIYANI

70

Ö

 

2

IKA NOVITA AVRILIA

87

Ö

 

3

MUHAMAD RISKI

100

Ö

 

4

MUHAMAD SARIFUDIN

50

 

Ö

5

MUHAMMAD ALTHOF

70

Ö

 

6

RESTA BELLA

50

 

Ö

7

SALSA BELA AULIANI

77

Ö

 

8

SITI DIANA MASFUFAH

50

 

Ö

9

SITI INAYATUN K.

77

Ö

 

10

SITI USFATUN K.

90

Ö

 

11

TOTOR AMAN

70

Ö

 

12

ULIL AMRI

83

Ö

 

13

ZAIK WICAHYO

87

Ö

 

Jumlah

960

10

3

Dari data tabel 4.27 di atas dapat diketahui bahwa dari 13 peserta didik yang mengikuti post test pada siklus III, diketahui bahwa sebanyak 10 peserta didik telah mencapai Kriteria Ketuntantasan Minimal (KKM) yaitu memperoleh ≥70. Sedangkan 3 peserta didik yang lain masih belum mencapai batas ketuntasan yang telah ditentukan. berikut perinciannya:

Tabel 4.28 Analisa hasil post test siklus III

No.

Uraian

Hasil Pos Test

1

Jumlah Peserta Didik

13

2

Jumlah Peserta Didik Tuntas

10

3

Jumlah Peserta Didik Tidak Tuntas

3

4

Jumlah Skor

960

5

Rata-rata nilai kelas

73,8

6

Prosentase Ketuntasan

76,9%

7

Prosesntase Ketidak Tuntasan

23,1%

Berdasarkan data pada tabel di atas diketahui bahwa hasil post test siklus III peserta didik mengalami peningkatan dibandingkan dengan post test pada siklus I dan II. Dimana prosentase ketuntasan meningkat menjadi 76,5% (10 peserta didik) dan 23,1% (3 peserta didik) yang belum tuntas. Berikut adalah tabel perbandingan ketuntasan belajar pre test, post test Siklus I, Siklus II dan Siklus III.

Tabel 4.29 Perbandingan Hasil Pre Test dan Post Test Siklus I,II & III

No.

Nama

Nila Pre Test

Nilai Post Test

Siklus I

Nilai Post Test

Siklus II

Nilai Post Test

Siklus III

Keterangan

1

ERNI SULISTIYANI

13

10

30

70

Naik/T

2

IKA NOVITA AVRILIA

60

83

93

87

Naik/T

3

MUHAMAD RISKI

73

100

100

100

Max/T

4

MUHAMAD SARIFUDIN

17

23

47

50

Naik/TT

5

MUHAMMAD ALTHOF

37

50

100

70

Turun/T

6

RESTA BELLA

13

30

60

50

Turun/TT

7

SALSA BELA AULIANI

63

70

90

77

Turun/T

8

SITI DIANA MASFUFAH

17

20

47

50

Naik/TT

9

SITI INAYATUN K.

47

53

77

77

Tetap/T

10

SITI USFATUN K.

70

70

100

90

Turun/T

11

TOTOR AMAN

27

30

47

70

Naik/T

12

ULIL AMRI

50

53

100

83

Turun/T

13

ZAIK WICAHYO

50

97

93

87

Turun/T

Jumlah

537

689

984

960

 

Ket: T: Tuntas, TT: Tidak Tuntas

 

Tabel 4.30 Analisis Hasil Pre Test dan Post Test Siklus I, II & III

No.

Uraian

Nila Pre Test

Nilai Post Test

Siklus I

Nilai Post Test

Siklus II

Nilai Post Test

Siklus III

1

Jumlah Peserta Didik

13

13

13

13

2

Jumlah Peserta Didik Tuntas

2

5

8

10

3

Jumlah Peserta Didik Tidak Tuntas

11

8

5

3

4

Jumlah Skor

610

689

984

960

5

Rata-rata nilai kelas

46,9

53

75,7

73,8

6

Prosentase Ketuntasan

15,4%

38,5%

61,5%

76,9%

7

Prosesntase Ketidak Tuntasan

84,6%

61,5%

38,5%

23,1%

Berdasarkan tabel perbandingan 4.30 di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar. Terbukti dengan ketuntasan belajar peserta didik mengalami peningkatan dari 38, 5% pada siklus I menjadi 61, 5% pada siklus II dan 76,9% pada siklus III.

