UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK
DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING
BAGI SISWA KELAS VI MI NURUL FALAH WONOSEMI
KECAMATAN BANAJAREJO KABUPATEN BLORA
SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Oleh:
WALUYO
MI NURUL FALAH WONOSEMI
KECAMATAN BANJAREJO KABUPATEN BLORA
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Pelajaran akidah Akhlak termasuk pelajaran yang
dikategorikan sangat prinsip dalam Madrasah. Namun dam pencapaian keberhasilan
pembelajarannya abnyak dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut
antara lain faktor siswa, guru dan materi pelajaran itu sendiri. Melalui
pelajaran Akidah Akhlak diharapkan pengetahuan dan bimbingan dari guru kepada peserta
didik dapat mewujudkan pola berperilaku yang baik di kehidupan sekolah maupun di
masyarakat.
Secara umum pelajaran Akidah-akhlak merupakan
salah satu pelajaran yang kurang menarik bagi siswa bahkan siswa berasumsi
bahwa pelajaran Akidah Akhalk itu membosankan dan tidak ada yang seru atau
menarik sehingga membuat siswa kurang bersemangat dan akhirnya berpengaruh pada
interaksi proses belajar-mengajar.
Adanya kecenderungan proses pembelajaran Akidah
Akhlak yang terpusat pada guru dialami di MI Nurul Falah Desa Wonosemi Kecamatan
Banjarejo Kabupaten Blora, hal ini memberikan dampak pada prestasi belajar
siswa. Penerapan metode pembelajaran yang cenderung tanpa inovasi dan kurangnya
dukungan sumber belajar dan terbatasnya teknologi pembelajaran merupakan salah
satu penyebabnya. Pembelajaran Akidah Akhlak terasa searah dan cenderung membosankan.
Oleh karenanya, tidak mengherankan apabila rata-rata nilai pelajaran Akidah-Akhlak
pada siswa kelas VI Tahun Pelajaran 2019/2020 tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yaitu 70.
Berdasarkan hasil pengamatan penguasan materi pada
pembelajaran Akidah Akhlak di MI Nurul Falah Wonosemi diperoleh hasil yang
tidak memuaskan. Dari hasil pembelajaran diperoleh bahwa penguasaan materi pada
mata pelajaran Akidah Akhlak pada siswa kelas VI semester I tahun 2020/2020
masih jauh dari harapan. Adapun hasil ulangan sebelum dilaksanakan perbaikan
pembelajaran dapat dilihat pada tabel 1 berikut:
Tabel. 1 Rata-rata hasil ulangan Akidah Akhlak semester 1
No. |
Nilai |
Banyaknya Siswa |
Keterangan KKM 70 |
|
Tuntas |
Tidak tuntas |
|||
1 |
0 |
0 |
|
|
2 |
10 |
0 |
|
|
3 |
20 |
0 |
|
|
4 |
30 |
1 |
|
TT |
5 |
40 |
2 |
|
TT |
6 |
50 |
2 |
|
TT |
7 |
60 |
5 |
|
TT |
8 |
70 |
1 |
T |
|
9 |
80 |
2 |
T |
|
10 |
90 |
0 |
|
|
11 |
100 |
0 |
|
|
Prosentase Ketuntasan |
23% |
77% |
Tabeldi atas menunjukkan dari 13 siswa baru 3
siswa atau 23% yang mencapai KKM, sedangkan 10 siswa atau 77% siswa belum mamapu
mencapai KKM. Apabila hal seperti ini dibiarkan tanpa adanya tindakan untuk
memperbaiki Kegiatan Belajar Mengajar maka tujuan pembelajaran tidak akan
mungkin tercapai.
Kondisi yang terjadi dilapangan sehubungan dengan
rendahnya prestasi belajar berkaitan erat dengan substansi materi yang cenderung hafalan/ingatan. Terkait
dengan itu diperlukan Model Pembelajaran untuk menjembatani kesenjangan
pemahaman materi Akidah Akhlak dengan kenyataan dilapangan, sehingga siswa
mampu mempelajari materi tanpa ada perasaan malas dan tertekan atau merasa
bosan. Salah satu diantaranya dapat memanfaatkan Penerapan Model Pembelajaran
Discovery Learning sebagai media untuk proses KBM dalam pembelajaran Akidah
Akhlak.
Roestiyah, (2012:21) menyatakan bahwa metode
discovery learning memiliki keunggulan diantaranya yakni: (1) mengasah kognitif
siswa, (2) pengetahuan yang telah dipelajari peserta didik bertahan lama, (3)
semangat belajar peserta didik akan meningkat, (4) mengembangkan diri peserta
didik, (5) motivasi peserta didik meningkat,
(6) kepercayaan diri peserta didik meningkat, (7) merupakan model pembelajaran
yang berfokus pada peserta didik[1].
Dengan melihat kelebihan Model pembelajaran Discovery maka dapat dimungkinkan
pemanfaatan Model pembeljaran Dyscovery Learning dalam pembelajaran Akidah
Akhak akan meningkatkan pemahaman siswa. Berkaitan dengan hal tersebut diatas,
maka peneliti memandang perlu untuk menerapkan Model Pembelajaran Dyscovery
Learning pada materi pelajaran Akidah Akhlak Kelas VI semester I di MI Nurul
Falah Wonosemi Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2019/2020.
B. Identifikasi
Masalah
Berdasarkan
uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang tersebut, penulis melakukan
refleksi diri terhadap apa yang telah dilaksanakan pada pembelajaran dan
mengingat kembali apa yang dilakukan dalam kelas yang pelaksanaanya dibantu
oleh teman sejawat agar memperoleh pemecahan masalah yang muncul dalam
pembelajaran Akidah Akhlak yang dilaksanakan penulis. Setelah penulis
berdiskusi dengan obsever terungkap beberapa masalah yang terjadi dalam
pembelajaran, yaitu :
1. Penjelasan guru kurang
fokus
2. Kurangnya
komunikasi dengan siswa, sehingga kegiatan terasa searah
3. Siswa kurang aktif
baik secara individu atau dalam diskusi
kelompok
5. Siswa tidak
termotivasi dalam proses pembelajaran
C. Pembatasan
Masalah
Berdasarkan
pada identifikasi masalah dan rumusan masalah, maka penulis membatasi masalah
pada penggunaan model pembelajaran Discovery Learning pada siswa kelas VI
semester I MI Nurul Falah Wonosemi Kec. Banjarejo Kab. Blora pada Materi Qada
dan Qadar dan Akhlak Terpuji sebagai berikut:
a. Materi Qada dan Qadar mewakili unsur akidah, dalam
materi ini dibahas berkaitan dengan pengertian, dalil, perbedaan, macam,
contoh, dan hikmah beriman kepada Qada dan Qadar
b. Akhlak Terpuji mewakili unsur akhlak. Dalam materi
ini akan membahas tentang 4 macam akhlak yaitu pemaaf, tanggung jawab, adil dan
bijak sana.
Dengan
adanya pembatasan masalah di atas, penulis akan lebih fokus dan menghindari
kemungkinan melebar dari pokok persoalan yang sedang diteliti.
D. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah dan identifikasi masalah diatas, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut: “Apakah
Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan hasil
belajar siswa mata pelajaran Akidah Akhlak bagi siswa kelas VI MI Nurul Falah
Wonosemi Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora Semester I Tahun Pelajaran
2019/2020?”
E. Tujuan
Penelitian
Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui Penerapan Model Pembelajaran Discovery
Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Akidah Akhlak
bagi siswa kelas VI MI Nurul Falah Wonosemi Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora
Semester I Tahun Pelajaran 2019/2020.
F.
Manfaat Penelitian
Sebagai
seorang guru yang dituntut profesional dalam menjalankan tugasnya maka hasil
penelitian ini sangat besar manfaatnya bagi penulis sendiri maupun bagi rekan
rekan guru yang lain dalam satu profesi serta bermanfaat bagi Madrasah sebagai
lembaga
1. Manfaat bagi siswa
a. Memperbaiki proses belajar siswa sehingga
kesalahan dalam proses pembelajaran dapat diatasi secara cepat dan tepat.
b. Siswa memperoleh motivasi akibat dari pembelajaran
yang dilakukan oleh gurunya.
2. Manfaat bagi guru
a. Untuk memperbaiki kegaitan pembelajaran yang dilaksanakan.
b. Dapat berkembang secara professional karena diri
mampu menilai dan memperbaikinya.
c. Lebih percaya diri sehingga guru mampu melakukan
analisis terhadap kinerjanya sehingga mengetahui kekurangannya
d. Meningkatakan inovasi pembelajaran baik di dalam
atau luar kelas.
3. Manfaat bagi Madrasah
a. Membantu Madrasah untuk berkembang karena adanya
peningkatan pada diri guru sehingga sekolah menjadi maju.
b. Tercapainya Standar Kelulusan Minimal
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Hasil Penelitian
Data hasil penelitian yang akan dipaparkan disini
merupakan data hasil rekaman selama kegiatan tindakan berlangsung, yaitu
penerapan model Discovery Learning untuk meningkatkan hasil belajar Akidah
Akhlak Semester I kelas VI MI Nurul Falah Wonosemi Kec. Banjarejo Kab. Blora.
Penelitian ini dilakukan dengan jadwal sebagai berikut:
Tabel 4.1 Jadwal Penelitian
No. |
Hari,
Tanggal |
Kegiatan |
Keterangan |
1 |
Senin, 5 Agustus 2019 |
Izin penelitian, dan penentuan jadwal penelitian |
Peneliti meminta izin kepada Kepala Madrasah
untuk melakukan penelitian, dan menentukan jadwal penelitian di MI Nurul
Falah Wonosemi |
2 |
Selasa, 6 Agustus 2019 |
Pre Test |
Pre Test dilakukan dengan memberikan 20 soal pilihan ganda
pada peserta didik kelas VI MI Nurul Falah |
3 |
Senin, 12 Agustus 2019 |
Pertemuan pertama siklus I |
Penyampaian materi RPP I dan
pelaksanaan model Discovery Learning |
4 |
Selasa, 13 Agustus 2019 |
Post Test siklus I |
Evaluasi tes I (RPP I) |
5 |
Senin, 19 Agustus 2019 |
Pertemuan kedua siklus II |
Penyampaian materi RPP 2 dan
pelaksanaan model Discovery Learning |
6 |
Selasa, 20 Agustus 2019 |
Post Test siklus II |
Evaluasi tes II (RPP 2) |
7 |
Senin, 26 Agustus 2019 |
Pertemuan ketiga siklus III |
Penyampaian materi RPP 3 dan
pelaksanaan model Discovery Learning |
8 |
Selasa, 27 Agustus 2019 |
Post Test siklus III |
Evaluasi tes III (RPP 3) |
1.
Paparan Data
a.
Kegiatan Pra Tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah
permohonan ijin kepada Kepala Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Wonosemi pada
tanggal 6 Agustus 2019. Peneliti mengajukan permohonan ijin Kepada Bapak
Muslikin, S.Pd.I untuk melakukan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
sebagai bentuk usaha memperbaikai kualitas pembelaran Akidah Akhlak khususnya
pada materi yang belum mencapai ketuntasan.
Peneliti juga menyiapkan data siswa sebagai objek
penelitian. Adapun objek penelitian dalam PTK ini adalah siswa kelas 6 MI Nurul
Falah Wonosemi Tahun Pelajaran 2019/2020 sebaanyak 13 siswa. Yang terdiri dari
6 laki-laki dan 7 perempuan. Peserta didik kelas VI bersifat heterogen sama
seperti kelas-kelas pada umumnya. Latar belakang keluarga peserta didik juga
bermacam-macam diantaranya petani, pedagang, wiraswasta, dan pegawai.
Pada kesempatan ini peneliti juga menanyakan
pendapat dari seorang peserta didik berkaitan dengan mata pelajaran akidah
akhlak. Peserta didik yang bernama Indri menyatakan bahwa suka pada pelajaran
akidah akhlak, tapi dia mengeluh karena banyak juga yang perlu menghafalkan,
dia merasa kesulitan.
Dalam penelitian ini peneliti akan bertindak
sebagai pelaksana tindakan adalah peneliti, teman sejawat bertindak sebagai
observer atau pengamat. Tugas pengamat disini adalah untuk mengamati segala
aktivitas peneliti dan peserta didik di dalam kelas selama kegiatan pelaksanaan
tindakan berlangsung. Untuk mempermudah kegiatan pengamatan, peneliti
menyediakan lembar observasi yang telah diisi dengan beberapa kriteria yang
harus dilengkapi oleh pengamat. Peneliti akan melakukan tes awal atau biasa pre test sebelum dilaksanakannya tidakan
dan setiap akhir siklus akan diadakan tes akhir (post test) untuk mengukur seberapa jauh keberhasilan tindakan yang
telah dilaksanakan.
Tes awal tersebut diikuti oleh seluruh peserta
didik kelas VI berjumlah 13 peserta didik. Untuk pelaksanaan tes peneliti memberikan
soal sebanyak 10 buah yang terdiri dari pilihan ganda dan uraian. Pelaksaaan
test kurang lebih memerlukan waktu 20 menit. Adapun penjabaran kegiatan pre
test dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Kegiatan awal peneliti
memberikan salam, peneliti megajak peserta didik berdoa bersama-sama, peneliti mengecek
kehadiran peserta didik dan melakukan apersepsi untuk memberikan semangat pada
peserta didik dan memberi tahu bahwa akan diadakan pre test.
2) Kegiatan inti peneliti
membagikan soal pre test kepada peserta didik guna mengetahui sejauh mana
tingkat pemahaman peserta didik berkaitan dengan materi yang diujikan.
3) Kegiatan akhir memberikan
motivasi yang berguna untuk peserta didik, selain itu peneliti menginformasikan
bahwa pertemuan selanjutnya akan berlangsung secara berkelompok.
Selanjutnya peneliti melakukan koreksi terhadap
lembar jawaban peserta didik untuk mengetahui hasil nilai pre test. Adapun
nilai hasil pre test pelajaram Aqidah Akhlak kelas IV B dapat dilihat dalam
tabel berikut:
Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Pre Test
No. |
Nama |
Nilai |
Ketuntasan |
|
Tuntas |
Tidak Tuntas |
|||
1 |
ERNI SULISTIYANI |
13 |
|
Ö |
2 |
IKA NOVITA AVRILIA |
60 |
|
Ö |
3 |
MUHAMAD RISKI |
73 |
Ö |
|
4 |
MUHAMAD SARIFUDIN |
17 |
|
Ö |
5 |
MUHAMMAD ALTHOF |
37 |
|
Ö |
6 |
RESTA BELLA |
13 |
|
Ö |
7 |
SALSA BELA AULIANI |
63 |
|
Ö |
8 |
SITI DIANA MASFUFAH |
17 |
|
Ö |
9 |
SITI INAYATUN K. |
47 |
|
Ö |
10 |
SITI USFATUN K. |
70 |
Ö |
Ö |
11 |
TOTOR AMAN |
27 |
|
Ö |
12 |
ULIL AMRI |
50 |
|
Ö |
13 |
ZAIK WICAHYO |
50 |
|
Ö |
Jumlah |
537 |
2 |
11 |
Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dapat diketahui dari
13 peserta didik yang mengikuti pre test, diperoleh data 2 dari 13 peserta
didik mencapai ketuntasan belajar dan 11 dari 13 peserta didik tidak mencapai
ketuntasan belajar.
Tabel 4.3 Analisis Hasil Pre Test
No. |
Uraian |
Hasil Pre Test |
1 |
Jumlah
Peserta Didik |
13 |
2 |
Jumlah
Peserta Didik Tuntas |
2 |
3 |
Jumlah
Peserta Didik Tidak Tuntas |
11 |
4 |
Jumlah
Skor |
537 |
5 |
Rata-rata
nilai kelas |
41,3 |
6 |
Prosentase
Ketuntasan |
15,4% |
7 |
Prosesntase
Ketidak Tuntasan |
84,6% |
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai
rata-rata peserta didik pada tes awal adalah 41,3 dengan prosentase ketuntasan
belajar sebesar 15,4%. Hasil tes sangat jauh dari yang diharapkan peneliti
yaitu sebesar 75%. Hasil tes awal ini nantinya akan digunakan peneliti sebagai
acuan untuk peningkatan hasil belajar yang akan dicapai oleh peserta didik.