Ketuntasan belajar peserta didik pada siklus III sudah mencapai nilai minimal yang telah ditentukan, yaitu 75% dari jumlah keseluruhan peserta didik yang mengikuti test. Dengan demikian siklus penelitian tindakan kelas dihentikan.

Untuk lebih mudahnya dapat dilihat pada grafik perbandingan hasil pre test, post test I, post test siklus II dan post test III di bawah ini:

 

 

Grafik 4.3 Perbandingan Ketuntasan Belajar Pre Test, Post Test I, dan Post Test II

Pada post test siklus III peserta didik mengalami kemajuan dari pada saat post test siklus I dan II. Prosentase ketuntasan belajar sudah mencapai kriteria ketuntasan yang diharapkan, yaitu 75% dari jumlah peserta didik yang mengikuti test. Untuk itu siklus penelitian tindakan kelas dihentikan. Dengan ini dapat membuktikan bahwa model Discovery Learning mampu meningkatkan hasil belajar Aqidah Akhlak peserta didik kelas VI semester I.

 

c.       Tahap Pengamatan Tindakan

1)   Observasi (observing)

a)   Data Hasil Observasi Peneliti dalam Pembelajaran

Tahap observasi dilaksanakan bersama dengan pelaksanaan tindakan. Mengacu pada lembar observasi, pengamat (observer) mengamati jalannya proses pembelajaran di kelas, setiap aspek dicatat pada lembar observasi yang tersedia pada setiap kali pertemuan pada proses observasi. Pada saat kegiatan pengamatan pada siklus III ini peneliti dibantu oleh teman sejawat Deni Tiasih, S.Pd.I yang mengamati aktifitas peserta didik dan peneliti. Hasil observasi kegiatan peserta didik dan peneliti dalam pembelajaran ditemukan dengan rumus:

Nilai :  x 100%

 

Hasil pengamatan aktifitas peneliti/pendidik pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel. 4.21 Observasi kegiatan guru/peneliti

No.

Kegiatan Pembelajaran

Keterlaksanaan

Ya

Tidak

PENDAHULUAN

1

Guru menyampaiakanIndikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Ö

 

2

Guru menyampaikan akan melakukan penilaian selama proses pembelajaran berlangsung (observasi, tertulis, unjuk kerja)

Ö

 

3

Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok dengan memperhatikan karakteristik siswa

 

Ö

4

Guru melakukan apersepsi

Ö

 

5

Guru memberikan motivasi

Ö

 

KEGIATAN INTI

 

Stimulation (Rangsangan)

 

 

6

Siswa diberikan Bahan atau Materi pembelajaran

Ö

 

7

Siswa membaca/mempelajari bahan pembelajaran

Ö

 

8

Guru memberikan pertanyaan yang menuntun siswa masuk kedalam permasalahan dalam pembelajaran

Ö

 

9

Siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang relevan

Ö

 

 

Problem Statement (pernyataan/identifikasi masalah)

 

 

10

Guru membimbing siswa dalam proses pengidentifikasian masalah

Ö

 

11

Guru menegaskan permasalahan untuk didiskusikan dalam kelompok (berkaitan dengan pengertian, dalil, contoh, dan hikmah sifat pemaaf dan tanggung jawab)

Ö

 

 

Data collection (Pengumpulan Data)

 

 

12

Guru menugaskan siswa untuk mengumpulkan informasi dari berbagai sumber (internet, buku, teks artikel, video, dan  informasi lainnya)

Ö

 