Berdasarkan data tes awal tersebut peneliti akan
mengadakan penelitian tindakan kelas guna meningkatkan hasil belajar peserta
didik dengan menerapkan model Discovery Learning pada mata pelajaran Aqidah
Akhlak. Peneliti berharap dengan dengan diterapkannya model Discovery Learning pada pelajaran Aqidah
Akhlak ini hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan, sehingga
ketuntasan kelas minimal dapat mencapai 75% dari jumlah keseluruhan peserta
didik dengan nilai ≥70.
b.
Kegiatan Pelaksanaan Tindakan
1)
Paparan Data Siklus I
Siklus I dilaksanakan sebanyak 1 kali pertemuan
dengan rencana kegiatan pembelajaran yaitu pada pertemuan pertama dilaksanakan
hari Kamis 12 Agustus 2019 dengan alokasi waktu 2x35 menit. Pada pertemuan
pertama melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan materi Qada dan Qadar.
Sedangkan post test sebagai kegiatan tes akhir pada siklus I akan dilakukan
pada hari berikutnya yaitu tanggal 13 Agustus 2019 alokasi waktu 30 menit.
a)
Tahap Perencanaan Tindakan
Pada tahap perencanaan tindakan peneliti
mempersiapkan dan menyusun instrumen-instrumen penelitian, diantaranya:
(1) Menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran sebagai pedoman dalam pembelajaran dilengkape dengan materi ajar
dan intrumen penilaian.
(2) lembar observasi peneliti dan
peserta didik dan lembar wawancara. Adapun formatnya sebagaimana terlampir
(3) menyiapkan media pembelajaran LCD, dan
peralatan pendukung lainnya
(4) menyusun lembar kerja
individu dan kelompok
(5) menyiapkan lembar absensi,
dan
(6) melakukan koordinasi dengan Kepada
Madrasah dan teman sejawat mengenei kegiatan pelaksanaan tindakan.
b)
Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pertemuan pertama dilaksanakan Kamis 12 Agustus 2019
pada jam ke 1-2 yaitu 07.30-08.40 WIB dengan alokasi waktu 2x35 menit. Peneliti
didampingi oleh teman sejawat Deni Tiasih, S.Pd,I dan Muslikin, S.Pd.I yang
bertindak sebagai observer. Pada pertemuan pertama dibahas materi Qada dan
Qadar.
Kegiatan awal, sebelum pembelajaran dimulai
peneliti mengkondisikan peserta didik agar siap menerima pelajaran. Kegiatan
diawali dengan mengucapkan salam dan mengajak peserta didik untuk berdoa dengan
ketua kelas yang memimpin. Kemudian peneliti mengecek kehadiran peserta didik.
Peneliti melakukan apersepsi dengan menampilkan bebrapa gambar barkaitan dengan
materi yang akan dipelajari. Peneliti memberikan stimulus dengan pertanyaan
pancingan berkaitan dengan gambar yang sedang di perhatikan peserta didik.
Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan poin penting yang akan di
pelajari dalam pertemuan ini.
Pada kegiatan inti guru membagi siswa menjadi 2
kelompok, adapun daftar pembagian nama-nama kelompok dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 4.4 Daftar Pembagian Kelompok Siklus I
No. |
Kelompok I |
Kelompok 2 |
1 |
ERNI SULISTIYANI |
SALSA BELA AULIANI |
2 |
IKA NOVITA AVRILIA |
SITI DIANA MASFUFAH |
3 |
MUHAMAD RISKI |
SITI INAYATUN K. |
4 |
MUHAMAD SARIFUDIN |
SITI USFATUN K. |
5 |
MUHAMMAD ALTHOF |
TOTOR AMAN |
6 |
RESTA BELLA |
ULIL AMRI |
7 |
|
ZAIK WICAHYO |
Setelah kelompok terbentuk, peneliti membagian
materi ajar Qada dan Qadar, yang akan dijadikan sebagai salah satu sumber
menggali informasi dalam kegiatan diskusi. Selanjutya peneliti mempersilahkan
peserta didik untuk membaca materi dan mencari informasi atau data pendukung
baik dari buku ajar atau dari internet. Karena saat pelaksanaan pembelajaran
peneliti mempersilahkan peserta didik untuk membawa hp android masing-masing.
Selanjutnya peneliti menyajikan sebiah video
bertajuk “pemakaman ratusan korban covid”
diharapkan dengan mengamati video tersebut siswa dapat mengaitkan dengan qada
dan qadar dan dapat menemukan contoh dan hikmah yang dapat diambil dari
terjadinya suatu takdir (qada dan qadar) serta mampu menyikapi seandainya diri
sendiri yang mengalami peristiwa takdir tertentu.
Peneliti mempersilahkan peserta didik untuk
mengungkapkan pendapat dan perasaan serta sikap setelah menyaksikan tanyangan
tersebut. Peneliti memberikan beberapa pertanyaan pancingan untuk membawa
peserta didik agar menemukan jawabannya.
Masuk pada tahap diskusi peneliti mempersilahkan
peserta didik untuk bertukan pikiran dalam kelompoknya, bersamaan dengan itu
peneliti mengingatkan masing masing kelompok dengan memberikan penegasan bahwa
setiap kelompok harus menemukan 6 poin penting yang nantinya akan disampaikan
saat presentasi, yaitu pengertian
qada dan qadar, perbedaan qada dan
qadar, macam takdir, dalil, contoh, dan hikmah qada
dan qadar.
Peneliti berkeliling kelas melihat kegiatan yang
dilakukan oleh peserta didik. Sesekali peneliti bertanya pada peserta didik
mengenai poin penting yang harus di bahas, peneliti juga mengingatkan peserta
didik yang kurang aktif dengan memanggil nama dan mendekati seakan akan melihat
hasil pekerjaan dalam diskusinya.
Peneliti mengarahkan siswa untuk menyimpulkan hasil
diskusi kelompok dan menuangkannya dalam kolom yang sudah disediakan. Kemudian
mempersilahkan peserta didik untuk membagi tugas untuk menyampaikan poin
penting yang menjadi pembahasan.
Kemudian setelah batas waktu diskusi habis,
peneliti meminta masing-masing kelompok untuk maju kedepan kelas mempresentasikan
hasil diskusi mereka. Sedangkan kelompok yang stunya harus memperhatikan dan
memberikan tanggapan terkait dengan penyampaian hasil presentasi. Setelah
masing-masing kelompok presentasi dan memberikan tanggapan selanjutnya peneliti
mengajak peserta didik untuk menyimpulkan hasil pembelajaran.
Dalam penarikan kesimpulan peneliti memberikan
stimulus dengan menanyakan tenyang pengertian qada dan qadar, dan mengambil
jawaban dari peserta didik yang paling tepat untuk diberikan penekanan dan
disampaikan kembali kepada peserta didik. Begitu juga dengan perbedan, macam,
dalil, contoh dan hikmah iman pada qada dan qadar.
Sebelum mengakhiri pelajaran peneliti
mempersilahkan peserta didik untuk menyakan bagian materi yang belum meraka
pahami, tetapi tidak ada yang mau bertanya, dengan demikian peneliti
mengasumsikan peserta didik sudah memahaminya.
Berikut adalah penilaian hasil diskusi materi iman
kepada Qada dan Qadar.
Tabel 4.5 Hasil Diskusi Kelompok Siklus I
Kelompok |
Nama |
Nilai |
Ketuntasan |
|
T |
TT |
|||
I |
ERNI SULISTIYANI IKA NOVITA AVRILIA MUHAMAD RISKI MUHAMAD SARIFUDIN MUHAMMAD ALTHOF RESTA BELLA |
83 |
Ö |
|
II |
SALSA BELA AULIANI SITI DIANA MASFUFAH SITI INAYATUN K. SITI USFATUN K. TOTOR AMAN ULIL AMRI ZAIK WICAHYO |
50 |
|
Ö |
Tabel 4.5 di atas merupakan data hasil diskusi
kelompok siklus I. Untuk hasil yang diperoleh pada siklus I belum ada yang
mendapatkan nilai sempurna. Kelompok I mendapat nilai 83 artinya mendapatkan
nilai di atas KKM, sedangkan Kelompok II lainnya berada di bawah KKM yaitu 50.
Dengan demikian, kemampuan kerjasama dalam kegiatan
peserta didik pada siklus I belum bisa dikatakan tuntas, karena masih ada
peserta didik berada dibawah kriteria yang diharapkan.
Tabel 4.6 Analisis Diskusi Kelompok Siklus I
No. |
Uraian |
Hasil Diskusi |
1 |
Jumlah
Peserta Didik |
13 |
2 |
Jumlah
Peserta Didik Tuntas |
6 |
3 |
Jumlah
Peserta Didik Tidak Tuntas |
7 |
4 |
Jumlah
Skor |
848 |
5 |
Rata-rata
nilai kelas |
65,2 |
6 |
Prosentase
Ketuntasan |
46,2% |
7 |
Prosesntase
Ketidak Tuntasan |
53,8% |
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui juga
nilai rata-rata peserta didik pada siklus I yaitu 65,2 dan prosentase
ketidaktuntasan sebesar 53,8% sedangkan ketuntasan belajar yang telah dicapai
sebesar 46,2%. Dengan demikan hasil diskusi yang telah dilakukan belum mencapai
target yang diharapkan oleh peneliti, yaitu sebesar 75%.
Sebelum menutup kegiatan pembelajaran peneliti
menginformasikan bahwa esok hari akan dilaksankan kegiatan post test yaitu pada
tanggal 13 Agustus 2019. Dengan demikian peserta didik diharapkan untuk dapat
menyiapkan diri untuk mempelajari kembali materi pelajaran yang telah
dipelajari pada pertemuan pertama kali ini.
Post Tes dilaksanakan pada hari Jum’at 13 Agustus
2019. Diikuti oleh 13 peserta didik. Peneliti memposisikan peserta didik dengan
acak, dalam artian tidak berdekatan dalam satu kelompok sebagaimana kegiatan
diskusi sebelumnya. Dengan harapan post test benar-benar akan megukur kemampuan
individu berkaitan dengan materi qada dan qadar yang telah mereka pelajari.
Soal Post Test terdiri dari 10 soal, 5 soal pilihan
ganda dan 5 soal uraian. Peneliti mempersilahkan peserta didik untuk berdo’a
terlebih dahulu sebelum memulai mengerjakan. Pengerjaan test dibasi dengan
waktu 30 menit.
Setelah batas waktu yang telah ditentukan selesai
peneliti meminta peserta didik untuk mengumpulkan lembar kerja mereka. Sebelum
pertemuan hari itu berakhir peneliti memotivasi peserta didik untuk belajar
yang rajin. Peneliti juga mengingatkan kepada peserta didik bahwa akan
dilaksanakan pertemuan ke dua (Siklus II) pada hari Selasa 20 Agustus tahun
2019.
Analisis hasil post test pada siklus I dapat
dilihat sebagai berikut: soal post test terdiri atas 10 soal, yaitu 5 pilihan
ganda dan 5 soal uraian. Setiap butir jawaban benar pada pilihan ganda akan
mendapat skor 10, sedangkan pada uraian akan mendapat skor rentang 0 – 20
menyesuaikan dengan kesempurnaan jawaban yang diberikan peserta didik. Rumus yang digunakan untuk mengetahui nilai
hasil belajar peserta didik adalah:
Jenis Soal |
Skor
Maksimal |
Pilihan Ganda |
50 |
Uraian |
100 |
|
|
Jumlah Skor Maksimal |
150 |
Nilai = x 100
Berikut ini adalah hasil penilaian post test siklus I
Tabel 4.7 hasil post test siklus I
No. |
Nama |
Nilai |
Ketuntasan |
|
Tuntas |
Tidak Tuntas |
|||
1 |
ERNI SULISTIYANI |
10 |
|
Ö |
2 |
IKA NOVITA AVRILIA |
83 |
Ö |
|
3 |
MUHAMAD RISKI |
100 |
Ö |
|
4 |
MUHAMAD SARIFUDIN |
23 |
|
Ö |
5 |
MUHAMMAD ALTHOF |
50 |
|
Ö |
6 |
RESTA BELLA |
30 |
|
Ö |
7 |
SALSA BELA AULIANI |
70 |
Ö |
|
8 |
SITI DIANA MASFUFAH |
20 |
|
Ö |
9 |
SITI INAYATUN K. |
53 |
|
Ö |
10 |
SITI USFATUN K. |
70 |
Ö |
|
11 |
TOTOR AMAN |
30 |
|
Ö |
12 |
ULIL AMRI |
53 |
|
Ö |
13 |
ZAIK
WICAHYO |
97 |
Ö |
|
Jumlah |
689 |
5 |
8 |
Dari data tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa
dari 13 peserta didik yang mengikuti post test pada siklus I, diketahui bahwa
sebanyak 5 peserta didik telah mencapai Kriteria Ketuntantasan Minimal (KKM) yaitu
memperoleh ≥70. Sedangkan 8 peserta didik yang lain masih belum mencapai batas
ketuntasan yang telah ditentukan. Dengan demikian dari post test tersebut dapat
disimpulkan bahwa kemampuan peserta didik masih belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM), berikut perinciannya:
Tabel 4.8 Analisa hasil post test siklus I
No. |
Uraian |
Hasil Diskusi |
1 |
Jumlah
Peserta Didik |
13 |
2 |
Jumlah
Peserta Didik Tuntas |
5 |
3 |
Jumlah
Peserta Didik Tidak Tuntas |
8 |
4 |
Jumlah
Skor |
689 |
5 |
Rata-rata
nilai kelas |
53 |
6 |
Prosentase
Ketuntasan |
38,5% |
7 |
Prosesntase
Ketidak Tuntasan |
61,5% |
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa hasil
belajar peserta didik pada siklus I mengalami peningkatan daripada tes awal
sebelum tindakan. Dimana diketahui rata-rata kelas adalah 53 dengan ketuntasan
belajar 38,5% (5 peserta didik) dan 61,5% (8 peserta didik) belum tuntas.
Tabel 4.9 Perbandingan Hasil Pre Test dan Post Test
Siklus I
No. |
Nama |
Nila Pre Test |
Nilai Post Test |
Keterangan |
1 |
ERNI SULISTIYANI |
13 |
10 |
Turun |
2 |
IKA NOVITA AVRILIA |
60 |
83 |
Naik |
3 |
MUHAMAD RISKI |
73 |
100 |
Naik |
4 |
MUHAMAD SARIFUDIN |
17 |
23 |
Naik |
5 |
MUHAMMAD ALTHOF |
37 |
50 |
Naik |
6 |
RESTA BELLA |
13 |
30 |
Naik |
7 |
SALSA BELA AULIANI |
63 |
70 |
Naik |
8 |
SITI DIANA MASFUFAH |
17 |
20 |
Naik |
9 |
SITI INAYATUN K. |
47 |
53 |
Naik |
10 |
SITI USFATUN K. |
70 |
70 |
Naik |
11 |
TOTOR AMAN |
27 |
30 |
Naik |
12 |
ULIL AMRI |
50 |
53 |
Naik |
13 |
ZAIK WICAHYO |
50 |
97 |
Naik |
Jumlah |
537 |
689 |
|
Tabel 4.10 Analisis Hasil Pre Test dan Post Test
No. |
Uraian |
Hasil Pre test |
Hasil Pos test |
1 |
Jumlah
Peserta Didik |
13 |
13 |
2 |
Jumlah
Peserta Didik Tuntas |
2 |
5 |
3 |
Jumlah
Peserta Didik Tidak Tuntas |
11 |
8 |
4 |
Jumlah
Skor |
610 |
689 |
5 |
Rata-rata
nilai kelas |
46,9 |
53 |
6 |
Prosentase
Ketuntasan |
15,4% |
38,5% |
7 |
Prosesntase
Ketidak Tuntasan |
84,6% |
61,5% |
Berdasarkan tabel perbandingan di atas, dapat
disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar. Terbukti dari nilai rata-rata
pada post siklus I yaitu 53,0 yang mengalami peningkatan dari nilai rata-rata
pres test yaitu 46,9. Ketuntasan belajar peserta didik juga mengalami
peningkatan, terbukti dari prosentase pre test sebesar 15,4% mengalami
peningkatan pada saat post test siklus I menjadi 38,5%. Untuk lebih mudahnya
dapat dilihat dalam grafik berikut ini:
Grafik 4.1 Perbandingan Ketuntasan Belajar Pre Test
dan Post Test Siklus I
Pada post test suklus I peserta didik mengalami
kemajuan dari pada saat pre test. Namun prosentase ketuntasan belajar masih
berada di bawah kriteria ketuntasan yang diharapkan, yaitu 75% dari jumlah
peserta didik yang mengikuti tes. Untuk itu perlu diadakan siklus yang II untuk
membuktikan bahwa model Discovery Learning mampu meningkatkan hasil belajar
Aqidah Akhlak peserta didik kelas VI semester I.
c.
Tahap Pengamatan Tindakan
1) Observasi (Observing)
a) Data
Hasil Observasi Peneliti dalam Pembelajaran
Tahap observsi
dilaksanakan bersama dengan pelaksanaan tindakan. Mengacu pada lembar
observasi, pengamat (observer) mengamati jalannya proses pembelajaran di kelas,
setiap aspek dicatat pada lembar observasi yang tersedia pada setiap kali
pertemuan pada proses observasi. Pada saat kegiatan pengamatan peneliti dibantu
oleh teman sejawat yang bertugas mengamati aktifitas peserta didik dan
peneliti. Hasil observasi kegiatan peserta didik dan peneliti dalam
pembelajaran ditemukan dengan rumus:
Nilai : x 100%
Hasil pengamatan aktifitas peneliti/pendidik pada
siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel. 4.11 Observasi kegiatan guru/peneliti
No. |
Kegiatan Pembelajaran |
Keterlaksanaan |
|
Ya |
Tidak |
||
PENDAHULUAN |
|||
1 |
Guru menyampaiakanIndikator Pencapaian Kompetensi
(IPK) |
|
Ö |
2 |
Guru menyampaikan akan melakukan penilaian selama
proses pembelajaran berlangsung (observasi, tertulis, unjuk kerja) |
Ö |
|
3 |
Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok dengan
memperhatikan karakteristik siswa |
|
Ö |
4 |
Guru melakukan apersepsi |
Ö |
|
5 |
Guru memberikan motivasi |
Ö |
|
KEGIATAN INTI |
|||
|
Stimulation (Rangsangan) |
|
|
6 |
Siswa diberikan Bahan atau Materi pembelajaran |
Ö |
|
7 |
Siswa membaca/mempelajari bahan pembelajaran |
Ö |
|
8 |
Guru memberikan pertanyaan yang menuntun siswa masuk
kedalam permasalahan dalam pembelajaran |
Ö |
|
9 |
Siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang relevan |
|
Ö |
|
Problem Statement
(pernyataan/identifikasi masalah) |
|
|
10 |
Guru membimbing siswa dalam proses pengidentifikasian
masalah |
Ö |
|
11 |
Guru menegaskan permasalahan untuk didiskusikan
dalam kelompok (berkaitan dengan pengertian, perbedaan, dan dalil Qadad dan
Qadar) |
Ö |
|
|
Data collection (Pengumpulan Data) |
|
|
12 |
Guru menugaskan siswa untuk mengumpulkan informasi
dari berbagai sumber (internet, buku, teks artikel, informasi lainnya) |
Ö |
|
13 |
Guru membimbing siswa dalam mengumpulkan informasi
(berkaitan dengan pengertian, perbedaan, dan dalil Qadad dan Qadar) |
Ö |
|
|
Data Processing (Pengolahan Data) |
|
|
14 |
Guru memantau siswa dalam mengolah informasi yang
telah dikumpulkan |
Ö |
|
|
Verification (Pembuktian) |
|
|
15 |
Guru membimbing siswa dalam membuktikan data yang
didapatkan dengan permasalahan yang dibahas |
Ö |
|
|
Generalization (menarik
kesimpulan/generalisasi) |
|
|
16 |
Guru meminta siswa untuk menyimpulkan berdasarkan
data yang telah didapat dan dianalisis bersama dan meluruskan apabila terjadi
miskonsepsi. |
Ö |
|
PENUTUP |
|||
17 |
Membuat simpulan atau refleki pada pertemuan kali
ini |
Ö |
|
18 |
Memberikan Tugas Rumah |
|
Ö |
19 |
Menginformasikan pembelajaran beikutnya |
Ö |
|
SKOR |
15 |
4 |
Dari hasil analisis data pada tabel di atas
diketahui bahwa jumlah seluruh skornya adalah 15. Prosentase nilai rata-ratanya
adalah: x 100%
= 78,9%
Sesuai dengan taraf keberhasilan tindakan yang ditetapkan
yaitu:
90% - 100% Sangat
Baik
80% - 89% Baik
70% - 79% Cukup
60% - 69% Kurang
>59% Sangat
Kurang
Dari hasil analisis data pada tabel di atas dapat
diketahui bahwa secara umum peneliti sudah mempersiapkan segala sesuatu dengan
rancangan yang disiapkan, dan diterapkan dalam proses pembelajaran. Walaupun
ada beberapa poin yang belum terpenuhi. Jika dihitung dengan rumus prosentase
dapat diketahui hasil observasi yang telah dilakukan peneliti adalah 78,9%.
Nilai prosentase tersebut sesuai dengan taraf Cukup.
b) Data
Hasil Observasi Peneliti dalam Pembelajaran Siswa
Tabel. 4.12 Observasi kegiatan
peserta didik
No. |
Kegiatan Pembelajaran |
Keterlaksanaan |
|
Ya |
Tidak |
||
Stimulation (Rangsangan) |
|||
1 |
Siswa menjawab pertanyaan
yang di berikan oleh guru sebagai stimulus siswa untuk masuk kedalam
pembelajaran Akidah Akhlak (Qada dan Qadar) |
Ö |
|
Problem Statement
(pernyataan/identifikasi masalah) |
|||
2 |
Siswa membentuk kelompok
untuk berdiskusi |
Ö |
|
3 |
Siswa berdiskusi untuk
mengidentifikasi masalah yang didapatkan |
|
Ö |
4 |
Ketua kelompok membagi
tugas kepada setiap anggota kelompoknya |
Ö |
|
Data
collection (Pengumpulan Data) |
|||
5 |
Siswa secara berkelompok
mengumpulkan informasi dari berbagai sumber sebagai pendukung pernyataan atau
hipotesis dalam identifikasi masalah |
Ö |
|
Data Processing
(Pengolahan Data) |
|||
6 |
Siswa secara berkelompok
mendikusikan da menganalisis hasil temuan informasi yang mereka dapatkan dari
berbagai sumber |
|
Ö |
Verification
(Pembuktian) |
|||
7 |
Siswa melakukan
pemeriksaan secara cermat dalam membuktikan benar atau tidaknya hipotesis
yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data
processing |
|
Ö |
Generalization
(menarik kesimpulan/generalisasi) |
|||
8 |
Siswa membuat kesimpulan
berdasarkan data yang telah didapat dan telah dianalisis bersama |
Ö |
|
SKOR |
5 |
4 |
Dari analisis data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa
secara umum kegiatan belajar peserta didik sudah sesuai dengan yang diharapkan.
Indikator pengamatan sebagian besar sudah muncul dalam aktifitas kerjasama yang
dilakukan oleh peserta didik. Jumlah skor yang diperoleh adalah 4. Dengan prosentase nilai
rata- ratanya
adalah: x 100%
= 62,5%
Maka dapat disimpulkan bahwa taraf keberhasilan tindakan
pembelajaran pada kategori kurang.
Apa bila di sandingkan antara hasil observasi
terhdap peneliti dengan peserta didik adalah sebagai berikut:
Tabel 4.13
Analisis Hasil Observasi Kegiatan Peneliti dan Peserta Didik Siklus I
Uraian |
Kegiatan peneliti |
Kegiatan Peserta didik |
Ket. |
Jumlah
Skor |
15 |
5 |
|
Skor
Maksimal |
19 |
8 |
|
Taraf
Keberhasilan |
78,9 |
62,5 |
|
Kriteria
taraf keberhasilan |
Cukup |
Kurang |
|
Jadi berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa
prosentase kegiatan peneliti dalam diskusi pada siklus I berakhir dengan
kriteria keberhasilan tindakan tergolong cukup, prosentase kegiatan peserta didik tergolong kurang.
c)
Catatan Lapangan
Selain menggunakan pedoman observasi dan
nilai peserta didik, dalam pelaksanaan tindakan peneliti juga menggunakan catatan
lapangan guna mengambil data observsi. Catatan lapangan dibuat sehubungan
dengan hal-hal penting yang terjadi selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
Beberapa hal yang dicatat peneliti dan pengamat adalah sebagai berikut:
(a)
Peserta
didik masih banyak yang ramai ketika peneliti memberikan penjelasan tentang
materi.
(b)
Peserta
didik banyak yang kurang aktif, mereka masih banyak yang malu untuk bertanya.
(c)
Peserta
didik merasa malu jika harus bekerjasama dengan teman lain jenis.
(d)
Dalam
melakukan kerja kelompok ada peserta didik yang hanya bergantung pada jawaban
temannya.
(e)
Masih
ada peserta didik yang mendominasi dalam kelompok dan tidak mau mendengar
jawaban temannya.
(f)
Saat
proses presentasi penyampaian hasil diskusi kurang jelas.
(g)
Peserta
didik kurang bersemangat dalam menanggapi penyampaian hasil diskusi kelompok
lain
d)
Wawancara
Selain melakukan observasi peneliti
juga menggunakan teknik pengumpulan data yang lain, yaitu wawancara. Wawancara
digunakan untuk mengetahui respon terhadap pelaksanaan tindakan yang telah
dilaksanakan, serta untuk menggali pemahaman peserta didik terhadap materi yang
telah diberikan. Wawancara dilakukan dengan subyek berjumlah 2 peserta didik
yang tergolong dalam kriteria kemampuan tinggi dan rendah. Kegiatan wawancara
dilakukan secara perorangan terhadap subyek penelitian setelah kegiatan
pelaksanaan kegiatan.
Dari kedua subyek yang diwawancarai semuanya
menyatakan senang dengan pembelajaran menggunakan model yang digunakan
peneliti. Mereka senang melakukan kerjasama dengan teman kelompoknya karena
pembelajaran yang dilakukan tidak menjenuhkan berkat adanya media yang
digunakan semacam PPT dan Video.
d.
Refleksi Siklus I
Kegiatan refleksi dimaksudakan untuk mengukur
tingkat keberhasilan suatu siklus dan dilakukan pada setiap akhir siklus.
Keberhasilan dan kelemahan dari suatu perencanaan pada setiap siklus dapat
dilihat melalui kegiatan refleksi
yang dilakukan. Kegiatan ini juga menjadi acuan untuk melakukan perbaikan untuk
pelaksanaan siklus berikutnya.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap
masalah-masalah selama pelaksanaan tindakan pada siklus I, hasil observasi,
catatan lapangan dan hasil test diperoleh hasil sebagai berikut:
1) Tidak ada permasalahan dalam perumusan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2) Hasil belajar peserta didik berdasarkan hasil post
test siklus I menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan hasil pre test.
Terbukti dari nilai rata pada pre test 46,9 meningkat pada saat post test siklus
I menjadi 53,0 walaupun peningkatannya sangat tipis. Hal ini juga beriringan
dengan peningkatan ketuntasan belajar peserta didik, meningkat dari 15,4%
menjadi 38,5%. Namun demikian, prosentase ketuntasan belajar peserta didik
masih di bawah kriteria ketuntasan yang diharapkan, yaitu sebesar 75% dari
keseluruhan jumlah peserta didik yang mengikuti tes.
3) Saat kegiatan pembelajaran, kelas masih kurang
kondusif.
4) Peserta didik masih kurang aktif bertanya.
5) Kemandirian peserta didik dalam mengerjakan tugas
masih kurang.
6) Keaktifan dalam kegiatan diskusi masih didominasi
oleh peserta didik tertentu.
7) Kurang percaya diri peserta didik dalam penyajian
hasil diskusi
8) Aktifitas peneliti dan peserta didik berdasarkan
lembar observasi menunjukkan tingkat keberhasilan, meskipun ada beberapa poin
yang masih belum terpenuhi.
Masalah-masalah di atas
timbul disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut:
1) Peserta didik masih belum
terbiasa dengan penerapan model Discovery Learning.
2) Peserta didik masih cenderung
pasif dalam mengungkapkan pendapat, baik pada kelompok maupun saat ditanya oleh
peneliti, hanya beberapa peserta didik yang aktif bertanya dan mengungkapkan
pendapat.
3) Peserta didik masih kurang
percaya diri dengan kemampuan yang dimilikinya, baik dalam melakukan kerja
kelompok, ditanya ataupun ketika mengerjakan soal tes.
Dari hasil refleksi di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa perlu dilakukan tindakan berikutnya yaitu siklus II
untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik
dalam pembelajaran Aqidah Akhlak.
Tabel 4.13 Kekurangan Siklus I dan Rencana Perbaikan Siklus II
No. |
Kekurangan Siklus I |
Rencana Perbaikan Siklus II |
1 |
Dalam
kegiatan stimulation, terlihat hanya beberapa siswa saja yang berani
mengungkapkan pendapatnya sedangkan siswa yang lain cenderung pasif |
Dalam
siklus kedua peneliti akan memabngkitkan semangat keberanian berpendapat
siswa dengan memberikan motivasi, dan menyebutkan nama siswa yang terliat
pasuf untuk mengungkapkan pendapatnya terkait stumulus yang dimunculkan
peneliti. |
2 |
Peserta
didik masih ada yang ramai sendiri ketika peneliti menjelaskan materi, atau
saat kelompok lain mempresentasikan hasil diskusi. |
Peneliti
akan berupaya untuk mengkondisikan kelas dengan baik dan akan memberikan
sanksi jika peserta didik masih ramai.
|
3 |
Dalam
diskusi ada beberapa peserta didik yang kurang aktif dalam kelompoknya.
Meskipun secara keseluruhan kegiatan dikusi sudah berjalan lancar. |
Memotivasi
peserta didik untuk lebih aktif dalam egiatan berdiskusi dengan kelompoknya
dan berkeliling memantau kegiatan diskusi kelompok. |
4 |
Penyajian
diskusi seakan masih kurang menarik, karena terlihat banyak siswa yang kurang
memperhatikan saat peserta didik menyampaikan hasil dikusi kelompok
masing-masing. |
Dalam kegiatan
siskusi berikutnya peneliti akan mempersilahan setiap kelompok satu anak yang presentasi
membahas satu topik yang sama |
5 |
masih
ditemukan peserta didik yang mengerjakan soal dengan asal-asalan, terlihat
dari jawaban yang tidak nyambung sama sekali |
Peneliti
memeberikan pengarahan kepada peserta didik agar bersungguh-sungguh dalam
memberikan jawaban, tidak boleh asal menjawab. |
6 |
Aktifitas peneliti dan
peserta didik masih ada yang belum terpenuhi. |
Peneliti berupaya
memaksimalkan performance di kelas agar aktifitas yang belum terpenuhi bisa
tercapai secara baik. |
2.
Paparan Data Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 19 Agustus
2019 dengan alokasi waktu 2x35 menit, dan post test siklus II dilakanakan pada
hari Senin, 20 Agustus 2019. Pada pertemuan pertama melaksanakan kegiatan
pembelajaran dengan materi akhlak terpuji pokok bahasan Akhlak pemaaf dan
tanggung jawab.
a.