13

Guru membimbing siswa dalam mengumpulkan informasi (pengertian, dalil, contoh, dan hikmah sifat pemaaf dan tanggung jawab)

Ö

 

 

Data Processing (Pengolahan Data)

 

 

14

Guru memantau siswa dalam mengolah informasi yang telah dikumpulkan

Ö

 

 

Verification (Pembuktian)

 

 

15

Guru membimbing siswa dalam membuktikan data yang didapatkan dengan permasalahan yang dibahas

Ö

 

 

Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)

 

 

16

Guru meminta siswa untuk menyimpulkan berdasarkan data yang telah didapat dan dianalisis bersama dan meluruskan apabila terjadi miskonsepsi.

Ö

 

PENUTUP

17

Membuat simpulan atau refleki pada pertemuan kali ini

Ö

 

18

Memberikan Tugas Rumah

Ö

 

19

Menginformasikan pembelajaran beikutnya

Ö

 

SKOR

18

1

 

Dari hasil analisis data pada tabel di atas diketahui bahwa jumlah seluruh skornya adalah 16. Prosentase nilai rata-ratanya adalah:  x 100% = 94,7%

Sesuai dengan taraf keberhasilan tindakan yang ditetapkan yaitu:

90% - 100%    Sangat Baik

80% - 89%      Baik

70% - 79%      Cukup

60% - 69%      Kurang

>59%              Sangat Kurang

Dari hasil analisis data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa secara umum peneliti sudah mempersiapkan segala sesuatu dengan rancangan yang disiapkan, dan diterapkan dalam proses pembelajaran. Walaupun ada beberapa poin yang belum terpenuhi. Jika dihitung dengan rumus prosentase dapat diketahui hasil observasi yang telah dilakukan peneliti adalah 94,3%. Nilai prosentase tersebut sesuai dengan taraf Sangat Baik.

Apabila dibandingkan hasil obervasi terhadap peneliti pada siklus I dan II adalah sebagai berikut:

 

 

 

Tabel. 4.32 Anaslisa hasil observasi kegiatan peneliti

Uraian

Kegiatan Peneliti

Ket.

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Jumlah Skor

15

16

18

Naik

Skor Maksimal

19

19

19

-

Taraf Keberhasilan

78,9

84,2%

94,7%

Naik

Kriteria taraf keberhasilan

Cukup

Baik

Sangat Baik

Naik

 

Berdasarkan tabel perbandingan observasi di atas dapat diketahui bahwa hasil observasi terhadap peneliti pada siklus I mendapatkan skor 15 dengan skor maksimal 19, dan prosentase keberhasilan sebesar 78,9% atau tergolong dalam kategori Cukup. Selanjutnya pada siklus II terjadi peningkatan skor menjadi 16 dengan skor maksimal 19 dan prosentase keberhasilan sebesar 84,2% dengan kriteria taraf keberhasilan tergolong Baik. Kemudian pada siklus III mendapatkan skor 18 dengan skor maksimal 19 dan prosentase keberhasilan sebesar 94,7% dengan kriteria taraf keberhasilan tergolong Sangat Baik.

 

b)   Data Hasil Observasi Peneliti dalam Pembelajaran peserta didik

Tabel. 4.23 Observasi kegiatan peserta didik

No.

Kegiatan Pembelajaran

Keterlaksanaan

Ya

Tidak

Stimulation (Rangsangan)

1

Siswa menjawab pertanyaan yang di berikan oleh guru sebagai stimulus siswa untuk masuk kedalam pembelajaran Akidah Akhlak (Pemaaf dan tanggung jawab)

Ö

 

Problem Statement (pernyataan/identifikasi masalah)

2

Siswa membentuk kelompok untuk berdiskusi

Ö

 

3

Siswa berdiskusi untuk mengidentifikasi masalah yang didapatkan

Ö

 

4

Ketua kelompok membagi tugas kepada setiap anggota kelompoknya

Ö

 

Data collection (Pengumpulan Data)

5

Siswa secara berkelompok mengumpulkan informasi dari berbagai sumber sebagai pendukung pernyataan atau hipotesis dalam identifikasi masalah

Ö

 

Data Processing (Pengolahan Data)

6

Siswa secara berkelompok mendikusikan da menganalisis hasil temuan informasi yang mereka dapatkan dari berbagai sumber

Ö

 

Verification (Pembuktian)

7

Siswa melakukan pemeriksaan secara cermat dalam membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing

 

Ö

Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)

8

Siswa membuat kesimpulan berdasarkan data yang telah didapat dan telah dianalisis bersama

Ö

 

SKOR

7

1

 

Dari analisis data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa secara umum kegiatan belajar peserta didik sudah sesuai dengan yang diharapkan. Indikator pengamatan sebagian besar sudah muncul dalam aktifitas kerjasama yang dilakukan oleh peserta didik. Jumlah skor yang diperoleh adalah 7. Dengan prosentase nilai rata- ratanya adalah:  x 100% = 87,5%

Maka dapat disimpulkan bahwa taraf keberhasilan tindakan pembelajaran pada kategori Baik.

Apabila dibandingkan hasil obervasi terhadap kegiatan peserta didik pada siklus I dan II adalah sebagai berikut:

 

Tabel. 4.22 Anaslisa hasil observasi kegiatan peserta didik

Uraian

Kegiatan Peserta didik

Ket.

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Jumlah Skor

5

6

7

Naik

Skor Maksimal

8

8

8

-

Taraf Keberhasilan

62,5

75 %

87,5 %

Naik

Kriteria taraf keberhasilan

Kurang

Cukup

Baik

Naik

 

Berdasarkan tabel perbandingan observasi di atas dapat diketahui bahwa hasil observasi terhadap kegiatan peserta didik pada siklus I mendapatkan skor 5 dengan skor maksimal 8, dan prosentase keberhasilan sebesar 62,5% atau tergolong dalam kategori Kurang. Pada siklus II terjadi peningkatan skor menjadi 6 dengan skor maksimal 8 dan prosentase keberhasilan sebesar 75% dengan kriteria taraf keberhasilan tergolong Cukup. Selanjutnya Pada siklus III terjadi peningkatan skor menjadi 7 dengan skor maksimal 8 dan prosentase keberhasilan sebesar 87,5% dengan kriteria taraf keberhasilan tergolong Baik.

Diatas adalah tabel perbandingan antara siklus I, II dan siklus II dari sisi peneliti dan kegiatan peserta didik. Kemudian akan disandingkan antara hasil observasi terhadap peneliti dengan peserta didik dalam siklus II adalah sebagai berikut:

Tabel 4.33 Analisis Hasil Observasi Kegiatan Peneliti dan Peserta Didik Siklus III

Uraian

Kegiatan peneliti

Kegiatan Peserta didik

Ket.

Jumlah Skor

18

7

 

Skor Maksimal

19

8

 

Taraf Keberhasilan

94,7%

87,5 %

 

Kriteria taraf keberhasilan

Sangat Baik

Baik

 

 

Jadi berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa prosentase kegiatan peneliti dalam diskusi pada siklus III berakhir dengan kriteria keberhasilan tindakan tergolong Sangat Baik, prosentase kegiatan peserta didik tergolong Baik.

 

2)   Catatan Lapangan

Catatan lapangan dibuat sehubungan dengan hal-hal penting yang terjadi selama kegiatan pembelajaran berlangsung, yang mana tidak terdapat dalam indikator ataupun deskriptor lembar observasi. Beberapa hal yang dicatat peneliti dan pengamat adalah sebagai berikut:

(a)      Saat kegiatan pembelajaran peserta didik sudah bisa untuk dikondisikan.

(b)     Peserta didik sudah banyak yang berani bertanya dan mengungkapkan pendapatnya.

(c)      Dalam melakukan kerja kelompok peserta didik sudah menunjukkan keaktifan dalam diskusi.

(d)     Masih ada peserta didik pada waktu waktu tertentu tidak fokus diskusi dan mengganggu temannya.