Tahap Perencanaan Tindakan
Pada
tahap perencanaan tindakan siklus II peneliti mempersiapkan dan menyusun
instrumen-instrumen penelitian, diantaranya:
1) lembar observasi peneliti dan peserta didik dan
lembar wawancara.
2) menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,
3) menyiapkan media pembelajaran, yaitu PPT dan LCD
proyektor,
4) menyusun lembar kerja peserta didik (LKPD) individu
dan kelompok,
5) menyiapkan lembar kehadiran siswa, dan
6) melakukan koordinasi dengan guru kelas, Kepala
Madrasah dan teman sejawat mengenei kegiatan pelaksanaan tindakan.
b.
Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pertemuan pertama siklus II dilaksanakan Senin 19 Agustus
2019 pada pukul 07.00-08.00 WIB dengan alokasi waktu 2x35 menit. Peneliti
didampingi oleh teman sejawat M. Sri Sulistiyanto dan guru kelas VI Yasirin
yang bertindak sebagai observer. Pada pertemuan ini membahas tentang Akhlak
Terpuji Pemaaf dan Tanggung jawab Kegiatan awal, sebelum pembelajaran dimulai
peneliti mengkondisikan peserta didik agar siap menerima pelajaran. Kegiatan
diawali dengan mengucapkan salam dan mengajak peserta didik untuk berdoa dengan
ketua kelas yang memimpin. Kemudian peneliti mengecek kehadiran peserta didik.
Selanjutnya peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan kempetensi yang harus
dicapai peserta didik. Peneliti memotivasi dan melakukan apersepsi peserta
didik untuk aktif dan bersungguh-sungguh selama kegiatan pembelajaran.
Pada pertemuan ini, peneliti menginformasikan pada
peserta didik bahwa hari ini mereka masih akan belajar secara kelompok. Peserta
didik dibagi menjadi dua kelompok masing-masing kelompok beranggotakan 6 sampai
7 peserta didik. Peserta didik diminta untuk membentuk kelompok sesuai dengan
pembagian kelompok yang telah disebutkan oleh peneliti, kemudian peneliti menjelaskan
ketentuan kegiatan kelompok. Peserta didik dengan seksama memperhatikan
penjelasan peneliti. Selanjutnya peneliti mengarahkan peserta didik pada model
pembelajaran Discovery learning. Peneliti juga memberikan motivasi pada peserta
didik untuk aktif mengemukakan pendapat dan menjawab pertanyaan dan
mengedepankan kerjasama dalam kelompok. Kemudian peneliti bertanya pada peserta
didik untuk mengingat kembali tentang materi sebelumnya yaitu iman pada Qada
dan Qadar yang dibahas pada siklus I.
Peneliti bertanya pada peserta didik, “takdir di
bagi menjadi berapa macam? beberapa peserta didik secara bersamaan menjawab dua
macam. Peneliti memberikan respon dengan mengatakan bagus benar sekali pada
peserta didik. Kemudian peneliti bertanya siapa yang bisa menyebuatkan?
Kemudian salah satu peserta didik yang bernama Fitri menjawab dengan cepat “Mualaq”
lalu peserta lain pun juga menjawab “dan Mubram”. Kemudian Peserta didik
tersebut diberikan pujian oleh peneliti. Kemudian peneliti mengungkapkan satu
contoh “orang sakit berobat kemudian sembuh, adalah contoh takdir apa?” peserta
didik menjawab Mualaq, alasannya karena bisa diubah oleh usaha manusia.
Peneliti pun mengembangkan pertanyaan selanjutnya dan menerima respon dari
peserta didik. Dalam kegiatan Flasback ini peneliti menjadi yakin jika sebgaian
besar peserta didik sudah memahami materi pelajaran sebelumnya (Siklus I).
Setelah kegiatan tanya jawab singkat pada awal
kegiatan peneliti masuk pada tahap apersepsi, peneliti menyampaikan beberapa
pertanyaan yang mengarahkan peserta didik untuk masuk pada materi pembelajaran,
diantaranya pertanyaan tersebut adalah, “kita sembagai makhluk sosial tentu
membutuhkan ..., jika kita melakukan kesalahan seharusnya kita ...,” dari dua
pertanyaan tersebut ada peserta didik yang cepat merespon pertanyaan pertama,
“bantuan” jawab peserta didik yang bernama Afif, kemudian Indri merespon
pertanyaan ke dua dengan jawaban “tanggung jawab”. Peneliti menunjukan
jempolnya sebagai bentuk apresiasi kepeda dua anak tersebut.
Selanjutnya peneliti menyampaikan pertanyaan
lanjutan “jika anak-anak mendapatkan tugas, bagaimana harus mengerjakan tugas
tersebut?”. Respon peserta didik baru muncul ketika peneliti memancing dengan
“kita harus mengerjakan dengan...” peserta didik menjawab “sunguh-sungguh”.
Secara tidak langsung peserta didik sudah menginjak pada materi pemaaf dan tanggung
jawab.
Peneliti melanjutkan menyampaikan tujuan
pembelajaran terkait dengan materi pembelajaran akhlak terpuji pemaaf dan
tanggung jawab. Peneliti membagi peserta didik menjadi dua kelompok
sebagai berikut:
Tabel 4.14 Daftar Pembagian Kelompok Siklus II
No. |
Kelompok I |
Kelompok 2 |
1 |
ERNI SULISTIYANI |
SALSA BELA AULIANI |
2 |
IKA NOVITA AVRILIA |
SITI DIANA MASFUFAH |
3 |
MUHAMAD RISKI |
SITI INAYATUN K. |
4 |
MUHAMAD SARIFUDIN |
SITI USFATUN K. |
5 |
MUHAMMAD ALTHOF |
TOTOR AMAN |
6 |
RESTA BELLA |
ULIL AMRI |
7 |
|
ZAIK WICAHYO |
Ternyata anggota kelompok dua ada dua peserta
didik yang tidak masuk yaitu Muhammad Tomi dan Riskiana Putri.
Sebelum masuk pada kegiatan diskusi kelompok
peneliti memberikan sedikit semngat kepada peserta didik, setelah itu peserta
didik membentuk kelompok dan penetili membagian bahan kegiatan diskusi dan
mempersilahkan peserta didik untuk memulai diskusi untuk menemukan pengertian
dan dalil tentang pemaaf dan tanggung jawab.
Kegiatan berikutnya adalah melihat video untuk
menambah kesan dan pemahaman peserta didik terkait contoh nyata sikap pemaaf
dan tanggung jawab dalam kehidupan secara konkrit. Dalam kegiatan ini peneliti
menambahkan beberapa keterangan terkait kejadian yang sedang tampil dan
disaksikan peserta didik, dalam kelompoknya peserta didik mencatat pesan
penting dan hikmah yang terkandung dalam video tersebut. Setelah video pertama
terkait dengan materi pemaaf selesai peneliti menyampaikan beberapa pertanyaan
terkait video tersebut. Secara keseluruhan peserta didik sudah mampu menunjukkan
siapa tokoh yang pemaaf dan siapa yang seharusnya meminta maaf, dan mengetahui
akibat baik dari sifat pemaaf dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan
menyaksikan video ke dua tentang tanggung jawab. Tahapan kegiatan sama dengan
saat menyaksikan video pertama. Setelah selesai menyaksikan video peneliti
menyampaikan beberapa pertanyana. Peserta didik banyak yang tertawa, karena
video memang ada unsur komedi. Respon dari peserta didik sudah mengetahui tokoh
yang menunjukkan perilaku tanggung jawab dan memerlukan usaha keras untuk
bersifat tanggung jawab. Peneliti menekankan kepada peserta didik untuk siap
bertanggung jawab dalam kehidpan ini.
Kegiatan dilaksanakan dengan membagian LKPD
Kelompok yang di dalamnya akan menganalisa pengertian, dalil, contoh dan hikmah
pemaaf dan tanggung jawab. Dalam proses diskusi peneliti mengingatkan poin-poin
penting yang harus di selesaikan peserta didik dalam diskusi kelompok. Dalam
setiap kelompok masih ada beberapa siswa yang pasif, menyikapi hal tersebut
peneliti nerusaha untuk mengingatkan dengan memberikan informasi agar semua
anggota diskusi harus berperan aktif dalam kegaitan. Kegiatan diskuis berakhir dan
dilanjutkan dengan kegiatan presentasi.
Dalam kegiatan presentasi Siklus II berbeda dengan
model presentasi pada Siklus I, pada siklus II peserta didik yang presentasi
tidak sekaligus selurh kelompok tetapai satu persatu, dengan poin pembahasan
yang sama masing-masing kelompok. Setiap poin yang disajikan oleh peserta didik
akan dikomentari oleh kelompok lain. Sehingga muncul kekurangan-kekurangan yang
bisa di perbaiki bersama-sama. Setelah kedua kelompok menyakiakan hasil diskusi
dan saling memberikan komentar kemudian peneliti memeberikan nilai kelompok
pada pertemuan siklus II ini. Hasil diskusi kelompok dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.
Tabel 4.15 Hasil Diskusi Kelompok Siklus II
Kelompok |
Nama |
Nilai |
Ketuntasan |
|
T |
TT |
|||
I |
ERNI SULISTIYANI IKA NOVITA AVRILIA MUHAMAD RISKI MUHAMAD SARIFUDIN MUHAMMAD ALTHOF RESTA BELLA |
87,5 |
Ö |
|
II |
SALSA BELA AULIANI SITI DIANA MASFUFAH SITI INAYATUN K. SITI USFATUN K. TOTOR AMAN ULIL AMRI ZAIK WICAHYO |
75 |
Ö |
|
Tabel 4.15 di atas merupakan hasil diskusi
kelompok pada siklus II. Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi
peningkatan dalam hasil diskusi kelompok. Hal ini dibuktikan dengan ketuntasan
seluruh kelompok mengerjakan LKPD yang diberikan.
Tabel 4.16 Analisis Diksusi Kelompok Siklus II
No. |
Uraian |
Hasil Diskusi |
1 |
Jumlah
Peserta Didik |
11 |
2 |
Jumlah
Peserta Didik Tuntas |
11 |
3 |
Jumlah
Peserta Didik Tidak Tuntas |
0 |
4 |
Jumlah
Skor |
900 |
5 |
Rata-rata
nilai kelas |
81,8 |
6 |
Prosentase
Ketuntasan |
100% |
7 |
Prosesntase
Ketidak Tuntasan |
0% |
Berdasarkan data tabel di atas, dapat diketahui
nilai rata-rata peserta didik pada siklus II mengalami peningkatan. Jika pada
siklus I nilai rata-rata 65,2 pada siklus II meningkat menjadi 81,8 dengan
prosentase ketuntasan 100% atau 0% peserta didik tidak tuntas. Hasil tes sudah
melebihi target yang diharapkan oleh peneliti, yaitu melebihi 75%.
Sebelum pelajaran diakhiri peneliti bersama
peserta didik menarik kesimpulan hasil belajar. Peneliti kemudian menyampaikaan
pelaksanaan postes adalah pada besok hari senin tanggal 20 Agustus 2019,
peneliti mengingatkan supaya peserta didik sungguh sungguh belajar agar dapat
mengerjakan tugas LKPD dengan baik.
Diikuti oleh 13 peserta didik. Peneliti memposisikan
peserta didik dengan acak, dalam artian tidak berdekatan dalam satu kelompok
sebagaimana kegiatan diskusi sebelumnya. Dengan harapan post test benar-benar
akan megukur kemampuan individu berkaitan dengan materi pemaaf dan tanggung
jawab yang telah mereka pelajari sebelumnya.
Soal Post Test terdiri dari 10 soal, 5 soal
pilihan ganda dan 5 soal uraian. Peneliti mempersilahkan peserta didik untuk
berdo’a terlebih dahulu sebelum memulai mengerjakan. Peneliti mengarahkan
sekaligus mengingatkan peserta didik untuk mengerjakan LKPD dengan
sungguh-sungguh, tidak boleh asal-asalan. Pengerjaan test dibasi dengan waktu
30 menit.
Setelah batas waktu yang telah ditentukan selesai
peneliti meminta peserta didik untuk mengumpulkan lembar kerja mereka. Sebelum
pertemuan hari itu berakhir peneliti memotivasi peserta didik untuk belajar
yang rajin. Peneliti juga mengingatkan kepada peserta didik bahwa akan
dilaksanakan pertemuan ke tiga (Siklus III) pada hari Senin 26 Agustus tahun
2019.
Rumus
yang digunakan untuk mengetahui nilai hasil belajar peserta didik adalah:
Jenis Soal |
Skor
Maksimal |
Pilihan Ganda |
50 |
Uraian |
100 |
|
|
Jumlah Skor Maksimal |
150 |
Nilai = x 100
Berikut ini adalah hasil penilaian post test siklus II
Tabel 4.17 hasil post test siklus II
No. |
Nama |
Nilai |
Ketuntasan |
|
Tuntas |
Tidak Tuntas |
|||
1 |
ERNI SULISTIYANI |
30 |
|
Ö |
2 |
IKA NOVITA AVRILIA |
93 |
Ö |
|
3 |
MUHAMAD RISKI |
100 |
Ö |
|
4 |
MUHAMAD SARIFUDIN |
47 |
|
Ö |
5 |
MUHAMMAD ALTHOF |
100 |
Ö |
|
6 |
RESTA BELLA |
60 |
|
Ö |
7 |
SALSA BELA AULIANI |
90 |
Ö |
|
8 |
SITI DIANA MASFUFAH |
47 |
|
Ö |
9 |
SITI INAYATUN K. |
77 |
Ö |
|
10 |
SITI USFATUN K. |
100 |
Ö |
|
11 |
TOTOR AMAN |
47 |
|
Ö |
12 |
ULIL AMRI |
100 |
Ö |
|
13 |
ZAIK WICAHYO |
93 |
Ö |
|
Jumlah |
984 |
8 |
5 |
Dari data tabel 4.18 di atas dapat diketahui bahwa
dari 13 peserta didik yang mengikuti post test pada siklus II, diketahui bahwa
sebanyak 8 peserta didik telah mencapai Kriteria Ketuntantasan Minimal (KKM)
yaitu memperoleh ≥70. Sedangkan 5 peserta didik yang lain masih belum mencapai
batas ketuntasan yang telah ditentukan. berikut perinciannya:
Tabel 4.18 Analisa hasil post test siklus II
No. |
Uraian |
Hasil Post Test |
1 |
Jumlah
Peserta Didik |
13 |
2 |
Jumlah
Peserta Didik Tuntas |
8 |
3 |
Jumlah
Peserta Didik Tidak Tuntas |
5 |
4 |
Jumlah
Skor |
984 |
5 |
Rata-rata
nilai kelas |
75,7 |
6 |
Prosentase
Ketuntasan |
61,5% |
7 |
Prosesntase
Ketidak Tuntasan |
38,5% |
Berdasarkan data pada tabel di atas diketahui bahwa
hasil post test siklus II peserta didik mengalami peningkatan dibandingkan
dengan post test pada siklus I. Dimana rata-rata peserta didik meningkat
menjadi 75,7 dengan prosentase ketuntasan 61,5% (8 peserta didik) dan 38,5% (5
peserta didik) yang belum tuntas. Berikut adalah tabel perbandingan ketuntasan
belajar pre test, post test Siklus I, dan post test siklus II.