(e)      Ketika presentasi dengan model berhadapan secara umum sudah tidak ada peserta didik yang tidak begitu memperhatikan peserta didik yang menyampaikan kesimpulan hasil diskusi kelompok.

(f)      Berdasarkan tes akhir siklus III terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik dibandingkan dengan siklus I dan II dan sudah mencapai ketuntasan kelas lebih dari 75%.

 

3)   Wawancara

Wawancara dilakukan dengan subyek berjumlah dua peserta didik yang tergolong dalam kriteria kemampuan sedang dan rendah. Kegiatan wawancara dilakukan secara perorangan terhadap subyek penelitian setelah kegiatan pelaksanaan kegiatan.

Peneliti melakukan wawancara dengan peserta didik yang tergolong mendapat nilai sedang pada siklus II yang menyatakan menyukai kegiatan pembelajaran pada hari ini, karena lebih mudah memahami materi melalui melihat video dan presntasi yang seru. Sedangkan peserta didik yang ke dua menyatakan pembelajaran hari ini menyenangkan karena video yang disaksikan kartun dan kisah nabi dan bersemngat karena ada kegiatan selingan seperti tepuk dan lainnya.

Dari kedua subyek yang diwawancarai semuanya menyatakan senang dengan pembelajaran menggunakan model yang digunakan peneliti. Mereka senang melakukan kerjasama dengan teman kelompoknya karena pembelajaran yang dilakukan tidak menjenuhkan berkat adanya media dan video pembelajaran yang digunakan dan kegiatan ice breaking.

 

d.      Refleksi Siklus III

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap masalah-masalah selama pelasanaan tindakan pada siklus III, hasil observasi, catatan lapangan dan hasil tes formatif diperoleh hasil sebagai berikut:

1.        Tidak ada permasalahan dalam perumusan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2.        Jadwal pelaksanaan tindakan sudah sesuai dengan kebutuhan.

3.        Hasil belajar peserta didik berdasarkan hasil post test siklus III menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan hasil post test siklus I dan II. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan belajar peserta didik, meningkat dari 38,5% menjadi 61,5% dan menjadi 76,9% pada siklus III. Ketuntasan belajar peserta didik ini sudah mencapai kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan, yaitu sebesar 75% dari keseluruhan jumlah peserta didik yang mengikuti tes sehingga tidak diperlukan lagi siklus lanjutan.

4.        Peserta didik sudah mulai aktif bertanya dengan cukup percaya diri.

5.        Ketika mengerjakan tugas peserta didik sudah sungguh-sungguh.

6.        Peserta didik sudah menunjukkan kerjasama yang baik dengan kelompoknya.

7.        Dalam kegiatan diskusi masih ada peserta didik yang kurang aktif berpendapat.

8.        Aktifitas peneliti dan peserta didik berdasarkan lembar observasi pada siklus III menunjukkan tingkat keberhasilan sangat baik dan baik.

 

Dari hasil refleksi siklus III penerapan model pembelajaran Discovery Learning pada siklus III dapat dikatakan berhasil dan tidak diperlukan siklus selanjutnya, sehingga tahap penelitian berikutnya adalah penulisan laporan.

 

2.    Temuan Penelitian

Beberapa temuan yang diperoleh peneliti pada pelaksanaan tindakan penelitian adalah sebagai berikut:

a.    Pemahaman peserta didik terhadap materi semakin baik. Hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya hasil belajar peserta didik.

b.    Peserta didik mulai mengerti manfaat dari bekerja kelompok, yaitu sharing pengetahuan dengan satu kelompok mereka.

c.    Kemandirian peserta didik dalam menemukan data dari berbagai sumber terkait materi yang sedang dipelajari membuat daya ingat peserta didik semakin tinggi dan tahan lama.

d.   Pelaksanaan kegiataan penelitian sudah selesai dilaksanakan dengan 3 kali siklus dan berhasil menghantarkan 10 dari 13 peserta didik mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70.

e.    Penerapan model Discovery Learning membuat peserta didik lebih aktif, baik secara individu ataupun kelompok.

f.     Peserta didik merasa senang ketika belajar dengan menggunakan model Discovery Learning.

g.    Kemampuan mengungkapkan pendapat dan penalaran peserta didik semakin berkembang, begitu juga dengan kemampuan bertanya dan menanya yang lebih aktif ketika penerapan model discovery learning.

h.    Pembelajaran dengan model Discovery Learning semakin menumbuhkan antusias untuk menemukan hal-hal baru dan semangat peserta didik untuk belajar.