Tabel 4.19 Perbandingan Hasil Pre Test dan Post
Test Siklus I & II
No. |
Nama |
Nila Pre Test |
Nilai Post Test Siklus I |
Nilai Post Test Siklus II |
Keterangan |
1 |
ERNI SULISTIYANI |
13 |
10 |
30 |
Naik |
2 |
IKA NOVITA AVRILIA |
60 |
83 |
93 |
Naik |
3 |
MUHAMAD RISKI |
73 |
100 |
100 |
Max |
4 |
MUHAMAD SARIFUDIN |
17 |
23 |
47 |
Naik |
5 |
MUHAMMAD ALTHOF |
37 |
50 |
100 |
Naik |
6 |
RESTA BELLA |
13 |
30 |
60 |
Naik |
7 |
SALSA BELA AULIANI |
63 |
70 |
90 |
Naik |
8 |
SITI DIANA MASFUFAH |
17 |
20 |
47 |
Naik |
9 |
SITI INAYATUN K. |
47 |
53 |
77 |
Naik |
10 |
SITI USFATUN K. |
70 |
70 |
100 |
Naik |
11 |
TOTOR AMAN |
27 |
30 |
47 |
Naik |
12 |
ULIL AMRI |
50 |
53 |
100 |
Naik |
13 |
ZAIK WICAHYO |
50 |
97 |
93 |
Turun |
Jumlah |
537 |
689 |
984 |
|
Tabel 4.20 Analisis Hasil Pre Test dan Post Test
Siklus I & II
No. |
Uraian |
Nila Pre Test |
Nilai Post Test Siklus I |
Nilai Post Test Siklus II |
1 |
Jumlah
Peserta Didik |
13 |
13 |
13 |
2 |
Jumlah
Peserta Didik Tuntas |
2 |
5 |
8 |
3 |
Jumlah
Peserta Didik Tidak Tuntas |
11 |
8 |
5 |
4 |
Jumlah
Skor |
610 |
689 |
984 |
5 |
Rata-rata
nilai kelas |
46,9 |
53 |
75,7 |
6 |
Prosentase
Ketuntasan |
15,4% |
38,5% |
61,5% |
7 |
Prosesntase
Ketidak Tuntasan |
84,6% |
61,5% |
38,5% |
Berdasarkan tabel perbandingan 4.20 di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi
peningkatan hasil belajar. Terbukti dari rata-rata nilai post test I 53
meningkat saat post test II menjadi 75,7. Ketuntasan belajar peserta didik
terbukti juga mengalami peningkatan dari 38, 5% pada siklus I menjadi 61, 5%
pada siklus II.
Pada saat post test siklus II peserta didik
mengalami peningkatan ketuntasan belajar dibandingkan saat pre test dan post
test. Tetapi ketuntasan belajar peserta didik pada siklus II masih belum mencapai
nilai minimal yang telah ditentukan, yaitu 75% dari jumlah keseluruhan peserta
didik yang mengikuti tes. Dengan demikian siklus penelitian tindakan kelas akan
dilanjutkan pada siklus III.
Untuk lebih mudahnya dapat dilihat pada grafik
perbandingan hasil pre test, post test I, dan post test II di bawah ini:
Grafik 4.2 Perbandingan Ketuntasan Belajar Pre
Test, Post Test I, dan Post Test II
Pada post test siklus II
peserta didik mengalami kemajuan dari pada saat post test siklus I. Namun prosentase
ketuntasan belajar masih berada di bawah kriteria ketuntasan yang diharapkan,
yaitu 75% dari jumlah peserta didik yang mengikuti tes. Untuk itu perlu
diadakan siklus yang III untuk membuktikan bahwa model Discovery Learning mampu
meningkatkan hasil belajar Aqidah Akhlak peserta didik kelas VI semester I.
c.
Tahap Pengamatan Tindakan
1) Observasi (observing)
a) Data Hasil Observasi Peneliti dalam Pembelajaran
Tahap
observasi dilaksanakan bersama dengan pelaksanaan tindakan. Mengacu pada lembar
observasi, pengamat (observer) mengamati jalannya proses pembelajaran di kelas,
setiap aspek dicatat pada lembar observasi yang tersedia pada setiap kali
pertemuan pada proses observasi. Pada saat kegiatan pengamatan peneliti dibantu
oleh teman sejawat Yasirin yang mengamati aktifitas peserta didik dan peneliti.
Hasil observasi kegiatan peserta didik dan peneliti dalam pembelajaran
ditemukan dengan rumus:
Nilai : x 100%
Hasil pengamatan aktifitas peneliti/pendidik pada
siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel. 4.21 Observasi kegiatan guru/peneliti
No. |
Kegiatan Pembelajaran |
Keterlaksanaan |
|
Ya |
Tidak |
||
PENDAHULUAN |
|||
1 |
Guru menyampaiakanIndikator Pencapaian Kompetensi
(IPK) |
Ö |
|
2 |
Guru menyampaikan akan melakukan penilaian selama
proses pembelajaran berlangsung (observasi, tertulis, unjuk kerja) |
Ö |
|
3 |
Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok
dengan memperhatikan karakteristik siswa |
|
Ö |
4 |
Guru melakukan apersepsi |
Ö |
|
5 |
Guru memberikan motivasi |
Ö |
|
KEGIATAN INTI |
|||
|
Stimulation (Rangsangan) |
|
|
6 |
Siswa diberikan Bahan atau Materi pembelajaran |
Ö |
|
7 |
Siswa membaca/mempelajari bahan pembelajaran |
Ö |
|
8 |
Guru memberikan pertanyaan yang menuntun siswa masuk
kedalam permasalahan dalam pembelajaran |
Ö |
|
9 |
Siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang relevan |
|
Ö |
|
Problem Statement
(pernyataan/identifikasi masalah) |
|
|
10 |
Guru membimbing siswa dalam proses
pengidentifikasian masalah |
Ö |
|
11 |
Guru menegaskan permasalahan untuk didiskusikan
dalam kelompok (berkaitan dengan pengertian, dalil, contoh, dan hikmah sifat pemaaf dan tanggung jawab) |
Ö |
|
|
Data collection (Pengumpulan Data) |
|
|
12 |
Guru menugaskan siswa untuk mengumpulkan informasi
dari berbagai sumber (internet, buku, teks artikel, video, dan informasi lainnya) |
Ö |
|
13 |
Guru membimbing siswa dalam mengumpulkan informasi (pengertian,
dalil, contoh, dan
hikmah sifat pemaaf dan tanggung jawab) |
Ö |
|
|
Data Processing (Pengolahan Data) |
|
|
14 |
Guru memantau siswa dalam mengolah informasi yang
telah dikumpulkan |
Ö |
|
|
Verification (Pembuktian) |
|
|
15 |
Guru membimbing siswa dalam membuktikan data yang
didapatkan dengan permasalahan yang dibahas |
Ö |
|
|
Generalization (menarik
kesimpulan/generalisasi) |
|
|
16 |
Guru meminta siswa untuk menyimpulkan berdasarkan
data yang telah didapat dan dianalisis bersama dan meluruskan apabila terjadi
miskonsepsi. |
Ö |
|
PENUTUP |
|||
17 |
Membuat simpulan atau refleki pada pertemuan kali
ini |
Ö |
|
18 |
Memberikan Tugas Rumah |
|
Ö |
19 |
Menginformasikan pembelajaran beikutnya |
Ö |
|
SKOR |
16 |
3 |
Dari hasil analisis data pada tabel di atas
diketahui bahwa jumlah seluruh skornya adalah 16. Prosentase nilai rata-ratanya
adalah: x 100%
= 84,2%
Sesuai dengan taraf keberhasilan tindakan yang ditetapkan
yaitu:
90% - 100% Sangat
Baik
80% - 89% Baik
70% - 79% Cukup
60% - 69% Kurang
>59% Sangat
Kurang
Dari hasil analisis data pada tabel di atas dapat
diketahui bahwa secara umum peneliti sudah mempersiapkan segala sesuatu dengan
rancangan yang disiapkan, dan diterapkan dalam proses pembelajaran. Walaupun
ada beberapa poin yang belum terpenuhi. Jika dihitung dengan rumus prosentase
dapat diketahui hasil observasi yang telah dilakukan peneliti adalah 84,2%.
Nilai prosentase tersebut sesuai dengan taraf Baik.
Apabila dibandingkan hasil obervasi terhadap
peneliti pada siklus I adalah sebagai berikut:
Tabel.
4.22 Anaslisa hasil observasi kegiatan peserta didik
Uraian |
Kegiatan Peneliti |
Ket. |
|
|
Siklus I |
Siklus II |
|
Jumlah
Skor |
15 |
16 |
Naik |
Skor
Maksimal |
19 |
19 |
- |
Taraf
Keberhasilan |
78,9 |
84,2% |
Naik |
Kriteria
taraf keberhasilan |
Cukup |
Baik |
Naik |
Berdasarkan tabel perbandingan
observasi di atas dapat diketahui bahwa hasil observasi terhadap
peneliti pada
siklus I mendapatkan skor 15 dengan skor maksimal 19, dan prosentase keberhasilan sebesar
78,9% atau tergolong dalam
kategori Cukup. Selanjutnya
pada siklus II terjadi peningkatan skor menjadi 16 dengan skor maksimal 19 dan prosentase
keberhasilan sebesar 84,2% dengan kriteria taraf keberhasilan tergolong Baik.
b) Data Hasil Observasi Peneliti dalam Pembelajaran
Siswa
Tabel.
4.23 Observasi kegiatan peserta didik
No. |
Kegiatan Pembelajaran |
Keterlaksanaan |
|
Ya |
Tidak |
||
Stimulation (Rangsangan) |
|||
1 |
Siswa menjawab pertanyaan
yang di berikan oleh guru sebagai stimulus siswa untuk masuk kedalam
pembelajaran Akidah Akhlak (Pemaaf dan tanggung jawab) |
Ö |
|
Problem Statement
(pernyataan/identifikasi masalah) |
|||
2 |
Siswa membentuk kelompok
untuk berdiskusi |
Ö |
|
3 |
Siswa berdiskusi untuk
mengidentifikasi masalah yang didapatkan |
Ö |
|
4 |
Ketua kelompok membagi
tugas kepada setiap anggota kelompoknya |
Ö |
|
Data
collection (Pengumpulan Data) |
|||
5 |
Siswa secara berkelompok
mengumpulkan informasi dari berbagai sumber sebagai pendukung pernyataan atau
hipotesis dalam identifikasi masalah |
Ö |
|
Data
Processing (Pengolahan Data) |
|||
6 |
Siswa secara berkelompok
mendikusikan da menganalisis hasil temuan informasi yang mereka dapatkan dari
berbagai sumber |
|
Ö |
Verification
(Pembuktian) |
|||
7 |
Siswa melakukan
pemeriksaan secara cermat dalam membuktikan benar atau tidaknya hipotesis
yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data
processing |
|
Ö |
Generalization
(menarik kesimpulan/generalisasi) |
|||
8 |
Siswa membuat kesimpulan
berdasarkan data yang telah didapat dan telah dianalisis bersama |
Ö |
|
SKOR |
6 |
2 |
Dari analisis data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa
secara umum kegiatan belajar peserta didik sudah sesuai dengan yang diharapkan.
Indikator pengamatan sebagian besar sudah muncul dalam aktifitas kerjasama yang
dilakukan oleh peserta didik. Jumlah skor yang diperoleh adalah 6. Dengan prosentase nilai
rata- ratanya
adalah: x 100%
= 75%
Maka dapat disimpulkan bahwa taraf keberhasilan tindakan
pembelajaran pada kategori Cukup.
Apabila dibandingkan hasil obervasi terhadap
kegiatan peserta didik pada siklus I adalah sebagai berikut:
Tabel.
4.22 Anaslisa hasil observasi kegiatan peserta didik
Uraian |
Kegiatan Peserta didik |
Ket. |
|
Siklus I |
Siklus II |
||
Jumlah
Skor |
5 |
6 |
Naik |
Skor
Maksimal |
8 |
8 |
- |
Taraf
Keberhasilan |
62,5 |
75 % |
Naik |
Kriteria
taraf keberhasilan |
Kurang |
Cukup |
Naik |
Berdasarkan tabel perbandingan
observasi di atas dapat diketahui bahwa hasil observasi terhadap
kegiatan peserta didik pada siklus I mendapatkan skor 5 dengan skor maksimal 8, dan prosentase
keberhasilan sebesar 62,5% atau tergolong dalam kategori Kurang. Selanjutnya pada siklus II
terjadi peningkatan skor menjadi 6 dengan skor maksimal 8 dan prosentase
keberhasilan sebesar 75% dengan kriteria taraf keberhasilan tergolong Cukup.
Diatas adalah tabel perbandingan antara siklus I
dan siklus II dari sisi peneliti dan kegiatan peserta didik. Kemudian akan disandingkan
antara hasil observasi terhadap peneliti dengan peserta didik dalam siklus II adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.23 Analisis Hasil Observasi Kegiatan Peneliti dan
Peserta Didik Siklus II
Uraian |
Kegiatan peneliti |
Kegiatan Peserta didik |
Ket. |
Jumlah
Skor |
16 |
6 |
|
Skor
Maksimal |
19 |
8 |
|
Taraf
Keberhasilan |
84,2% |
75 % |
|
Kriteria
taraf keberhasilan |
Baik |
Cukup |
|
Jadi berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa prosentase
kegiatan peneliti dalam diskusi pada siklus II berakhir dengan kriteria
keberhasilan tindakan tergolong Baik, prosentase kegiatan peserta didik tergolong Cukup.
2) Catatan Lapangan
Catatan lapangan
dibuat sehubungan dengan hal-hal penting yang terjadi selama kegiatan
pembelajaran berlangsung, yang mana tidak terdapat dalam indikator ataupun
deskriptor lembar observasi. Beberapa hal yang dicatat peneliti dan pengamat
adalah sebagai berikut:
(a) Saat
kegiatan pembelajaran
peserta didik sudah mulai bisa untuk dikondisikan.
(b) Peserta
didik sudah berani bertanya dan mengungkapkan pendapatnya.
(c) Dalam
melakukan kerja kelompok peserta didik sudah menunjukkan keaktifan dalam
diskusi.
(d) Masih
ada peserta didik pada waktu waktu tertentu tidak fokus diskusi.
(e) Ketika
presentasi masih ada siswa yang tidak memperhatikan peserta didik yang
menyampaikan kesimpulan hasil diskusi kelompok.
(f) Berdasarkan
tes akhir siklus II terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik
dibandingkan dengan siklus I.
3) Wawancara
Wawancara digunakan
untuk mengetahui respon terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan,
serta untuk menggali pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah
diberikan. Wawancara dilakukan dengan subyek berjumlah dua peserta didik yang tergolong dalam kriteria kemampuan tinggi dan
rendah. Kegiatan wawancara dilakukan secara perorangan terhadap subyek
penelitian setelah kegiatan pelaksanaan kegiatan.
Peneliti melakukan wawancara dengan peserta didik yang tergolong mendapat
nilai terbaik pada siklus I yang menyatakan senang dengan model pembelajaran
pada hari ini, karena lebih mudah memahami materi melalui melihat video dan
materi ajar yang dibagikan. Sedangkan peserta didik yang ke dua menyatakan pembelajaran
hari ini menyenangkan karena video yang disaksikan lucu dan terbantu dengan
teman-teman dalam keompoknya.
Dari kedua subyek yang diwawancarai semuanya menyatakan senang dengan
pembelajaran menggunakan model yang digunakan peneliti. Mereka senang melakukan
kerjasama dengan teman kelompoknya karena pembelajaran yang dilakukan tidak
menjenuhkan berkat adanya media dan video pembelajaran yang digunakan.
d.
Refleksi Siklus II
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap
masalah-masalah selama pelasanaan tindakan pada siklus II, hasil observasi,
catatan lapangan dan hasil tes formatif diperoleh hasil sebagai berikut:
a.
Tidak ada
permasalahan dalam perumusan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
b.
Jadwal
pelaksanaan tindakan sudah sesuai dengan kebutuhan.
c.
Hasil belajar
peserta didik berdasarkan hasil post test siklus II menunjukkan peningkatan
dibandingkan dengan hasil post test siklus I. Terbukti dari nilai rata pada
post test siklus I 53 meningkat pada saat post test siklus II menjadi 75,7. Hal
ini juga beriringan dengan peningkatan ketuntasan belajar peserta didik,
meningkat dari 38,5% menjadi 61,5%. Namun demikian, peresentase ketuntasan
belajar peserta didik masih belum mencapai kriteria ketuntasan yang telah
ditetapkan, yaitu sebesar 75% dari keseluruhan jumlah peserta didik yang
mengikuti tes sehingga diperlukan perbaikan lagi pada siklus III.
d.
Peserta didik
masih sudah mulai aktif bertanya walaupun belum percaya diri.
e.
Ketika
mengerjakan tugas peserta didik masih ada yang menunjukkan kegelisahan.
f.
Peserta didik
sudah menunjukkan kerjasama yang baik dengan kelompoknya.
g.
Dalam
kegiatan diskusi masih ada peserta didik yang kurang aktif berpendapat.
h.
Aktifitas
peneliti dan peserta didik berdasarkan lembar observasi menunjukkan tingkat
keberhasilan baik dan cukup, sehingga masih perlu perbaikan terutama pada
kegiatan peserta didik.
Dari hasil refleksi siklus II penerapan model Discovery
Learning pada siklus II dapat dikatakan belum berhasil dan masih diperlukan
siklus ke III.
Masalah-masalah di atas
timbul disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut:
1)
Masih ada peserta didik yang pasif dalam mengungkapkan pendapat, baik pada
kelompok maupun saat ditanya oleh peneliti.
2)
Munculnya perbedaan pendapat dalam kelompok yang tidak dapat diselesaikan
secara tuntas.
3)
Beberapa peserta didik masih kurang percaya diri dengan kemampuan yang
dimilikinya ketika mengerjakan soal tes.
Dari hasil refleksi di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa perlu dilakukan tindakan berikutnya yaitu siklus III untuk meningkatkan hasil
belajar peserta didik dalam pembelajaran Aqidah
Akhlak.
Tabel
4.24 Kekurangan Siklus I dan Rencana
Perbaikan Siklus III
No. |
Kekurangan Siklus I |
Rencana Perbaikan Siklus II |
1 |
Masih
ada peserta didik yang pasif dalam mengungkapkan pendapat, baik pada kelompok
maupun saat ditanya oleh peneliti. |
Dalam
siklus ketiga peneliti akan memberi motivasi agar siswa lebih berani
mengungkapkan pendapatnya terkait materi yang dibahas. Peneliti akan mengajak
komunikasi siswa yang pasif dan memberikannya semangat. |
2 |
Munculnya
perbedaan pendapat dalam kelompok yang tidak dapat diselesaikan secara
tuntas. |
Peneliti
akan berupaya untuk menengahi apa bila peristiwa serupa terjadi pada siklus
III.
|
3 |
Beberapa
peserta didik masih kurang percaya diri dengan kemampuan yang dimilikinya
ketika mengerjakan soal tes. |
Memotivasi
peserta didik untuk lebih giat belajar, dan bertanya jika belum faham.
Mengarahkan peserta didik untuk menandai poin penting yang ada dalam materi
pembelajaran |
3.
Paparan Data Siklus III
Siklus III dilaksanakan pada hari Senin, 26
Agustus 2019 dengan alokasi waktu 2x35 menit, dan post test siklus III
dilakanakan pada hari Selasa, 27 Agustus 2019. Pada pertemuan pertama
melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan materi akhlak terpuji pokok bahasan Adil
dan bijaksana.
a.
Tahap Perencanaan Tindakan
Pada
tahap perencanaan tindakan siklus III peneliti mempersiapkan dan menyusun
instrumen-instrumen penelitian, diantaranya:
1) lembar observasi peneliti dan peserta didik dan
lembar wawancara yang telah disesuaikan.
2) menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus
III,
3) menyiapkan media pembelajaran, yaitu PPT dan LCD
proyektor, spiker dll.
4) menyusun lembar kerja peserta didik (LKPD) individu
dan kelompok,
5) menyiapkan lembar kehadiran siswa, dan
6) melakukan koordinasi dengan guru kelas, Kepala
Madrasah dan teman sejawat mengenei kegiatan pelaksanaan tindakan.
b.
Tahap Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan dilaksanakan pada hari Senin, 26 Agustus
2019 pada pukul 07.00-08.00 WIB dengan alokasi waktu 2x35 menit. Peneliti
didampingi oleh teman sejawat M. Deni Tiasih, S.Pd.I dan guru kelas VI Yasirin,
S.Pd,I yang bertindak sebagai observer. Pada pertemuan ini membahas tentang
Akhlak Terpuji Adil dan Bijaksana. Kegiatan awal, sebelum pembelajaran dimulai
peneliti mengkondisikan peserta didik agar siap menerima pelajaran. Kegiatan
diawali dengan mengucapkan salam dan mengajak peserta didik untuk berdoa dengan
ketua kelas yang memimpin. Kemudian peneliti mengecek kehadiran peserta didik
dan memberikan semangat kepada peserta didik. Selanjutnya peneliti mengajak
peserta didik untuk mengingat kembali materi sebelumnya tentang pemaaf dan
tanggung jawab dengan memberikan beberapa pertanyaan. Bersadarkan respon
peserta didik peneliti menyimpilkan sebagian besar peserta didik telah memahami
materi pemaaf dan tanggung jawab.
Kegiatan berlanjut dengan menyampaikan tujuan
pembelajaran dan kempetensi yang harus dicapai peserta didik. Peneliti
melakukan apersepsi untuk mengarahkan peserta didik kepada materi pelajaran
yang akan dipelajari pada hari ini. Dalam kegiatan apersepsi peneliti
menampilkan dua gambar timbangan yang seimbang dan berat sebelah, dan
menanyakan kepada peserta didik apakah pernah mengambil keputusan?, jika pernah
apa saja yang harus diperhatikan sebelum mengambil keputuasan. Peneliti
mengarahkan peserta didik untuk aktif dan bersungguh-sungguh selama kegiatan
pembelajaran.
Pada pertemuan ini, peneliti menginformasikan pada
peserta didik bahwa hari ini mereka masih akan belajar secara kelompok hanya
saja akan ada perbedaan pada sesi presentasi. Peserta didik dibagi menjadi dua
kelompok masing-masing kelompok beranggotakan 6 sampai 7 peserta didik. Peserta
didik diminta untuk membentuk kelompok sesuai dengan pembagian kelompok yang
telah disebutkan oleh peneliti, kemudian peneliti menjelaskan ketentuan kegiatan
kelompok. Peserta didik dengan seksama memperhatikan penjelasan peneliti.
Selanjutnya peneliti mengarahkan peserta didik pada model pembelajaran
Discovery learning.
Peneliti membagikan bahan diskusi pada setiap
kelompok, dan mengarahkan peserta didik untuk menemukan pengertian dan dalil
berkaitan dengan adil dan bijaksana. Setelah menyelesaikannya peneliti
melanjutkan pada kegiatan menyaksikan video untuk mengajarkan tentang contoh
sikap adil dan bijaksana, disamping itu peserta didik juha harus menemukan
hikmah yang terkandung dari sifat adil dan bijaksana sesuai dengan tayangan
video. Adapun pembagian kelompok pada siklus III adalah sebagai berikut
Tabel 4.24 Daftar Pembagian Kelompok Siklus II
No. |
Kelompok I |
Kelompok 2 |
1 |
ERNI SULISTIYANI |
SALSA BELA AULIANI |
2 |
IKA NOVITA AVRILIA |
SITI DIANA MASFUFAH |
3 |
MUHAMAD RISKI |
SITI INAYATUN K. |
4 |
MUHAMAD SARIFUDIN |
SITI USFATUN K. |
5 |
MUHAMMAD ALTHOF |
TOTOR AMAN |
6 |
RESTA BELLA |
ULIL AMRI |
7 |
|
ZAIK
WICAHYO |
Ternyata anggota kelompok satu ada satu peserta
didik yang tidak masuk yaitu Muhammad Ridwan.
Kegitan dalam kelompok dilanjutkan dengan
mendiskusikan kisah Nabi Sulaiman yang adil dan Bijaksana sesuai dengan
tayangan video yang baru saja disaksikan. Peneliti selalu mendampingi dan memberikan
arahan peserta didik, dan mempersilahkan peserta didik untuk bertanya apabila
ada hal yang belum mereka pahami.
Peneliti mengingatkan setiap kelompok untuk
menyelesaikan poin-poin penting yang haris diselesaikan, yaitu mencakup
pengertian, dalil, cara menerapkan, contoh, dan hikmah bersikap adil dan
bijaksana sebagaimana terkait dengan LKPD yang telah dibagian kepada setiap
kelompok. Kegiatan diskuis berakhir dan dilanjutkan dengan kegiatan presentasi.
Dalam kegiatan presentasi Siklus III berbeda dengan
model presentasi pada Siklus I dan Siklus II. Pada siklus III presentasi dilaksanakan
dengan model berharap-hadapan antar kelompok layakna debat. Ada dua sesi dalam
kegiatan ini. Sesi pertama membahas pengertian, dalil, cara, contoh, hikmah
adil. Sedangkan sesi ke dua membahas bijaksana. Setiap anggota kelompok
menyampaikan sebagaimana yang telah dibagi tugas sebelumnya. Misalnya
pengertian pada kelompok satu disampaikan oleh Indah Fitriana, sedangkan
kelompok dua disampaikan oleh Muhammad Afif S. Selanjutnya masing masih
kelompok memberikan tanggapan terkait presentasi, sehingga ketika ada kelalah
dapat segera di ketahui dan di temukan jawaban yang tepat tentunya sesuai
dengan arahan peneliti.. Setelah kedua kelompok menyakiakan hasil diskusi dan
saling memberikan komentar kemudian peneliti memeberikan nilai kelompok pada
pertemuan siklus III ini. Hasil diskusi kelompok dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 4.25 Hasil Diskusi Kelompok Siklus III
Kelompok |
Nama |
Nilai |
Ketuntasan |
|
T |
TT |
|||
I |
ERNI SULISTIYANI IKA NOVITA AVRILIA MUHAMAD RISKI MUHAMAD SARIFUDIN MUHAMMAD ALTHOF RESTA BELLA |
91 |
Ö |
|
II |
SALSA
BELA AULIANI SITI
DIANA MASFUFAH SITI
INAYATUN K. SITI
USFATUN K. TOTOR
AMAN ULIL
AMRI ZAIK
WICAHYO |
82 |
Ö |
|
Tabel 4.25 di atas merupakan hasil diskusi kelompok pada siklus III. Dari
tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan dalam hasil diskusi
kelompok, pada siklus 2 kelompok I menadapat nilai 87,5 meningka menjadi 91
pada siklus III, sedangkan kelompok 2 pada siklus 2 mendapat nilai 75 menjadi
85 pada siklus 3. Sehingga dalam kegiatan kelompok ini dalat dikatakan tuntas.
Tabel 4.26 Analisis Diksusi Kelompok Siklus III
No. |
Uraian |
Hasil Diskusi |
1 |
Jumlah
Peserta Didik |
12 |
2 |
Jumlah
Peserta Didik Tuntas |
12 |
3 |
Jumlah
Peserta Didik Tidak Tuntas |
0 |
4 |
Jumlah
Skor |
1034 |
5 |
Rata-rata
nilai kelas |
86,2 |
6 |
Prosentase
Ketuntasan |
100% |
7 |
Prosesntase
Ketidak Tuntasan |
0% |
Berdasarkan data tabel di atas, dapat diketahui
nilai rata-rata peserta didik pada siklus III mengalami peningkatan. Pada
siklus I nilai rata-rata 65,2 pada siklus II menjadi 81,8 dan pada siklus 3
meningkat menjadi 86,2 dengan prosentase ketuntasan 100% atau 0% peserta didik tidak
tuntas. Hasil tes sudah melebihi target yang diharapkan oleh peneliti, yaitu
melebihi 75%.
Sebelum pelajaran diakhiri peneliti bersama
peserta didik menarik kesimpulan hasil belajar. Peneliti kemudian menyampaikaan
pelaksanaan postes adalah pada besok hari Selasa tanggal 27 Agustus 2019,
peneliti mengingatkan supaya peserta didik lebih giat belajar dan sungguh-sungguh
belajar agar dapat mengerjakan tugas LKPD Individu dengan baik.
Kegiatan post test diikuti oleh 13 peserta didik.
Peneliti memposisikan peserta didik dengan acak, dalam artian tidak berdekatan
dalam satu kelompok sebagaimana kegiatan diskusi sebelumnya. Dengan harapan
post test benar-benar akan megukur kemampuan individu berkaitan dengan materi adil
dan bijaksana yang telah mereka pelajari sebelumnya.
Soal Post Test terdiri dari 10 soal, 5 soal
pilihan ganda dan 5 soal uraian. Peneliti mempersilahkan peserta didik untuk
berdo’a terlebih dahulu sebelum memulai mengerjakan. Peneliti mengarahkan
sekaligus mengingatkan peserta didik untuk mengerjakan LKPD dengan
sungguh-sungguh, tidak boleh asal-asalan. Pengerjaan test dibasi dengan waktu
30 menit.
Setelah batas waktu yang telah ditentukan selesai
peneliti meminta peserta didik untuk mengumpulkan lembar kerja mereka. Sebelum
pertemuan hari itu berakhir peneliti memotivasi peserta didik untuk belajar
yang rajin.
Rumus
yang digunakan untuk mengetahui nilai hasil belajar peserta didik adalah:
Jenis Soal |
Skor
Maksimal |
Pilihan Ganda |
50 |
Uraian |
100 |
|
|
Jumlah Skor Maksimal |
150 |
Nilai = x 100
Berikut ini adalah hasil penilaian post test siklus III
Tabel 4.27 hasil post test siklus III
No. |
Nama |
Nilai |
Ketuntasan |
|
Tuntas |
Tidak Tuntas |
|||
1 |
ERNI SULISTIYANI |
70 |
Ö |
|
2 |
IKA NOVITA AVRILIA |
87 |
Ö |
|
3 |
MUHAMAD RISKI |
100 |
Ö |
|
4 |
MUHAMAD SARIFUDIN |
50 |
|
Ö |
5 |
MUHAMMAD ALTHOF |
70 |
Ö |
|
6 |
RESTA BELLA |
50 |
|
Ö |
7 |
SALSA BELA AULIANI |
77 |
Ö |
|
8 |
SITI DIANA MASFUFAH |
50 |
|
Ö |
9 |
SITI INAYATUN K. |
77 |
Ö |
|
10 |
SITI USFATUN K. |
90 |
Ö |
|
11 |
TOTOR AMAN |
70 |
Ö |
|
12 |
ULIL AMRI |
83 |
Ö |
|
13 |
ZAIK
WICAHYO |
87 |
Ö |
|
Jumlah |
960 |
10 |
3 |
Dari data tabel 4.27 di atas dapat diketahui bahwa
dari 13 peserta didik yang mengikuti post test pada siklus III, diketahui bahwa
sebanyak 10 peserta didik telah mencapai Kriteria Ketuntantasan Minimal (KKM)
yaitu memperoleh ≥70. Sedangkan 3 peserta didik yang lain masih belum mencapai
batas ketuntasan yang telah ditentukan. berikut perinciannya:
Tabel 4.28 Analisa hasil post test siklus III
No. |
Uraian |
Hasil Pos Test |
1 |
Jumlah
Peserta Didik |
13 |
2 |
Jumlah
Peserta Didik Tuntas |
10 |
3 |
Jumlah
Peserta Didik Tidak Tuntas |
3 |
4 |
Jumlah
Skor |
960 |
5 |
Rata-rata
nilai kelas |
73,8 |
6 |
Prosentase
Ketuntasan |
76,9% |
7 |
Prosesntase
Ketidak Tuntasan |
23,1% |
Berdasarkan data pada tabel di atas diketahui bahwa
hasil post test siklus III peserta didik mengalami peningkatan dibandingkan
dengan post test pada siklus I dan II. Dimana prosentase ketuntasan meningkat
menjadi 76,5% (10 peserta didik) dan 23,1% (3 peserta didik) yang belum tuntas.
Berikut adalah tabel perbandingan ketuntasan belajar pre test, post test Siklus
I, Siklus II dan Siklus III.