 

 

 

 

 

B.       Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar Aqidah Akhlak peserta didik kelas VI  MI Nurul Falah Desa Wonosemi Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora melalui penerapan model Discovery Learning. Dengan menggunakan Discovery Learning peserta didik tidak hanya mendengarkan ceramah dari guru melainkan mereka lebih berperan aktif menemukan pengetahuan atau penyelesaian persoalan yang dibahas mualai dari identifikasi, mengumpulkan data, mengolah data, pembuktian, hingga penarikan kesimpulan.

Dengan menerapkan model Discovery Learning sangat memungkinkan untuk meningkatkan keberhasilan belajar peserta didik. Selain itu juga melatih peserta didik untuk mandiri, berani mengemukakan pendapat, bekerjasama, aktif membaca, membandingkan informasi dari berbagai sumber, berkolaborasi dalam kelompok, dan meminimalkan kegiatan siswa yang cenderung menyimpang dari kegiatan pembelajaran. Model Discovery Learning memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, serta kemampuan secara penuh dalam suasana belajar yang terbuka dan demokratis.

Pelaksanaan tindakan penelitian dilaksanakan sebanyak 3 kali siklus, dengan pelaksanaan tiap siklusnya adalah dua kali pertemuan. Siklus I dilaksanakan pada  12 dan 13 Agustus 2019, sedangkan siklus II dilaksanakan pada 19 dan 20 Agustus 2019, kemudian siklus III dilaksanakan tanggal 26 dan 27 Agustus 2019. Setiap pertemuan adalah 2x35 menit, sedangkan post test berlangsung selama 30 menit.

Sebelum pelaksanaan tindakan peneliti terlebih dahulu melakukan tes awal (pre test) untuk mengetahui pemahaman awal peserta didik berkaitan dengan materi yang akan disampaikan peneliti pada siklus I. Dari hasil analisis tes awal (pre test) yang prosentase nilai rata-ratanya masih belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan maka perlu dilakukan tindakan lanjutan untuk meningkatkan hasil belajar pelajaran Aqidah Akhlak peserta didik berkaitan dengan materi Iman kepada Qada dan Qadar dan Akhlak Terpuji.

1.    Kemampuan kerjasama, kemandirian dan keaktifan peserta didik kelas VI MI Nurul Falah Desa Wonosemi Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora melalui penerapan model Discovery Learning  pada mata pelajaran Aqidah Akhlak.

Kemampuan kerjasama yang ditekankan dalam penelitian ini adalah sikap mau bekerja sama dengan anggota kelompoknya, yang mana dari sikap kerjasama tersebut akan dapat membangun kemampuan komunikasi, interaksi, perencanaan kerjasama, berbagi pendapat serta mengambil keputusan peserta didik.

Kemandirian dalam arti peserta didik dapat melaksanakan tugas yang telah dibagi berdasarkan kelompok, dan mampu mencari dan mengolah informasi dari beberapa sumber yang berbeda, kemudian menyampaikannya dalam kelompok. Kemudian keaktifan yang dimaksua adalah peserta didik secara aktif mengungkapkan pendapat dan bertanya kepada kelompok terkait persoalan yang dibahas sehingga kelompok bisa menghasilkan kesimpulan yang tepat.