Tabel 4.29 Perbandingan Hasil Pre Test dan Post
Test Siklus I,II & III
No. |
Nama |
Nila Pre Test |
Nilai Post Test Siklus I |
Nilai Post Test Siklus II |
Nilai Post Test Siklus III |
Keterangan |
1 |
ERNI SULISTIYANI |
13 |
10 |
30 |
70 |
Naik/T |
2 |
IKA NOVITA AVRILIA |
60 |
83 |
93 |
87 |
Naik/T |
3 |
MUHAMAD RISKI |
73 |
100 |
100 |
100 |
Max/T |
4 |
MUHAMAD SARIFUDIN |
17 |
23 |
47 |
50 |
Naik/TT |
5 |
MUHAMMAD ALTHOF |
37 |
50 |
100 |
70 |
Turun/T |
6 |
RESTA BELLA |
13 |
30 |
60 |
50 |
Turun/TT |
7 |
SALSA BELA AULIANI |
63 |
70 |
90 |
77 |
Turun/T |
8 |
SITI DIANA MASFUFAH |
17 |
20 |
47 |
50 |
Naik/TT |
9 |
SITI INAYATUN K. |
47 |
53 |
77 |
77 |
Tetap/T |
10 |
SITI USFATUN K. |
70 |
70 |
100 |
90 |
Turun/T |
11 |
TOTOR AMAN |
27 |
30 |
47 |
70 |
Naik/T |
12 |
ULIL AMRI |
50 |
53 |
100 |
83 |
Turun/T |
13 |
ZAIK WICAHYO |
50 |
97 |
93 |
87 |
Turun/T |
Jumlah |
537 |
689 |
984 |
960 |
|
Ket:
T: Tuntas, TT: Tidak Tuntas
Tabel 4.30 Analisis Hasil Pre Test dan Post Test
Siklus I, II & III
No. |
Uraian |
Nila Pre Test |
Nilai Post Test Siklus I |
Nilai Post Test Siklus II |
Nilai Post Test Siklus III |
1 |
Jumlah
Peserta Didik |
13 |
13 |
13 |
13 |
2 |
Jumlah
Peserta Didik Tuntas |
2 |
5 |
8 |
10 |
3 |
Jumlah
Peserta Didik Tidak Tuntas |
11 |
8 |
5 |
3 |
4 |
Jumlah
Skor |
610 |
689 |
984 |
960 |
5 |
Rata-rata
nilai kelas |
46,9 |
53 |
75,7 |
73,8 |
6 |
Prosentase
Ketuntasan |
15,4% |
38,5% |
61,5% |
76,9% |
7 |
Prosesntase
Ketidak Tuntasan |
84,6% |
61,5% |
38,5% |
23,1% |
Berdasarkan tabel perbandingan 4.30 di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi
peningkatan hasil belajar. Terbukti dengan ketuntasan belajar peserta didik
mengalami peningkatan dari 38, 5% pada siklus I menjadi 61, 5% pada siklus II
dan 76,9% pada siklus III.
Ketuntasan belajar peserta didik pada siklus III sudah
mencapai nilai minimal yang telah ditentukan, yaitu 75% dari jumlah keseluruhan
peserta didik yang mengikuti test. Dengan demikian siklus penelitian tindakan
kelas dihentikan.
Untuk lebih mudahnya dapat dilihat pada grafik
perbandingan hasil pre test, post test I, post test siklus II dan post test III
di bawah ini:
Grafik 4.3 Perbandingan Ketuntasan Belajar Pre Test, Post Test I, dan Post
Test II
Pada post test siklus III
peserta didik mengalami kemajuan dari pada saat post test siklus I dan II. Prosentase
ketuntasan belajar sudah mencapai kriteria ketuntasan yang diharapkan, yaitu
75% dari jumlah peserta didik yang mengikuti test. Untuk itu siklus penelitian
tindakan kelas dihentikan. Dengan ini dapat membuktikan bahwa model Discovery
Learning mampu meningkatkan hasil belajar Aqidah Akhlak peserta didik kelas VI
semester I.
c.
Tahap Pengamatan Tindakan
1) Observasi (observing)
a) Data Hasil Observasi Peneliti dalam Pembelajaran
Tahap
observasi dilaksanakan bersama dengan pelaksanaan tindakan. Mengacu pada lembar
observasi, pengamat (observer) mengamati jalannya proses pembelajaran di kelas,
setiap aspek dicatat pada lembar observasi yang tersedia pada setiap kali
pertemuan pada proses observasi. Pada saat kegiatan pengamatan pada siklus III
ini peneliti dibantu oleh teman sejawat Deni Tiasih, S.Pd.I yang mengamati
aktifitas peserta didik dan peneliti. Hasil observasi kegiatan peserta didik
dan peneliti dalam pembelajaran ditemukan dengan rumus:
Nilai : x 100%
Hasil pengamatan aktifitas peneliti/pendidik pada
siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel. 4.21 Observasi kegiatan guru/peneliti
No. |
Kegiatan Pembelajaran |
Keterlaksanaan |
|
Ya |
Tidak |
||
PENDAHULUAN |
|||
1 |
Guru menyampaiakanIndikator Pencapaian Kompetensi
(IPK) |
Ö |
|
2 |
Guru menyampaikan akan melakukan penilaian selama
proses pembelajaran berlangsung (observasi, tertulis, unjuk kerja) |
Ö |
|
3 |
Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok
dengan memperhatikan karakteristik siswa |
|
Ö |
4 |
Guru melakukan apersepsi |
Ö |
|
5 |
Guru memberikan motivasi |
Ö |
|
KEGIATAN INTI |
|||
|
Stimulation (Rangsangan) |
|
|
6 |
Siswa diberikan Bahan atau Materi pembelajaran |
Ö |
|
7 |
Siswa membaca/mempelajari bahan pembelajaran |
Ö |
|
8 |
Guru memberikan pertanyaan yang menuntun siswa masuk
kedalam permasalahan dalam pembelajaran |
Ö |
|
9 |
Siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang relevan |
Ö |
|
|
Problem Statement
(pernyataan/identifikasi masalah) |
|
|
10 |
Guru membimbing siswa dalam proses
pengidentifikasian masalah |
Ö |
|
11 |
Guru menegaskan permasalahan untuk didiskusikan
dalam kelompok (berkaitan dengan pengertian, dalil, contoh, dan hikmah sifat pemaaf dan tanggung jawab) |
Ö |
|
|
Data collection (Pengumpulan Data) |
|
|
12 |
Guru menugaskan siswa untuk mengumpulkan informasi
dari berbagai sumber (internet, buku, teks artikel, video, dan informasi lainnya) |
Ö |
|
13 |
Guru membimbing siswa dalam mengumpulkan informasi
(pengertian, dalil, contoh, dan hikmah sifat pemaaf dan tanggung jawab) |
Ö |
|
|
Data Processing (Pengolahan Data) |
|
|
14 |
Guru memantau siswa dalam mengolah informasi yang
telah dikumpulkan |
Ö |
|
|
Verification (Pembuktian) |
|
|
15 |
Guru membimbing siswa dalam membuktikan data yang
didapatkan dengan permasalahan yang dibahas |
Ö |
|
|
Generalization (menarik
kesimpulan/generalisasi) |
|
|
16 |
Guru meminta siswa untuk menyimpulkan berdasarkan
data yang telah didapat dan dianalisis bersama dan meluruskan apabila terjadi
miskonsepsi. |
Ö |
|
PENUTUP |
|||
17 |
Membuat simpulan atau refleki pada pertemuan kali
ini |
Ö |
|
18 |
Memberikan Tugas Rumah |
Ö |
|
19 |
Menginformasikan pembelajaran beikutnya |
Ö |
|
SKOR |
18 |
1 |
Dari hasil analisis data pada tabel di atas
diketahui bahwa jumlah seluruh skornya adalah 16. Prosentase nilai rata-ratanya
adalah: x 100%
= 94,7%
Sesuai dengan taraf keberhasilan tindakan yang ditetapkan
yaitu:
90% - 100% Sangat
Baik
80% - 89% Baik
70% - 79% Cukup
60% - 69% Kurang
>59% Sangat
Kurang
Dari hasil analisis data pada tabel di atas dapat
diketahui bahwa secara umum peneliti sudah mempersiapkan segala sesuatu dengan
rancangan yang disiapkan, dan diterapkan dalam proses pembelajaran. Walaupun
ada beberapa poin yang belum terpenuhi. Jika dihitung dengan rumus prosentase
dapat diketahui hasil observasi yang telah dilakukan peneliti adalah 94,3%.
Nilai prosentase tersebut sesuai dengan taraf Sangat Baik.
Apabila dibandingkan hasil obervasi terhadap
peneliti pada siklus I dan II adalah sebagai berikut:
Tabel.
4.32 Anaslisa hasil observasi kegiatan peneliti
Uraian |
Kegiatan Peneliti |
Ket. |
||
Siklus I |
Siklus II |
Siklus III |
||
Jumlah
Skor |
15 |
16 |
18 |
Naik |
Skor
Maksimal |
19 |
19 |
19 |
- |
Taraf
Keberhasilan |
78,9 |
84,2% |
94,7% |
Naik |
Kriteria
taraf keberhasilan |
Cukup |
Baik |
Sangat Baik |
Naik |
Berdasarkan tabel perbandingan
observasi di atas dapat diketahui bahwa hasil observasi terhadap
peneliti pada
siklus I mendapatkan skor 15 dengan skor maksimal 19, dan prosentase keberhasilan sebesar
78,9% atau tergolong dalam
kategori Cukup. Selanjutnya
pada siklus II terjadi peningkatan skor menjadi 16 dengan skor maksimal 19 dan prosentase
keberhasilan sebesar 84,2% dengan kriteria taraf keberhasilan tergolong Baik. Kemudian pada siklus III mendapatkan skor 18 dengan skor maksimal 19 dan prosentase
keberhasilan sebesar 94,7% dengan kriteria taraf keberhasilan tergolong Sangat Baik.
b) Data Hasil Observasi Peneliti dalam Pembelajaran peserta
didik
Tabel.
4.23 Observasi kegiatan peserta didik
No. |
Kegiatan Pembelajaran |
Keterlaksanaan |
|
Ya |
Tidak |
||
Stimulation (Rangsangan) |
|||
1 |
Siswa menjawab pertanyaan
yang di berikan oleh guru sebagai stimulus siswa untuk masuk kedalam
pembelajaran Akidah Akhlak (Pemaaf dan tanggung jawab) |
Ö |
|
Problem Statement
(pernyataan/identifikasi masalah) |
|||
2 |
Siswa membentuk kelompok
untuk berdiskusi |
Ö |
|
3 |
Siswa berdiskusi untuk
mengidentifikasi masalah yang didapatkan |
Ö |
|
4 |
Ketua kelompok membagi
tugas kepada setiap anggota kelompoknya |
Ö |
|
Data
collection (Pengumpulan Data) |
|||
5 |
Siswa secara berkelompok
mengumpulkan informasi dari berbagai sumber sebagai pendukung pernyataan atau
hipotesis dalam identifikasi masalah |
Ö |
|
Data
Processing (Pengolahan Data) |
|||
6 |
Siswa secara berkelompok
mendikusikan da menganalisis hasil temuan informasi yang mereka dapatkan dari
berbagai sumber |
Ö |
|
Verification
(Pembuktian) |
|||
7 |
Siswa melakukan
pemeriksaan secara cermat dalam membuktikan benar atau tidaknya hipotesis
yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data
processing |
|
Ö |
Generalization
(menarik kesimpulan/generalisasi) |
|||
8 |
Siswa membuat kesimpulan
berdasarkan data yang telah didapat dan telah dianalisis bersama |
Ö |
|
SKOR |
7 |
1 |
Dari analisis data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa
secara umum kegiatan belajar peserta didik sudah sesuai dengan yang diharapkan.
Indikator pengamatan sebagian besar sudah muncul dalam aktifitas kerjasama yang
dilakukan oleh peserta didik. Jumlah skor yang diperoleh adalah 7. Dengan prosentase nilai
rata- ratanya
adalah: x 100%
= 87,5%
Maka dapat disimpulkan bahwa taraf keberhasilan tindakan
pembelajaran pada kategori Baik.
Apabila dibandingkan hasil obervasi terhadap
kegiatan peserta didik pada siklus I dan II adalah sebagai berikut:
Tabel.
4.22 Anaslisa hasil observasi kegiatan peserta didik
Uraian |
Kegiatan Peserta didik |
Ket. |
||
Siklus I |
Siklus II |
Siklus III |
||
Jumlah
Skor |
5 |
6 |
7 |
Naik |
Skor
Maksimal |
8 |
8 |
8 |
- |
Taraf
Keberhasilan |
62,5 |
75 % |
87,5 % |
Naik |
Kriteria
taraf keberhasilan |
Kurang |
Cukup |
Baik |
Naik |
Berdasarkan tabel perbandingan
observasi di atas dapat diketahui bahwa hasil observasi terhadap
kegiatan peserta didik pada siklus I mendapatkan skor 5 dengan skor maksimal 8, dan prosentase
keberhasilan sebesar 62,5% atau tergolong dalam kategori Kurang. Pada siklus II terjadi
peningkatan skor menjadi 6 dengan skor maksimal 8 dan prosentase keberhasilan sebesar 75% dengan kriteria taraf
keberhasilan tergolong Cukup. Selanjutnya Pada siklus III terjadi peningkatan skor menjadi 7 dengan skor maksimal 8 dan prosentase
keberhasilan sebesar 87,5% dengan kriteria taraf keberhasilan tergolong Baik.
Diatas adalah tabel perbandingan antara siklus I,
II dan siklus II dari sisi peneliti dan kegiatan peserta didik. Kemudian akan
disandingkan antara hasil observasi terhadap peneliti dengan peserta didik
dalam siklus II adalah sebagai berikut:
Tabel 4.33 Analisis Hasil Observasi Kegiatan Peneliti dan
Peserta Didik Siklus III
Uraian |
Kegiatan peneliti |
Kegiatan Peserta didik |
Ket. |
Jumlah
Skor |
18 |
7 |
|
Skor
Maksimal |
19 |
8 |
|
Taraf
Keberhasilan |
94,7% |
87,5 % |
|
Kriteria
taraf keberhasilan |
Sangat Baik |
Baik |
|
Jadi berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa prosentase
kegiatan peneliti dalam diskusi pada siklus III berakhir dengan kriteria
keberhasilan tindakan tergolong Sangat Baik, prosentase kegiatan peserta didik tergolong Baik.
2) Catatan Lapangan
Catatan lapangan
dibuat sehubungan dengan hal-hal penting yang terjadi selama kegiatan
pembelajaran berlangsung, yang mana tidak terdapat dalam indikator ataupun
deskriptor lembar observasi. Beberapa hal yang dicatat peneliti dan pengamat
adalah sebagai berikut:
(a) Saat
kegiatan pembelajaran
peserta didik sudah bisa untuk dikondisikan.
(b) Peserta
didik sudah banyak yang berani bertanya dan mengungkapkan pendapatnya.
(c) Dalam
melakukan kerja kelompok peserta didik sudah menunjukkan keaktifan dalam
diskusi.
(d) Masih
ada peserta didik pada waktu waktu tertentu tidak fokus diskusi dan mengganggu
temannya.
(e) Ketika
presentasi dengan model berhadapan secara umum sudah tidak ada peserta didik
yang tidak begitu memperhatikan peserta didik yang menyampaikan kesimpulan
hasil diskusi kelompok.
(f) Berdasarkan
tes akhir siklus III terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik
dibandingkan dengan siklus I dan II dan sudah mencapai ketuntasan kelas lebih
dari 75%.
3) Wawancara
Wawancara dilakukan dengan subyek berjumlah dua peserta didik yang tergolong dalam kriteria kemampuan sedang dan
rendah. Kegiatan wawancara dilakukan secara perorangan terhadap subyek
penelitian setelah kegiatan pelaksanaan kegiatan.
Peneliti melakukan wawancara dengan peserta didik yang
tergolong mendapat nilai sedang pada siklus II yang menyatakan menyukai kegiatan
pembelajaran pada hari ini, karena lebih mudah memahami materi melalui melihat
video dan presntasi yang seru. Sedangkan peserta didik yang ke dua menyatakan
pembelajaran hari ini menyenangkan karena video yang disaksikan kartun dan
kisah nabi dan bersemngat karena ada kegiatan selingan seperti tepuk dan
lainnya.