Dengan diterapkannya model Discoveri Learning peserta didik mengalami peningkatan kerjasama dibandingkan dengan sebelumnya. Mereka lebih bisa bekerjasama dan menghargai pendapat dari teman mereka, lebih aktif dalam mencari dan mengolah informasi. Peningkatan kerjasama, kemandirian, dan keaktifan peserta didik dapat dilihat dari hasil observasi kegiatan peserta didik yang mana terus meningkat setiap siklusnya.

Terbukti dari siklus I yang mendapatkan nilai skor 5 dengan prosentase 62,5% kategori kurang, pada siklus II skor menjadi 6 dengan prosentase 75% masuk dalam kategori Cukup, selanjutnya pada siklus III mendapat skor 7 dengan prosentase 87,5% dengan kategori Baik. Peningkatan kemampuan peserta didik siklus I, II dan III dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

 

Tabel 4.34 Analisis Hasil Observasi Kegiatan Peserta Didik Siklus III

Uraian

Kegiatan Peserta didik

Ket.

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Jumlah Skor

5

6

7

Naik

Skor Maksimal

8

8

8

-

Taraf Keberhasilan

62,5

75 %

87,5 %

Naik

Kriteria taraf keberhasilan

Kurang

Cukup

Baik

Naik

 

 

Grafik 4.4 Taraf keberhasilan kegiatan Peserta didik

 

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan model Discovery Learning dapat meningkatan kerjasama, kemandirian dan keaktifan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran kelas VI MI Nurul Falah Wonosemi Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora.

Hasil diskusi peserta didik dari siklus I sampai dengan siklus III juga selalu mengalami peningkatan. Hal ini turut mendukung pembuktian jika model pembelajaran Discovery Learning efektif dalam pembelajaran akidah akhlah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

 

 

 

Tabel 4.35 Nilai kegiatan diskusi kelompok

No.

Uraian

Hasil Diskusi Siklus

I

II

III

1

Jumlah Peserta Didik

13

11

12

2

Jumlah Peserta Didik Tuntas

6

11

12

3

Jumlah Peserta Didik Tidak Tuntas

7

0

0

4

Jumlah Skor

848

900

1034

5

Rata-rata nilai kelas

65,2

81,8

86,2

6

Prosentase Ketuntasan

46,2%

100%

100%

7

Prosesntase Ketidak Tuntasan

53,8%

0%

0%

 

Dari tebel di atas terlihat jelas bahwa terjadi peningkatan pada setiap siklusnya, rata rata Siklus I 65,2 menjadi 81,8 pada siklus II dan manjadi 86,2 pada siklus 3. Ketuntasan pun sudah mencapai 100% pada siklus II dan III.

2.    Hasil belajar peserta didik kelas VI MI Nurul Falah Wonosemi Kecamatan  Banjarejo Kabupaten Blora melalui penerapan model Discovery Learning pada mata pelajaran Aqidah Akhlak.

Hasil belajar yang ditekankan disini adalah perubahan yang bersifat positif yang terjadi setelah proses belajar. Hasil belajar tidak hanya menyangkut nilai, tetapi juga sikap dan tingkah laku dari peserta didik. Dengan diterapkannya Discovery Learning peserta didik mengalami perubahan berkaitan dengan pemahaman mereka pada materi yang diajarkan, yang mana hal ini juga berpengaruh pada peningkatan hasil belajar.

Pembelajaran dengan model Discovery Learning tergolong efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi Iman kepada Qada dan Qadar dan Akhlak terpuji yaitu pemaaf, tanggung jawab, adil dan bijaksana. Peningkatan hasil belajar peserta didik dapat dilihat mulai dari nilai pelaksanaan pre test sampai dengan siklus III. Pada saat pre test nilai rata-rata peserta didik adalah 46,9 dengan prosentase ketuntasan sebesar 15,4%, atau dari 13 peserta didik yang mengikuti pre test hanya 2 peserta didik yang dinyatakan tuntas. Kemudian setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan model Discovery Learning, pemahaman peserta didik berkaitan dengan materi Iman kepada Qada dan Qadar meningkat. Ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya hasil nilai tes yang dilakukan.

Pada akhir pelaksanaan tindakan siklus I rata-rata nilai peserta didik adalah 53 dengan prosentase ketuntasan sebesar 38,5%, atau dari 13 peserta didik yang mengikuti tes 5 diantaranya dinyatakan tuntas. Kemudian pada akhir tindakan siklus II rata-rata nilai peserta didik meningkat menjadi 75,7 dengan prosentase ketuntasan sebesar 61,5% dari 13 peserta didik yang mengikuti tes 5 diantaranya dinyatakan belum tuntas. Berlanjut pada siklus III rata-rata nilai 73,8 dan prosentase ketuntasan naik menjadi 76,9%, dari 13 peserta didik 10 dinyatakan tuntas dan 3 tidak tuntas. Dengan demikian sudah mencapai batas ketuntasan minimal yang direncanakan yaitu 75%. Peningakatan hasil belajar peserta didik pada saat pre test dan post test dapat dilihat pada tabel rekapitulasi di bawah ini:

Tabel 4.35 Pre Test dan Post Test Siklus I, II & III

No.

Nama

Nila Pre Test

Nilai Post Test

Siklus I

Nilai Post Test

Siklus II

Nilai Post Test

Siklus III

Keterangan

1

ERNI SULISTIYANI

13

10

30

70

Naik/T

2

IKA NOVITA AVRILIA

60

83

93

87

Naik/T

3

MUHAMAD RISKI

73

100

100

100

Max/T

4

MUHAMAD SARIFUDIN

17

23

47

50

Naik/TT

5

MUHAMMAD ALTHOF

37

50

100

70

Turun/T

6

RESTA BELLA

13

30

60

50

Turun/TT

7

SALSA BELA AULIANI

63

70

90

77

Turun/T

8

SITI DIANA MASFUFAH

17

20

47

50

Naik/TT

9

SITI INAYATUN K.

47

53

77

77

Tetap/T

10

SITI USFATUN K.

70

70

100

90

Turun/T

11

TOTOR AMAN

27

30

47

70

Naik/T

12

ULIL AMRI

50

53

100

83

Turun/T

13

ZAIK WICAHYO

50

97

93

87

Turun/T

Jumlah

537

689

984

960

 

 

Tabel 4.36 Analisis Hasil Pre Test dan Post Test Siklus I, II & III

No.

Uraian

Nila Pre Test

Nilai Post Test

Siklus I

Nilai Post Test

Siklus II

Nilai Post Test

Siklus III

1

Jumlah Peserta Didik

13

13

13

13

2

Jumlah Peserta Didik Tuntas

2

5

8

10

3

Jumlah Peserta Didik Tidak Tuntas

11

8

5

3

4

Jumlah Skor

610

689

984

960

5

Rata-rata nilai kelas

46,9

53

75,7

73,8

6

Prosentase Ketuntasan

15,4%

38,5%

61,5%

76,9%

7

Prosesntase Ketidak Tuntasan

84,6%

61,5%

38,5%

23,1%

 

 

Grafik 4.4 Ketuntasan Belajar Peserta didik

 

Selain peningkatan hasil belajar peserta didik, peneliti dengan dibantu observer telah mengobservasi kegiatan peneliti pada setiap siklus tindakan. Adapun prosentase aktifitas peneliti tergambar pada tabel berikut:

Tabel 4.36 Analisis hasil Observasi kegiatan peneliti

Uraian

Kegiatan Peneliti

Ket.

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Jumlah Skor

15

16

18

Naik

Skor Maksimal

19

19

19

-

Taraf Keberhasilan

78,9%

84,2%

94,7%

Naik

Kriteria taraf keberhasilan

Cukup

Baik

Sangat Baik

Naik

 

Grafik 4.5 Taraf keberhasilan kegiatan peneliti


Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar Aqidah Akhlak Peserta Didik Kelas VI MI Nurul Falah Desa Wonosemi Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora.

Untuk Dokumen lengkap silahkan kirim email: yoyokwaluyo4@gmail.com

Add to Cart More Info