Dari kedua subyek yang diwawancarai semuanya
menyatakan senang dengan pembelajaran menggunakan model yang digunakan
peneliti. Mereka senang melakukan kerjasama dengan teman kelompoknya karena
pembelajaran yang dilakukan tidak menjenuhkan berkat adanya media dan video
pembelajaran yang digunakan dan kegiatan ice breaking.
d.
Refleksi Siklus III
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap
masalah-masalah selama pelasanaan tindakan pada siklus III, hasil observasi,
catatan lapangan dan hasil tes formatif diperoleh hasil sebagai berikut:
1.
Tidak ada
permasalahan dalam perumusan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2.
Jadwal
pelaksanaan tindakan sudah sesuai dengan kebutuhan.
3.
Hasil belajar
peserta didik berdasarkan hasil post test siklus III menunjukkan peningkatan
dibandingkan dengan hasil post test siklus I dan II. Hal ini dapat dilihat dari
ketuntasan belajar peserta didik, meningkat dari 38,5% menjadi 61,5% dan
menjadi 76,9% pada siklus III. Ketuntasan belajar peserta didik ini sudah mencapai
kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan, yaitu sebesar 75% dari keseluruhan
jumlah peserta didik yang mengikuti tes sehingga tidak diperlukan lagi siklus lanjutan.
4.
Peserta didik
sudah mulai aktif bertanya dengan cukup percaya diri.
5.
Ketika
mengerjakan tugas peserta didik sudah sungguh-sungguh.
6.
Peserta didik
sudah menunjukkan kerjasama yang baik dengan kelompoknya.
7.
Dalam
kegiatan diskusi masih ada peserta didik yang kurang aktif berpendapat.
8.
Aktifitas
peneliti dan peserta didik berdasarkan lembar observasi pada siklus III menunjukkan
tingkat keberhasilan sangat baik dan baik.
Dari hasil refleksi siklus III penerapan model pembelajaran
Discovery Learning pada siklus III dapat dikatakan berhasil dan tidak
diperlukan siklus selanjutnya, sehingga tahap penelitian berikutnya adalah penulisan
laporan.
2.
Temuan Penelitian
Beberapa temuan yang diperoleh peneliti pada
pelaksanaan tindakan penelitian adalah sebagai berikut:
a. Pemahaman peserta didik terhadap materi semakin
baik. Hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya hasil belajar peserta
didik.
b. Peserta didik mulai mengerti manfaat dari bekerja
kelompok, yaitu sharing pengetahuan dengan satu kelompok mereka.
c. Kemandirian peserta didik dalam menemukan data
dari berbagai sumber terkait materi yang sedang dipelajari membuat daya ingat
peserta didik semakin tinggi dan tahan lama.
d. Pelaksanaan kegiataan penelitian sudah selesai
dilaksanakan dengan 3 kali siklus dan berhasil menghantarkan 10 dari 13 peserta
didik mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70.
e. Penerapan model Discovery Learning membuat peserta
didik lebih aktif, baik secara individu ataupun kelompok.
f. Peserta didik merasa senang ketika belajar dengan
menggunakan model Discovery Learning.
g. Kemampuan mengungkapkan pendapat dan penalaran
peserta didik semakin berkembang, begitu juga dengan kemampuan bertanya dan
menanya yang lebih aktif ketika penerapan model discovery learning.
h. Pembelajaran dengan model Discovery Learning semakin
menumbuhkan antusias untuk menemukan hal-hal baru dan semangat peserta didik
untuk belajar.
B.
Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk
meningkatkan hasil belajar Aqidah Akhlak peserta didik kelas VI MI Nurul Falah Desa Wonosemi Kecamatan
Banjarejo Kabupaten Blora melalui penerapan model Discovery Learning. Dengan menggunakan Discovery Learning peserta
didik tidak hanya mendengarkan ceramah dari guru melainkan mereka lebih
berperan aktif menemukan pengetahuan atau penyelesaian persoalan yang dibahas
mualai dari identifikasi, mengumpulkan data, mengolah data, pembuktian, hingga
penarikan kesimpulan.
Dengan menerapkan model Discovery Learning sangat memungkinkan
untuk meningkatkan keberhasilan belajar peserta didik. Selain itu juga melatih
peserta didik untuk mandiri, berani mengemukakan pendapat, bekerjasama, aktif membaca,
membandingkan informasi dari berbagai sumber, berkolaborasi dalam kelompok, dan
meminimalkan kegiatan siswa yang cenderung menyimpang dari kegiatan
pembelajaran. Model Discovery Learning memungkinkan peserta didik untuk
mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, serta kemampuan secara penuh dalam
suasana belajar yang terbuka dan demokratis.
Pelaksanaan tindakan penelitian dilaksanakan
sebanyak 3 kali siklus, dengan pelaksanaan tiap siklusnya adalah dua kali
pertemuan. Siklus I dilaksanakan pada 12
dan 13 Agustus 2019, sedangkan siklus II dilaksanakan pada 19 dan 20 Agustus 2019,
kemudian siklus III dilaksanakan tanggal 26 dan 27 Agustus 2019. Setiap
pertemuan adalah 2x35 menit, sedangkan post test berlangsung selama 30 menit.
Sebelum pelaksanaan tindakan peneliti terlebih
dahulu melakukan tes awal (pre test) untuk mengetahui pemahaman awal peserta
didik berkaitan dengan materi yang akan disampaikan peneliti pada siklus I.
Dari hasil analisis tes awal (pre test) yang prosentase nilai rata-ratanya masih
belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan maka
perlu dilakukan tindakan lanjutan untuk meningkatkan hasil belajar pelajaran
Aqidah Akhlak peserta didik berkaitan dengan materi Iman kepada Qada dan Qadar
dan Akhlak Terpuji.
1.
Kemampuan kerjasama, kemandirian dan keaktifan
peserta didik kelas VI MI Nurul Falah Desa Wonosemi Kecamatan Banjarejo
Kabupaten Blora melalui penerapan model Discovery Learning pada mata pelajaran Aqidah Akhlak.
Kemampuan kerjasama yang ditekankan dalam penelitian
ini adalah sikap mau bekerja sama dengan anggota kelompoknya, yang mana dari
sikap kerjasama tersebut akan dapat membangun kemampuan komunikasi, interaksi,
perencanaan kerjasama, berbagi pendapat serta mengambil keputusan peserta
didik.
Kemandirian dalam arti peserta didik dapat
melaksanakan tugas yang telah dibagi berdasarkan kelompok, dan mampu mencari
dan mengolah informasi dari beberapa sumber yang berbeda, kemudian
menyampaikannya dalam kelompok. Kemudian keaktifan yang dimaksua adalah peserta
didik secara aktif mengungkapkan pendapat dan bertanya kepada kelompok terkait
persoalan yang dibahas sehingga kelompok bisa menghasilkan kesimpulan yang
tepat.
Dengan diterapkannya model Discoveri Learning
peserta didik mengalami peningkatan kerjasama dibandingkan dengan sebelumnya.
Mereka lebih bisa bekerjasama dan menghargai pendapat dari teman mereka, lebih
aktif dalam mencari dan mengolah informasi. Peningkatan kerjasama, kemandirian,
dan keaktifan peserta didik dapat dilihat dari hasil observasi kegiatan peserta
didik yang mana terus meningkat setiap siklusnya.
Terbukti dari siklus I yang mendapatkan nilai skor
5 dengan prosentase 62,5% kategori kurang, pada siklus II skor menjadi 6 dengan
prosentase 75% masuk dalam kategori Cukup, selanjutnya pada siklus III mendapat
skor 7 dengan prosentase 87,5% dengan kategori Baik. Peningkatan kemampuan peserta
didik siklus I, II dan III dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.34 Analisis Hasil Observasi Kegiatan Peserta Didik Siklus III
Uraian |
Kegiatan Peserta didik |
Ket. |
||
Siklus I |
Siklus II |
Siklus III |
||
Jumlah
Skor |
5 |
6 |
7 |
Naik |
Skor
Maksimal |
8 |
8 |
8 |
- |
Taraf
Keberhasilan |
62,5 |
75 % |
87,5 % |
Naik |
Kriteria
taraf keberhasilan |
Kurang |
Cukup |
Baik |
Naik |
Grafik 4.4 Taraf keberhasilan kegiatan Peserta didik
Dengan demikian dapat diambil
kesimpulan bahwa penerapan model Discovery Learning dapat meningkatan
kerjasama, kemandirian dan keaktifan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran kelas VI MI Nurul Falah
Wonosemi Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora.
Hasil diskusi
peserta didik dari siklus I sampai dengan siklus III juga selalu mengalami
peningkatan. Hal ini turut mendukung pembuktian jika model pembelajaran
Discovery Learning efektif dalam pembelajaran akidah akhlah. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.35 Nilai kegiatan diskusi kelompok
No. |
Uraian |
Hasil Diskusi Siklus |
||
I |
II |
III |
||
1 |
Jumlah
Peserta Didik |
13 |
11 |
12 |
2 |
Jumlah
Peserta Didik Tuntas |
6 |
11 |
12 |
3 |
Jumlah
Peserta Didik Tidak Tuntas |
7 |
0 |
0 |
4 |
Jumlah
Skor |
848 |
900 |
1034 |
5 |
Rata-rata
nilai kelas |
65,2 |
81,8 |
86,2 |
6 |
Prosentase
Ketuntasan |
46,2% |
100% |
100% |
7 |
Prosesntase
Ketidak Tuntasan |
53,8% |
0% |
0% |
Dari tebel di atas terlihat jelas bahwa terjadi
peningkatan pada setiap siklusnya, rata rata Siklus I 65,2 menjadi 81,8 pada
siklus II dan manjadi 86,2 pada siklus 3. Ketuntasan pun sudah mencapai 100%
pada siklus II dan III.
2.
Hasil belajar peserta didik kelas VI MI Nurul
Falah Wonosemi Kecamatan Banjarejo
Kabupaten Blora melalui penerapan model Discovery Learning pada mata pelajaran
Aqidah Akhlak.
Hasil belajar yang ditekankan disini adalah
perubahan yang bersifat positif yang terjadi setelah proses belajar. Hasil belajar
tidak hanya menyangkut nilai, tetapi juga sikap dan tingkah laku dari peserta
didik. Dengan diterapkannya Discovery Learning peserta didik mengalami
perubahan berkaitan dengan pemahaman mereka pada materi yang diajarkan, yang
mana hal ini juga berpengaruh pada peningkatan hasil belajar.
Pembelajaran dengan model Discovery Learning tergolong
efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi Iman kepada
Qada dan Qadar dan Akhlak terpuji yaitu pemaaf, tanggung jawab, adil dan
bijaksana. Peningkatan hasil belajar peserta didik dapat dilihat mulai dari
nilai pelaksanaan pre test sampai
dengan siklus III. Pada saat pre test nilai rata-rata peserta didik adalah 46,9
dengan prosentase ketuntasan sebesar 15,4%, atau dari 13 peserta didik yang
mengikuti pre test hanya 2 peserta didik yang dinyatakan tuntas. Kemudian
setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan model Discovery Learning,
pemahaman peserta didik berkaitan dengan materi Iman kepada Qada dan Qadar
meningkat. Ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya hasil nilai tes yang
dilakukan.
Pada akhir pelaksanaan tindakan siklus I rata-rata
nilai peserta didik adalah 53 dengan prosentase ketuntasan sebesar 38,5%, atau
dari 13 peserta didik yang mengikuti tes 5 diantaranya dinyatakan tuntas. Kemudian
pada akhir tindakan siklus II rata-rata nilai peserta didik meningkat menjadi 75,7
dengan prosentase ketuntasan sebesar 61,5% dari 13 peserta didik yang mengikuti
tes 5 diantaranya dinyatakan belum tuntas. Berlanjut pada siklus III rata-rata
nilai 73,8 dan prosentase ketuntasan naik menjadi 76,9%, dari 13 peserta didik
10 dinyatakan tuntas dan 3 tidak tuntas. Dengan demikian sudah mencapai batas
ketuntasan minimal yang direncanakan yaitu 75%. Peningakatan hasil belajar
peserta didik pada saat pre test dan post test dapat dilihat pada tabel
rekapitulasi di bawah ini:
Tabel 4.35 Pre Test
dan Post Test Siklus I, II & III
No. |
Nama |
Nila Pre Test |
Nilai Post Test Siklus I |
Nilai Post Test Siklus II |
Nilai Post Test Siklus III |
Keterangan |
1 |
ERNI SULISTIYANI |
13 |
10 |
30 |
70 |
Naik/T |
2 |
IKA NOVITA AVRILIA |
60 |
83 |
93 |
87 |
Naik/T |
3 |
MUHAMAD RISKI |
73 |
100 |
100 |
100 |
Max/T |
4 |
MUHAMAD SARIFUDIN |
17 |
23 |
47 |
50 |
Naik/TT |
5 |
MUHAMMAD ALTHOF |
37 |
50 |
100 |
70 |
Turun/T |
6 |
RESTA BELLA |
13 |
30 |
60 |
50 |
Turun/TT |
7 |
SALSA BELA AULIANI |
63 |
70 |
90 |
77 |
Turun/T |
8 |
SITI DIANA MASFUFAH |
17 |
20 |
47 |
50 |
Naik/TT |
9 |
SITI INAYATUN K. |
47 |
53 |
77 |
77 |
Tetap/T |
10 |
SITI USFATUN K. |
70 |
70 |
100 |
90 |
Turun/T |
11 |
TOTOR AMAN |
27 |
30 |
47 |
70 |
Naik/T |
12 |
ULIL AMRI |
50 |
53 |
100 |
83 |
Turun/T |
13 |
ZAIK WICAHYO |
50 |
97 |
93 |
87 |
Turun/T |
Jumlah |
537 |
689 |
984 |
960 |
|
Tabel 4.36 Analisis Hasil Pre Test dan Post Test
Siklus I, II & III
No. |
Uraian |
Nila Pre Test |
Nilai Post Test Siklus I |
Nilai Post Test Siklus II |
Nilai Post Test Siklus III |
1 |
Jumlah
Peserta Didik |
13 |
13 |
13 |
13 |
2 |
Jumlah
Peserta Didik Tuntas |
2 |
5 |
8 |
10 |
3 |
Jumlah
Peserta Didik Tidak Tuntas |
11 |
8 |
5 |
3 |
4 |
Jumlah
Skor |
610 |
689 |
984 |
960 |
5 |
Rata-rata
nilai kelas |
46,9 |
53 |
75,7 |
73,8 |
6 |
Prosentase
Ketuntasan |
15,4% |
38,5% |
61,5% |
76,9% |
7 |
Prosesntase
Ketidak Tuntasan |
84,6% |
61,5% |
38,5% |
23,1% |
Grafik 4.4 Ketuntasan Belajar Peserta didik
Selain peningkatan hasil belajar
peserta didik, peneliti dengan dibantu observer telah mengobservasi kegiatan peneliti pada setiap siklus
tindakan. Adapun prosentase aktifitas peneliti
tergambar pada tabel berikut:
Tabel 4.36 Analisis hasil
Observasi kegiatan peneliti
Uraian |
Kegiatan Peneliti |
Ket. |
||
Siklus I |
Siklus II |
Siklus III |
||
Jumlah
Skor |
15 |
16 |
18 |
Naik |
Skor
Maksimal |
19 |
19 |
19 |
- |
Taraf
Keberhasilan |
78,9% |
84,2% |
94,7% |
Naik |
Kriteria
taraf keberhasilan |
Cukup |
Baik |
Sangat Baik |
Naik |
Grafik 4.5 Taraf keberhasilan kegiatan peneliti
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan
model Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar Aqidah Akhlak Peserta
Didik Kelas VI MI Nurul Falah Desa Wonosemi Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora.
0 comments:
Post a Comment